Potret Rumah Tradisional Jawa di Purbalingga, Punya Banyak Kamar Jadi Buruan Konten Kreator
Rumah itu berbentuk limasan dan memiliki bagian interior yang luas. Keunikan rumah-rumah tradisional itu mengundang minat para konten kreator.
Di pelosok desa Purbalingga, tepatnya di Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, terdapat sebuah perkampungan yang memiliki banyak rumah tradisional. Rumah-rumah di sana begitu unik dan jarang ditemui di tempat lain.
Rumah itu berbentuk limasan dan memiliki bagian interior yang luas. Keunikan rumah-rumah tradisional itu mengundang minat para konten kreator. Bahkan seorang konten kreator bernama Kang Hartas, pemilik kanal YouTube Garut Turunan Kidul, datang jauh-jauh dari Jawa Barat ke Purbalingga hanya untuk melihat keunikan rumah itu.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Bagaimana ciri khas rumah tradisional? Fokus dari rumah berbentuk tradisional adalah untuk menghadirkan nilai seni, budaya sekaligus keindahan lokal.
-
Apa ciri khas rumah jadul modern ala Jawa? Atap limasan atau atap bergaya Jawa memberikan sentuhan budaya yang khas. Dinding putih dengan fondasi berbatu mempertahankan penampilan klasik, sementara jendela geser besar di bagian depan rumah menambahkan gaya modern. Menggunakan kusen jendela dari kayu akan menyatukan keseluruhan desain dengan harmonis.
-
Kenapa rumah kumuh itu populer? Melansir dari AsiaOne, dengan harga sewa mulai dari 19 baht atau Rp8,700 (kurs Rp458) hingga 360 baht atau Rp165 ribu per malam, akomodasi ini menawarkan pengalaman unik yang jarang ditemukan di tempat lain.
-
Bagaimana penampakan rumah? Bangunan semi permanen ini berukuran sedang, terkesan seperti minimalis. Rumah dengan tipe seperti ini sangat cocok bagi penghuni keluarga kecil.
-
Bagaimana interior rumah Pratama Arhan? Di dalam rumahnya, suasana hampir mirip dengan museum karena terdapat banyak piala dan penghargaan yang diraihnya selama berkiprah dalam dunia sepak bola tanah air.
Berikut selengkapnya:
Bergaya Arsitektur Banyumasan
Melalui sebuah video yang diunggah pada 15 Oktober 2024, Kang Hartas berkesempatan mengunjungi rumah tradisional itu. Ia datang bersama para konten kreator lainnya dari berbagai tempat.
Mengunjungi kampung itu serasa melintasi lorong waktu. Di sana banyak rumah yang masih mempertahankan arsitektur tradisional dengan gaya limasan.
Beberapa rumah di sana memiliki arsitektur memanjang dengan tiga gunungan. Menurut konten kreator Tedhong Telu, bangunan ini memiliki gaya arsitektur Banyumasan.
“Rumahnya memanjang ke belakang dan kamarnya banyak. Karena orang-orang zaman dahulu biasanya punya anak banyak. Bisa sampai 11 anak,” kata pemilik akun YouTube Tedhong Telu.
Punya Pekarangan Luas
Sebuah rumah di sana dibiarkan kosong tak berpenghuni. Menurut penuturan warga, penghuninya lagi tinggal di rumah anaknya karena kondisinya kurang sehat. Rumah-rumah tradisional di sana memiliki pekarangan yang luas. Beberapa pekarangan di sana memiliki pohon kelapa yang menjulang tinggi. Di samping rumahnya juga terdapat tempat menaruh jemuran yang terbuat dari bambu.
Saat Tedhong Telu berkunjung ke sana, terlihat halaman rumah yang bersih karena sudah dibersihkan oleh pemilik rumah. Sudah jadi kebiasaan orang zaman dulu kalau pagi hari mereka rutin membersihkan halaman rumah. Uniknya, beberapa rumah tradisional itu dindingnya terbuat dari anyaman bambu.
Penting Didokumentasikan
Bagi Kang Hartas, keberadaan rumah-rumah itu penting didokumentasikan karena biasanya tak lama lagi keberadaannya akan tergerus zaman. Bila kelak rumah-rumah itu sudah hilang dan digantikan dengan bangunan modern, dokumentasi itu penting sebagai pengingat masa lalu.
“Pernah ada kejadian tahun 2018-2019, saya mendokumentasikan nenek-nenek. Video itu kan saya unggah di YouTube, dua tahun kemudian cucunya kasih komentar, ‘mas terima kasih ya sudah mendokumentasikan nenek saya. Sekarang nenek sudah nggak ada’,” kata Kang Hartas dikutip dari kanal YouTube Tedhong Telu.