Puncak Arus Mudik di Jalur Selatan Diprediksi Jumat Malam hingga Sabtu
Proses penutupan dan pembukaan jalur dilakukan belasan kali hingga arus lalu lintas lancar.

Kepala Kepolisian Resor Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang mengatakan bahwa puncak arus mudik telah terjadi di jalur selatan Jawa. Puncak arus mudik terjadi sejak Jumat (28/3) malam hingga Sabtu (29/3) siang.
“Untuk puncak arus mudik memang sudah terjadi sejak Jumat malam pukul 23.00 hingga Sabtu siang sekitar pukul 10.00 tadi,” kata Fajar, Sabtu (29/3) saat memantau jalur Kadungora-Leles-Tarogong.
Untuk mengurai kendaraan, diakuinya, pihaknya beberapa kali melakukan cara bertindak (CB) buka tutup jalur untuk menguras kendaraan dari arah Bandung. Setidaknya, proses penutupan dan pembukaan jalur dilakukan belasan kali hingga arus lalu lintas lancar.
“Semalam ini kami harus lakukan dengan cepat karena beberapa titik jalur rawan macet karena adanya aktitas masyarakat ke pasar. Alhamdulillah dengan fokusnya anggota di lapangan kepadatan arus di puncak mudik semalam sampai tadi siang bisa terurai,” ucapnya.
Lalu Lintas Malam Jadi Sorotan Keamanan
Fajar menjelaskan bahwa saat ini kondisi arus lalulintas dari arah Bandung yang melintasi Garut sudah bekurang dibanding sebelumnya. Hal tersebut ia pastikan setelah melakukan pemantauan jalur Malangbong hingga Limbangan.
“Saat ini sudah lancar namun masih meriah, di aplikasi peta juga secara umum sudah hijau tidak merah seperti semalam. Dan barusan dalam pengecekan di jalur selatan situasi kendaraan sudah mulai berkurang,” jelasnya.
Meski secara umum puncak arus mudik sudah terjadi, Fajar mengaku pihaknya tetap menyiagakan penuh personel di lapangan untuk mengantisipasi adanya lonjakan jumlah kendaraan yang melintas, khususnya di malam hari.
Sementara, Kepala Satuan Lalulintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi mengatakan bahwa pihaknya memberikan perhatian lebih ke jalur saat malam. Hal itu dikarenakan banyaknya pengemudi yang memilih berkendara di malam hari.
“Memang lebih banyak pengemudi atau pemudik ini berkendara di malam hari dibanding siang hari. Mungkin agar tidak terjebak panas matahari atau agar saat berkendara sedang tidak berpuasa, dengan begitu kami memberikan perhatian lebih ke jalur ini di malam hari,” katanya.
Dalam beberapa malam terakhir, diakui Aang, sejumlah pemudik memang melonjak di malam hari. “Walau malamnya siaga penuh, pagi siang sore juga petugas di seluruh jalur mudik tetap siaga penuh juga,” pungkasnya.