Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
Tradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.
Tradisi ini dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.
Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
Kebudayaan Menghasilkan Tradisi
Kebudayaan merupakan sebuah hal rumit yang mencakup berbagai pengetahuan, sejarah, kesenian, adat istiadat, hingga nilai tradisi yang biasanya hadir dalam setiap lini kehidupan masyarakat di berbagai wilayah.
Adanya tradisi di setiap wilayah menggambarkan sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam kurun waktu yang lama dan terus dilaksanakan secara turun temurun oleh generasi mereka.
-
Apa ritual adat Seblang Bakungan? Seblang Bakungan dikenal sebagai ritual tarian yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran.
-
Apa itu Tradisi Turun Mandi? Secara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat.
-
Bagaimana Mandi Besimbur dilakukan? Dalam pelaksanaannya, kedua mempelai biasa didampingi oleh dukun kampung. Seluruh peralatan mandi sudah dipersiapkan oleh Mak Inang. Siraman dimulai dari dukun kampung dan diteruskan oleh Mak Inang dengan memakai tepung tawar yang diusap pakai daun, bernama Kerenusi.Saat giliran orang tua dan kerabat dekat, Mak Inang juga menyiramkan air kepada orang yang sedang memandikan kedua mempelai. Di saat bersamaan, masyarakat yang hadir juga melaksanakan hal serupa sampai saling kejar-kejaran.
-
Kenapa Mandi Besimbur dilakukan? Mandi Besimbur juga sebagai mandi massal dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antara kedua belah pihak mempelai dengan masyarakat yang turut ikut mandi bersama-sama dan saling mengguyur dengan air.
-
Di mana Mandi Besimbur dilakukan? Mandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Ritual ini semakin sering dilakukan oleh masyarakat Kepulauan Pongok sejak tahun 1940-an.
-
Kenapa Tradisi Turun Mandi dilakukan? Tujuannya agar sang anak diberi kekuatan oleh Allah untuk melalui proses khitan.
Biasanya, tradisi yang ada dipengaruhi oleh kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang hal tersebut hingga menjadi sebuah kebiasaan dan diajarkan setiap keturunan.
Sama halnya dengan Tradisi Ngabungbang yang dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Parahyangan, lebih tepatnya di Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.
Tradisi Ngabungbang dan Asal Katanya
Mengutip dari jurnal Kebudayaan Ngabungbang dari Tahun 1915-2009 di Kota Banjar yang ditulis oleh Wulan Sondarika, Ngabungbang menurut bahasa Sunda berasal dari kata Bungbang yang artinya indit atau dalam bahasa Indonesia berarti pergi atau kelana.
Jika ditambah dengan imbuhan Nga- akan menunjukkan kata kerja, sama halnya dengan imbuhan me- dalam bahasa Indonesia.
Jadi, Ngabungbang memiliki makna mengelana pada suatu tempat.
Ngabungbang adalah ritual nyari sapeupeuting yang secara makna dalam bahasa Indonesia yaitu bergabung semalaman. Dalam sebutan jawa : melekan, tetapi secara makna ritual hampir sebanding dengan bertapa.
(Foto : istockphoto.com)
Tradisi ini dilakukan pada tanggal 14 Mulud atau 14 Rabiul Awal yang biasanya bertepatan dengan munculnya bulan purnama di luar rumah atau tempat-tempat keramat yang dianggap suci dan memiliki aura kesaktian.
(Foto : istockphoto.com)
Arti Lain Tradisi Ngabungbang
Melansir dari sumber lain yaitu banjarkota.go.id, Ngabungbang berasal dati kata “nga” dan “bungbang”. “Nga” diartikan sebagai ngahijikan atau menyatukan, sementara “bungbang” berarti membuang atau membersihkan.
Secara keseluruhan, ngabungbang merupakan mandi suci dengan niat menyatukan cipta, rasa, dan karsa untuk membuang semua perilaku tidak baik secara lahir maupun batin.Tujuannya tak dan lain dan tak bukan adalah bermunajat hanya kepada Allah SWT untuk memohon ampunan dan bertobat dari segala kesalahan yang telah diperbuat.
Tradisi ini juga ditujukan untuk memohon kekuatan untuk mendapatkan kebaikan dalam mencapai segala cita-cita hingga mendapatkan peningkatan kualitas dalam kehidupan.