Pidato Pertama Ketua Baru KPK: Kami Teruskan Prestasi Maupun Perjuangannya
Setyo Budiyanto telah dilantik sebagai Ketua KPK periode 2024-2029 setelah menandatangani pakta integritas.
Setyo Budiyanto secara resmi menjabat sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024-2029 setelah menandatangani pakta integritas bersama dengan para anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang baru. Dalam kesempatan tersebut, Setyo menyatakan komitmennya untuk meneruskan tugas sebagai pimpinan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.
Pernyataan ini disampaikannya dalam acara pisah sambut dengan pimpinan dan Dewas KPK yang baru di gedung KPK pada hari Jumat, 20 Desember 2024.
"Kami lanjutkan untuk kami teruskan prestasi maupun segala perjuangannya dan kami juga berharap bahwa apabila kami membutuhkan informasi pengetahuan," ungkap Setyo Budiyanto dalam pidatonya.
Setyo juga menjelaskan bahwa para pimpinan dan Dewas KPK sebelumnya telah menyelesaikan masa tugas mereka selama lima tahun. Ia menambahkan bahwa mereka kini dapat kembali menjalankan tugas dinas masing-masing atau berkumpul kembali dengan keluarga.
"Ucapan selamat sudah tuntas soft landing masa penugasan masa pengabdian selama 5 tahun di Komisi Pemberantasan Korupsi dan tentunya bisa mengabdi kembali sesuai dengan penugasannya masing-masing atau mungkin kembali kepada kehangatan keluarga," kata Ketua KPK.
Selain itu, Setyo, yang merupakan purnawirawan jenderal polisi bintang tiga, berpesan kepada jajaran dan Dewas KPK yang baru agar meneruskan perjuangan pimpinan sebelumnya. Ia berharap agar para pendahulunya dapat membantu di masa yang akan datang.
"Minimal kita bisa setidaknya seperti beliau, syukur-syukur bisa lebih baik dari apa yang sudah dilaksanakan oleh beliau. Oleh karena itu tentu kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi utamanya pejabat struktural dan seluruh pegawai tanpa dukungan," kata Setyo.
Evaluasi Kasus Korupsi yang Terhenti
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024-2029, Setyo Budiyanto, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan berbagai kasus korupsi. Ia berencana untuk mengevaluasi kasus-kasus korupsi yang saat ini terhambat dan menjadi fokus utama.
"Ya, pasti nanti kami akan evaluasi, kami akan duduk bersama dengan Kedeputian Penindakan, kita sesuaikan mana yang harus kita prioritaskan, mana yang mandek, mana yang macet, mana yang menjadi skala prioritas," ungkap Setyo Budiyanto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/12).
Setyo juga menyatakan bahwa ia akan menilai kembali penanganan kasus yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk kasus dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku. Ia berencana untuk berkoordinasi dengan pimpinan KPK sebelumnya terkait penanganan kasus-kasus korupsi yang belum terselesaikan.
"Ya, semuanya kami akan evaluasi apa yang sudah dilakukan, apa yang belum. Semuanya pasti akan kami tinggalan-tinggalan apa. Nanti kan akan ada serah terima dari pejabat yang lama kepada yang baru," jelasnya. "Nanti kami akan kaji semuanya dan itu tentu menjadi tanggung jawab dari pimpinan yang baru," tambah Setyo.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyaksikan pengucapan sumpah jabatan lima Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk periode 2024-2029 di Istana Negara Jakarta, pada hari yang sama.
Selain itu, lima anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK juga mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Prabowo. Mereka diangkat menjadi pimpinan dan anggota Dewas KPK berdasarkan keputusan presiden (Keppres) nomor 161/P tahun 2024 mengenai Pemberhentian dengan Hormat dan Pengangkatan Pimpinan KPK serta anggota Dewan Pengawas KPK untuk masa jabatan 2024-2029. "Mengangkat pimpinan KPK masa jabatan 2024-2029," demikian bunyi Keppres tersebut.