Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat
Rumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.
Rumah adat sudah menjadi bagian dari simbol maupun ciri khas dari suatu suku atau daerah tertentu. Lebih dari sekedar rumah, bangunan ini merupakan sebuah bentuk budaya dan warisan dari nenek moyang yang harus dijaga dan dilestarikan.
Provinsi Lampung begitu kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi yang cukup kental tanpa terkecuali rumah adatnya, yaitu Lamban Pesagi. Rumah tradisional kebanggaan Lampung Barat memiliki karakteristik berbentuk panggung dengan tiang kayu dari kayu khusus.
-
Apa simbol Provinsi Lampung? Menara Siger merupakan bangunan yang sudah menjadi simbol kebanggan Provinsi Lampung yang berada di Bukit Gamping, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.
-
Apa bentuk Rumah Adat di Sempurmayung? Jika ditilik dari bentuknya, rumah adat di kampung tersebut memiliki gaya Julang Ngapak. Secara filosofis, Julang Ngapak menggambarkan bentuk atap yang menyerupai seekor burung yang tengah mengepakkan sayapnya. Bentuk atapnya tampak melebar, dengan bagian dengan dan belakangnya memiliki motif berbentu “X“ sebagai gambaran dari kepala dan ekor burung.
-
Apa ciri khas Kampung Laweyan? Mbok Mase adalah perempuan yang gigih dan ulet, ciri khas perempuan Kampung Laweyan pada masa jayanya.
-
Apa keunikan rumah adat suku Osing? Rumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem knock down.
-
Apa yang unik dari Desa Budaya Pampang? Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
-
Apa keunikan Rumah Pesik? Rumah Pesik hanya berjarak 350 meter dari Pasar Legi Kotagede. Bangunan mewah ini memiliki arsitektur perpaduan Jawa-Eropa.
Setiap unsur yang melekat di bangunan Lamban Pesagi memiliki keunikannya masing-masing, mulai dari bagian luar hingga dalamnya dikombinasikan dengan kebudayaan lokal yang khas dan unik.
Penasaran dengan rumah adat khas Lampung Barat ini? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Etimologi Lamban Pesagi
Mengutip beberapa sumber, istilah Lamban Pesagi diambil dari bahasa Lampung yaitu 'Lamban' yang berarti rumah dan 'Pesagi' artinya persegi, karena desain bangunannya berbentuk segi empat. Bagi yang penasaran, rumah ini bisa dijumpai langsung di Desa Kenali, Kabupaten Lampung Barat.
Ciri khas Lamban Pesagi berbentuk rumah panggung dengan tinggi kurang lebih 1 sampai 2 meter di atas permukaan tanah. Rumah ini memiliki tiang sebanyak 20 buah menggunakan kayu kultum sebagai kerangka sekaligus fondasi pada bagian bawah rumah.
Terdapat tempat menyimpan benda pusaka atau disebut pemonohan yang berada tepat di bagian atap bangunan disebut panggakh.
Sisi dinding bangunan terbuat dari kayu kemit dan dilengkapi dengan beberapa jendela serta ventilasi udara yang disebut keshi. Bahan utama rangka atap bangunan menggunakan kayu gelem dan bambu, sehingga hampir secara keseluruhan menggunakan material dari kayu.
Struktur Bangunan
Setiap bahan bangunan yang terpasang di rumah Lamban Pesagi tergolong unik dan berbeda dari rumah adat lainnya. Penyangga bangunan juga kuat dan kokoh terutama di bagian atap bangunan yang disambung menggunakan purus dan pen pada tiap konstruksinya.
Bagian atap dilengkapi dengan seng dan ijuk lalu dibentuk seperti piramida. Masih di bagian atap, terdapat kayu utama yang mencuat ke atas yang dikenal dengan Palak Langit.
Hal unik dan menarik lainnya yang ada di bangunan ini adanya ornamen yang letaknya di ujung atap dan terbuat dari susunan batu yang diikat. Ornamen ini disebut dengan Cut Langi yang menyimbolkan puncak Gunung Pesagi sebagai tempat roh leluhur berada.
Bagian dinding bangunan biasanya dikenal dengan sebutan sesai dan terbuat dari papan kayu kemit yang disatukan disusun sejajar secara vertikal. Biasanya bagian dinding depan bangunan terdapat jendela-jendela atau singkepan kebik yang terbuat dari kayu serta pada sisi dinding lainnya terdapat ventilasi udara.
Penunjang Bangunan
Selain rumah atau bangunan utama, Lamban Pesagi juga dilengkapi dengan penunjang bangunan lainnya seperti tangga iseran, girjoh, dan lumbung padi. Hal menarik dari penunjang ini adalah gijroh yang berfungsi sebagai alat menumbuk padi atau buah kopi.
Alat ini terbuat dari balok kayu dan pada bagian ujungnya menyatu dengan alu yang tepatnya pada posisi lesung. Pada bagian pangkalnya kemudian dipasangi sumbu untuk mengunci alok agar tidak terlepas saat digunakan.
Kemudian, ada lumbung padi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen. Adanya bangunan ini dikarenakan sejak zaman dahulu orang-orang Lampung banyak bermata pencaharian sebagai petani sehingga memerlukan bangunan penunjang.
Letak dari lumbung padi ini tidak jauh dari rumah utama, artinya bangunan ini memiliki ukuran yang cukup besar untuk menyimpan seluruh hasil bumi yang sudah dipanen.