Mengenal Desa Wisata Osing Banyuwangi, Ini Info Lengkapnya
Desa Wisata Osing menawarkan pengalaman budaya yang unik dan menarik di ujung timur Pulau Jawa.
Desa Wisata Osing menawarkan pengalaman budaya yang unik dan menarik di ujung timur Pulau Jawa.
Mengenal Desa Wisata Osing Banyuwangi, Ini Info Lengkapnya
Desa Wisata Osing ini adalah rumah bagi suku Osing yang mempertahankan tradisi dan kearifan lokal mereka selama berabad-abad. Kunjungan ke Desa Wisata Osing memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam yang spektakuler sambil meresapi kehidupan sehari-hari masyarakat setempat yang ramah dan berpengalaman.
Desa Wisata Osing Kemiren terkenal unik karena suku Osing memiliki budaya dan bahasa tersendiri yang disebut bahasa (Jawa) Osing. Desa Wisata Adat Osing Kemiren terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, memiliki luas 177.052 Ha dengan penduduk 2.569 jiwa.Nama Desa Adat Osing Kemiren berasal dari nama kemirian atau banyak pohon kemiri. Mayoritas masyarakat adalah suku osing yang merupakan suku asli kabupaten Banyuwangi. Desa Kemiren juga menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site. Berikut informasi selengkapnya tentang Desa Wisata Osing yang menarik untuk Anda ketahui.
Mengenal Desa Wisata Osing Banyuwangi
Desa Wisata Osing adalah salah satu desa adat di Banyuwangi yang terkenal dengan kebudayaan Osing yang kental. Oleh sebab itu, pemerintah pun menetapkannya sebagai cagar budaya dan pengembangan Desa Wisata Suku Osing.Ada banyak keistimewaan yang dimiliki desa ini. Di antaranya adalah penggunaan bahasa yang khas yaitu bahasa Osing. Masyarakat desa ini masih mempertahankan bentuk rumah sebagai bangunan yang memiliki nilai filosofi. Keistimewaan tersebut masih menjaga tradisi-tradisi yang sudah ada sejak nenek moyang mereka seperti, barong ider bumi, tumpeng sewu, arak-arakan dan seni barong. Masyarakat di Desa Wisata Osing juga hidup berdampingan dengan jiwa gotong royong, tradisi musyawarah yang terus terjaga.
Berlokasi di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, memiliki luas wilayah seluas 177.052 hektar dan ditempati oleh 2.569 penduduk. Desa Wisata Osing juga disebuta Desa Kemiren. Nama "Kemiren" berasal dari keberadaan banyak pohon kemiri di wilayah tersebut.
Kawasan Desa Kemiren juga termasuk dalam wilayah Ijen Geopark sebagai situs kebudayaan. Mengutip laman jadesta.kemenparekraf.go.id, Kemiren memiliki budaya yang beraneka ragam. Mulai dari adat istiadat, bahasa, manuskrip, kesenian, tradisi lisan, ritus, pengetahuan, teknologi dan permainan Tradisional.
Anda sebagai wisatawan tak perlu khawatir ketika berkunjung ke kemiren. Sebab, di sini telah tersedia homestay yang siap dijadikan tempat singgah. Homestay dengan arsitektur Osing dan keramahan warganya membuat siapa pun akan merasa nyaman seperti berada di kampung sendiri.
Dalam era globalisasi saat ini, Desa Wisata Osing Kemiren juga dituntut untuk terus mengikuti perkembangan zaman. Digitalisasi manajemen Desa Wisata Osing pun menjadi bagian yang tak terpisahkan dan menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.
Diketahui Desa Wisata Osing Kemiren sudah mampu menerapkan sistem digital di desa wisata. Seperti pengisian data kunjungan secara online dan penayangan video promosi. Seiring dengan itu, Desa Wisata Osing Kemiren sudah menjalan Program Smart Kampung dari Pemerintah Kab. Banyuwangi. Hal ini terlihat adanya kemudahan Pelayanan Publik yang terkoneksi secara online dan Ruang Publik yang memiliki akses internet untuk mendukung kegiatan wisata di Desa Wisata Adat Osing Kemiren.
Tak hanya itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga membuatkan aplikasi terintegrasi yakni Banyuwangi Tourism yang tersedia di Playstore. Dengan adanya aplikasi ini memudahkan wisatawan untuk mencari destinasi wisata, hotel, homestay, vila, resort, paket wisata, angkutan wisata sampai dengan jadwal festival yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Wisatawan akan disajikan dengan daya tarik wisata yang beragam seperti edukasi, kuliner dan budaya. Adanya pasar kampoeng osing, warung makan Pesantogan Kemangi dan kawasan rumah adat osing, untuk memanjakan wisatawan. Atraksi seni budaya, kentalnya adat tradisi yang hidup berdampingan, membuat pengalaman wisatawan yang tak pernah dilupakan.
Gandrung, yang keberadaanya begitu melekat, karena selain maskot pariwisata dan tari selamat datang, tak lepas dari kiprah maestro gandrung temu’ yang asli Desa Kemiren. Ada juga, burdah, angklung paglak dan mocoan lontar yusup sebagai salah satu warisan budaya tak benda.
Ragam Aktivitas yang Bisa Dinikmati di Desa Wisata Osing
1. Tradisi GedhoganJika Anda baru pertama kali berkunjung ke Desa Wisata Osing, Anda akan menemukan tradisi masyarakat adat Osing yang paling terkenal, bernama Tradisi Gedhogan.
Tradisi di salah satu desa wisata Banyuwangi ini turun-temurun dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang diterima. Di musim panen, para perempuan di sini menampilkan sebuah pertunjukan seni unik dengan memukulkan lesung dan alu diiringi alunan angklung dan tabuhan gendang yang merdu.
2. Belajar proses pembuatan kopi tradisional
Tak lengkap rasanya apabila mampir ke Desa Wisata Osing Kemiren tanpa mencicipi rasa kopi khas Osing yang terkenal nikmat. Karena panen kopi yang melimpah, di sini ada banyak kafe yang siap menemani ngopi di pagi atau sore hari.
Di Desa Wisata Osing Kemiren ini, Anda juga bisa belajar cara membuat kopi sendiri, lho! Anda akan diajari cara menumbuk, menyangrai, menyaring biji kopi dan juga cara menyajikan secangkir kopi. Akan diajarkan pula teknik tradisional menyangrai kopi menggunakan wajan bertungku tanah liat.
3. Pertunjukan budaya Barong Osing
Tradisi Barong Ider Bumi merupakan salah satu ritual tahunan yang dilakukan suku Osing. Tradisi ini pertama kali diselenggarakan di tahun 1940-an dan biasanya dilakukan di hari kedua setelah lebaran atau setiap tanggal 2 Syawal sejak pukul dua siang.
Barong yang dianggap sebagai simbol kebaikan bakal diarak oleh warga desa dengan maksud untuk mengusir hawa jahat yang dipercaya dapat menghalangi kemakmuran seluruh desa.
4. Mengunjungi rumah adat Suku Osing sambil belajar budaya lokal
Saat memasuki kawasan desa, Anda akan menjumpai rumah-rumah adat Suku Osing di kedua sisi jalan dengan pintu ukiran kayu dan bentuk atap yang khas. Ada tiga jenis desain atap yang dikenal di tiap rumah di antaranya tikel balung (atap empat sisi), baresan (atap tiga sisi), dan crocogan (atap dua sisi).
Sambil berkeliling, Anda bisa mengobrol dengan warga lokal dan mempelajari budaya mereka lebih dalam, seperti tradisi menyimpan batik dalam toples agar keindahan batik tetap awet dan tradisi khas mepe kasur atau menjemur kasur di sepanjang jalan.