Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati
Saat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.

Saat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
Foto: YouTube BG Channel

Menguak Misteri Kampung Gantungan Sirah di Kebumen, Dulu Diduga Jadi Tempat Eksekusi Mati
Kampung Gantungan Sirah berada di Desa Sukomulyo, Kecamatan Rowokele, Kebumen. Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, arti dari “Gantungan Sirah” sendiri adalah gantungan kepala.
Dari namanya, kampung ini seperti menyimpan cerita menyeramkan. Namun beberapa penuturan warga menyimpulkan memang begitulah adanya.
Melalui video yang diunggah pada 15 April 2024, kanal YouTube BG Channel berkesempatan mengunjungi kampung tersebut.
Pada siang hari, suasana kampung itu begitu sepi. Karena masih banyak ditumbuhi pohon, suasana siang terik jadi terasa tidak panas.

Banyak warga di sana yang bertani singkong. Hal ini ditandai dengan banyaknya kebun singkong di desa tersebut.
Wardiman, salah seorang warga Kampung Gantungan Sirah, mengatakan bahwa kini nama kampung itu sudah diganti dengan nama “Gunung Sari”.
Ia mengatakan, saat masih bernama “Gantungan Sirah”, di kampung itu sering terjadi warga yang bunuh diri dengan cara gantung diri.
Wardiman bercerita, waktu zaman penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi. Mereka melakukan eksekusi terhadap para warga dengan digantung kepalanya.
“Dulu kepalanya dipenggal dan diletakkan di bukit itu. Tapi kalau badannya ditaruh di tempat terpisah. Makanya lokasi itu dinamakan ‘gantungan sirah’,” kata Wardiman dikutip dari kanal YouTube BG Channel.

Banyak warga di Kampung Gantungan sirah yang berprofesi sebagai petani. Walau telah berubah nama menjadi “Gunung Sari”, tampaknya nama “Gantungan Sirah” masih kental bagi warga di sana.
Tak hanya zaman penjajahan Belanda, salah seorang ibu-ibu di sana bercerita tempat itu juga menjadi lokasi eksekusi pada zaman PKI.
“Badannya dikasih di lokasi yang bernama ‘Gunung Sampir’, kalau kepalanya di sana. Waktu zaman PKI, penggalan-penggalan orang itu ditaruh di sana,” kata salah seorang warga.

Kampung Gantungan Sirah berbatasan langsung dengan hutan. Walaupun nama kampungnya seram, namun suasana kampung itu sungguh tenang dan asri.