Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini
Gambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering
Gambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering
Daerah Permukiman Penduduk di Jakarta Ini Dulunya Jadi Tempat Hukuman Gantung Era Batavia, Begini Penampakannya Kini
Tjoe Boen Tjiang, alias Si Impeh, merupakan pemuda Tionghoa yang membunuh dua orang Perempuan Tionghoa di Batavia. Setelah sempat menjadi buronan, ia pada akhirnya tertangkap.
Atas perbuatan kejamnya, ia divonis hukuman gantung di depan publik. Eksekusi matinya dilakukan di depan Balai Kota Batavia pada 30 Juni 1896 jam 7 pagi.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Apa jejak Inggris di Batavia? Jejak yang tersisa dari datangan Inggris di Batavia hanyalah melalui sebuah mercusuar yang terbuat dari besi tinggi. Terlihat di bagian atasanya terdapat lampu menyerupai sirine.
-
Di mana kebakaran hebat terjadi di Jakarta pada masa kolonial? Salah satu momen penerapan kredit rumah terjadi pada 1917, setelah terjadi bencana kebakaran hebat di wilayah Kramat Kwintang.
-
Dimana Kapal Batavia kandas? Namun, karena kesalahan navigasi atau sejumlah sumber mengatakan bahwa adanya kesengajaan, kapal ini menabrak karang di dekat pulau-pulau Houtman Abrolhos pada tanggal 4 Juni 1629.
Selain tempat eksekusi yang berada di depan Balai Kota Batavia, pada era itu pemerintah Hindia Belanda punya tempat eksekusi mati yang jauh lebih menyeramkan.
Lokasinya sekitar 500 meter dari depan balai kota. Bila dilacak pada masa kini, lokasinya cukup tersembunyi, tak jauh dari Kawasan Kota Tua Jakarta.
Dalam sebuah unggahan video pada 25 Maret 2024, pemilik kanal YouTube Candrian Attahiyyat berkesempatan melacak jejak lokasi tempat eksekusi mati tersebut.
Penelusuran tempat itu dilakukan dengan menggunakan peta Batavia awal abad ke-18.
Untuk menuju ke sana, ia bersama beberapa kawan pencinta Sejarah harus berjalan melewati tempat parkir.
Perjalanan kemudian menembus permukiman padat penduduk di Kampung Muka, Jakarta Utara. Setelah itu melewati Jalan Kampung Bandan.
Berdasarkan pernyataan penduduk setempat, lokasi titik yang dulunya dipercaya sebagai tempat eksekusi gantung itu kini telah berubah menjadi bangunan sekolah.
Di pinggir Jalan Kampung Bandan, terdapat sebuah tanah yang cukup lapang. Di sana ada lapangan sepak bola mini dan tempat untuk memarkir kendaraan truk.
Mereka melewati tempat itu hingga masuk ke area permukiman penduduk. Setelah beberapa meter menelusuri permukiman itu, sampailah mereka pada tempat yang sudah ditentukan.
“Kalau berdasarkan plotting peta, ya di sinilah lokasi hukuman gantung yang seram itu. Karena orang yang digantung itu tidak langsung mati tapi didiamkan dulu di atas roda,” kata Candrian Attahiyyat.
Candrian mengatakan, gambaran eksekusi itu begitu menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di sana kaki dan tangan mereka dilipat sedemikian rupa dan dijemur sampai mati.
“Yang lebih seram lagi jasadnya tidak diturunkan. Sampai kering, sampai jadi tengkorak, mereka tetap dibiarkan di sana,” kata Candrian.
Ia mengatakan, pada pertengahan abad ke-19 hukuman itu sudah dihapus, diganti dengan hukuman gantung biasa.