Serunya Menonton Reak di Desa Wisata Cinunuk Bandung, Tempat Belajar Budaya Sunda yang Mengasyikkan
Pengunjung benar-benar diajak untuk menyelami budaya Sunda secara menarik.

Pengunjung benar-benar diajak untuk menyelami budaya Sunda secara menarik.

Serunya Menonton Reak di Desa Wisata Cinunuk Bandung, Tempat Belajar Budaya Sunda yang Mengasyikkan

Kesenian Reak menjadi warisan budaya Sunda yang unik khas Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Atraksi ini mempertontonkan hewan buatan mirip naga, dengan wajah yang seram dan tubuh yang panjang.
Pertunjukkannya makin meriah saat alat musik pengiring yang terdiri dari kendang, terompet dan kecrek ditabuh dengan irama khas.
Desa wisata Cinunuk di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung jadi salah satu tempat untuk menonton reak, sekaligus belajar budaya Sunda yang asyik. Yuk kenali keunikannya.
Seni reak khas desa wisata Cinunuk
Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, reak merupakan kesenian rakyat yang populer di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Persebarannya mulai dari Cileunyi, Cibiru sampai Ujung Berung dan sebagian Sumedang serta Garut.
Masyarakat setempat biasa menyebut kesenian ini sebagai reak dogdog atau jika diartikan adalah ular naga yang bising (dari tetabuhan alat musiknya).

Mulanya untuk pengiring sunat
Awal mula kesenian reak sebenarnya berasal dari wilayah Sumedang, Jawa Barat. Kesenian ini mulanya digunakan oleh sesepuh di sana untuk hiburan orang yang dikhitan.
Reak dipertontonkan agar anak kecil yang selesai disunat tidak merasakan sakit, lantaran perhatiannya terpusat di naga-nagaannya.
Beberapa waktu kemudian, kesenian ini dibawa ke wilayah Ujung Berung dan berkembang jadi kesenian pengiring panen.
Reak di Desa Cinunuk.
Mengutip Instagram Disparbud Jabar, kesenian Reak menjadi pertunjukkan yang rajin dimainkan di sana.
Dalam pertunjukkannya para pemain terkadang kesurupan, dan harus didampingi oleh tokoh setempat. Agar berjalan dengan lancar, tokoh tersebut membawa dupa dan perlengkapan lainnya.
Di Cinunuk, reak akan ditampilkan di acara tertentu terkait kebudayaan. Wisatawan bisa menyaksikan keunikannya, dan berbincang langsung dengan para pegiatnya untuk belajar.

Reak ditampilkan saat Rebo Wekasan
Terakhir, atraksi reak dimainkan pada saat peringatan Rebo Wekasan di pekan lalu. Acara ini sekaligus ngaruat atau merawat mata air yang jadi sumber kehidupan di Cinunuk.
Sebagai upaya menolak bala, kesenian reak ditampilkan bersamaan dengan kuliner tradisional apem.
Seluruh penyelenggaraan dipusatkan di saung abah Tedy sebagai sesepuh sekaligus ketua wisata Cinunuk.
Selanjutnya penonton diajak untuk berdoa bersama dan menikmati hiburan kacapi Piul dan terakhir pertunjukkan Reak.
Selama penampilan, kue apem dibagikan gratis kepada masyarakat.
Menyaksikan ngaruat mata air
Kemudian, warga juga bisa menyaksikan tradisi ngaruat mata air yang berada di Desa Cinunuk. Ini bertujuan untuk keselamatan, kesehatan dan ucapan syukur atas limpahan keberkahan dari alam.
Pengunjung kemudian diajak untuk menyusuri desa, dan menuju mata air dengan panorama khas pedesaan Sunda yang kental.
Desa Cinunuk mulanya diresmikan sebagai destinasi wisata sekaligus pendidikan sejak 2011 silam.

Belajar kesenian Sunda secara asyik
Berkunjung ke Cinunuk memang tidak akan membosankan. Ini karena pengunjung akan diajak untuk menyaksikan dan mempelajari hingga 36 jenis tradisi, 300 jenis seni tradisional termasuk 1000 kaulinan tradisional.
Gambar: wisatacinunuk.blogspot.com
Selain itu, pengunjung juga akan diajak untuk mengenal kisah menarik dan edukatif dari sejarah para leluhur Sunda di Jawa Barat.
Tak perlu pusing untuk beristirahat, bagi pengunjung yang ingin bersantai lebih lama, pengelola sudah menyediakan homestay yang nyaman dengan harga terjangkau.
Pengunjung pun benar-benar diajak untuk menyelami budaya Sunda secara menarik.