Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Seorang warganet belum lama ini membagikan momen anak-anak tengah asyik bermain kesenian Reak Dogdog.
-
Apa itu Reak di Desa Cinunuk? Mengutip Instagram Disparbud Jabar, kesenian Reak menjadi pertunjukkan yang rajin dimainkan di sana.Dalam pertunjukkannya para pemain terkadang kesurupan, dan harus didampingi oleh tokoh setempat. Agar berjalan dengan lancar, tokoh tersebut membawa dupa dan perlengkapan lainnya.Di Cinunuk, reak akan ditampilkan di acara tertentu terkait kebudayaan.
-
Kapan Reak dimainkan di Desa Cinunuk? Atraksi reak dimainkan pada saat peringatan Rebo Wekasan di pekan lalu. Acara ini sekaligus ngaruat atau merawat mata air yang jadi sumber kehidupan di Cinunuk. Sebagai upaya menolak bala, kesenian reak ditampilkan bersamaan dengan kuliner tradisional apem.
-
Bagaimana Reak di Desa Cinunuk? Pertunjukkannya makin meriah saat alat musik pengiring yang terdiri dari kendang, terompet dan kecrek ditabuh dengan irama khas.
-
Kenapa Reak dipertontonkan di Desa Cinunuk? Mulanya untuk pengiring sunat Reak dipertontonkan agar anak kecil yang selesai disunat tidak merasakan sakit, lantaran perhatiannya terpusat di naga-nagaannya.
-
Apa yang dilakukan anak-anak di kampung? Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur juga masih membuat permainan tradisional Sunda bernama kolecer.
-
Apa yang dilakukan saat Rebo Pungkasan? Tradisi ini jatuh pada tiap malam Rabu 27 Safar 1445 H. Tradisi Rebo Pungkasan hingga saat ini masih dilakukan masyarakat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Banten. Umumnya tradisi ini dilakukan dengan menjalani salat dan berdoa. Selain itu ada pula yang menjalani tradisi ini dengan mengadakan selamatan.
Terlihat beberapa anak memakai kostum boneka menyerupai naga, dan berlari mengejar anak lainnya di sebuah lahan kosong. Di sana juga terdengar suara tetabuhan dari alat musik tradisional. Menurut dia, momen ini jadi normal day di wilayah lingkungan kosnya di kawasan Bandung timur. “Hari-hari di kosan Bandung timur only,” sebut warganet, di akun TikTok @__odiumm, dikutip Merdeka, (16/8).
Kesenian Reak jadi permainan sehari-hari anak Bandung timur
Disebutkan bahwa kesenian Reak Dogdog menjadi permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak di kawasan Bandung timur. Kesenian ini cukup mirip dengan jaranan atau barongan di Jawa Timur, namun alat musik yang digunakan berciri khas Sunda. “Itulah bandung timur teh,” kata warganet di kolom komentar. “Wkwk relate, Ujungberung tiap hari Mingguuuu,” sahut warganet lain.
Anak-anak bahagia bermain Reak
Di sana turut terlihat kebahagiaan anak-anak yang melestarikan kesenian Sunda itu. Ini terdengar dari suara para pemain dan penonton anak-anak di sana yang tertawa.
“Udah turun temurun, teh,” kata warganet TikTok. “Sabtu-minggu Ujungberung full Benjang (nama lain-Reak), Cibiru, Cinunuk, Cileunyi, Rancaekek, Jatinangor, full kuda lumping,” kata pengguna TikTok di kolom komentar.
Reak jadi kesenian khas Bandung timur
Dari unggahan yang viral itu diketahui bahwa Reak Dogdog jadi kearifan lokal khas wilayah Bandung timur. Mengutip laman Kebudayaan Kemdikbud, Reak menjadi kesenian buhun (kuno) masyarakat Sunda di pinggiran Bandung dan dipentaskan saat hajatan desa, pernikahan dan khitan. Kesenian ini banyak disukai karena riuh tetabuhan musik Sunda, dengan penampilan sosok Reak atau Barongan yang atraktif dan terkadang mengejar penonton.
Dibawa oleh tokoh asal Sumedang
Disebutkan bahwa kesenian ini mulanya dibawakan oleh seorang tokoh asal Sumedang, Jawa Barat pada 1940-an.
Saat itu, dia menyertakan Reak dalam hajat “Ngaronggeng” yang diselenggarakan Pemerintahan Distrik Ujungberung saat pesta panen padi. Sejak saat itu, kesenian Reak Dogdog jadi pementasan rutin yang dilakukan warga saat hajat tertentu.
Terbawa pengaruh Majapahit
Turut disebutkan bahwa kesenian Reak terpengaruh dari budaya Majapahit yang kemudian berakulturasi dan menyatu dengan budaya Sunda. Reak berasal dari kata Reok (mengarah ke Reog) yang menurut warga setempat artinya gaduh, musik rampak yang mengiringi barongan. Saat ini kesenian tersebut masih digunakan dan dilestarikan oleh anak-anak di wilayah Bandung timur.