Melihat Tradisi Mamanukan Khas Pantura Jawa Barat, Hadirkan Patung Burung Besar untuk Kendaraan Anak yang Disunat
Mamanukan akan dinanti oleh masyarakat di sepanjang wilayah pantura Jawa Barat.
Mamanukan akan dinanti oleh masyarakat di sepanjang wilayah pantura Jawa Barat.
Melihat Tradisi Mamanukan Khas Pantura Jawa Barat, Hadirkan Patung Burung Besar untuk Kendaraan Anak yang Disunat
Ada banyak tradisi pengantin sunat di Indonesia. Masing-masing daerah memiliki ciri khas yang unik, salah satunya mamanukan di wilayah pesisir utara (pantura) Jawa Barat.
Mamanukan merupakan arak-arakan patung berbentuk burung untuk menghibur pengantin sunat atau anak laki-laki yang akan dikhitan. Anak yang menaiki patung itu kemudian dibawa keliling kampung, sembari diiringi musik orkes tarling khas pantura.
-
Apa itu Ngarak Panganten? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.
-
Apa itu Tradisi Ancakan? Tradisi Ancakan merupakan tradisi yang rutin diadakan masyarakat Demak pada malam Iduladha. Tradisi ini merupakan bentuk sedekah ahli waris kepada para peziarah atau masyarakat luas yang merupakan tradisi sebelum penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
-
Dimana Ngarak Panganten? Di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, misalnya, prosesi mengarak pengantin keliling kampung masih dilakukan setelah pelaksanaan ijab qabul.
-
Dimana Tradisi Ancakan diadakan? Kegiatan ancakan berlangsung di Kadilangu.
Acara ini biasanya menarik banyak warga sekitar, sehingga mengikuti pengantin sunat keliling. Tak jarang warga juga ikut berjoget sesuai irama lagu yang dibawakan.
Populer di wilayah Cirebon sampai Karawang
Mengutip laman Napak Jagat Pasundan, tradisi mamanukan diketahui populer di wilayah sepanjang jalur pantura, mulai dari Cirebon, Indramayu, Subang sampai Kabupaten Karawang.
Hampir semua masyarakat di sepanjang wilayah itu memiliki kebiasaan menanggap ini untuk menghibur anaknya agar mau dikhitan.
Anak-anak juga akan tertawa, melihat warga yang ikut mengantar berjoget dan bersenda gurau. Di sini terjalin tali silaturahmi untuk menguatkan ikatan antar lapisan masyarakat.
Gunakan musik tarling
Sebagai musik pengiring, digunakanlah kesenian tarling atau orkes dangdut khas pantura Cirebonan.
Biasanya terdapat pemain orkes di bagian belakang arak-arak yang diangkut menggunakan mobil truk atau pick up. Di sana terdapat nayaga yang memainkan kendang, organ, gamelan, gitar listrik, suling dan sinden yang menyanyi.
Agar audionya terdengar keras, di mobil truk itu juga mengangkut speaker besar yang terdengar hingga radius ratusan meter dari lokasi arak-arakan mamanukan.
Suguhkan atraksi
Tak jarang empat orang yang menggotong patung burung berbahan kayu dan kain itu juga melakukan atraksi.
Biasanya mereka membentuk formasi, atau mengangkat-ngangkat patung tersebut.
Biasanya, penggotong dari burung yang lain juga menampilkan kebolehannya seperti berdiri di atas dan lain sebagainya.
Anak-anak langsung tak menolak untuk disunat
Merujuk laman budaya-indonesia.org, warga setempat mempercayai jika anak-anak yang diberi hiburan mamanukan secara tiba-tiba langsung ingin disunat. Padahal sebelumnya mereka akan menolak.
Namun di luar terdapat unsur magis atau tidak, kesenian ini jadi salah satu kearifan lokal khas masyarakat pesisir utara Jawa Barat.
Keluarga besar dari pengantin sunat juga biasanya akan hadir, dan membantu pelaksanaan prosesi hiburan.
Mamanukan merupakan perkembangan dari sisingaan
Menurut beberapa sumber, seni mamanukan merupakan perkembangan dari kesenian sisingaan yang sudah populer lebih dahulu.
Masyarakat mulai melirik mamanukan karena dirasa lebih ramai, dengan daya tarik pada iringan lagu tarling yang banyak disukai masyarakat. Anak-anak yang akan disunat juga jadi lebih terhibur.
Sedangkan sisingaan merupakan kesenian pengantin sunat yang sudah lebih dulu aja, bahkan sejak zaman penjajahan. Dulunya, warga menggunakan ini untuk menyidir pasukan kolonial dengan bahasa Sunda yang tidak dimengerti.