Belajar dari Kampung Seni Yudha Asri di Serang, Warga Kompak Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
Ini tercermin dari mudahnya menemukan ikon khas adat Sunda seperti seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi
Ini tercermin dari mudahnya menemukan ikon khas adat Sunda seperti seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi
Belajar dari Kampung Seni Yudha Asri di Serang, Warga Kompak Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
Jika selama ini Banten terkenal dengan desa budaya di Baduy, mungkin bisa bergeser sedikit ke Kampung Seni Yudha Asri di Kabupaten Serang. Di lokasi yang masuk Desa Mander, Kecamatan Bandung ini warganya kompak menjaga alam dan melestarikan kebudayaan leluhur.
Ini tercermin dari mudahnya menemukan ikon-ikon khas adat Sunda seperti pertunjukan seni musik angklung, rampak bedug sampai tradisi ngaruwat bumi yang diturunkan ke generasi muda.
-
Apa yang unik dari Kampung Seuseupan? Sejumlah rumah warga di sana dihiasi oleh galon-galon bekas air mineral sehingga menciptakan tampilan yang indah.
-
Apa yang unik dari Desa Budaya Pampang? Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
-
Di mana letak kampung unik di Kebumen? Diketahui, kampung ini berada di Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kebumen.
-
Bagaimana masyarakat Baduy menjaga keasrian alam di kampung mereka? Salah satu upaya menjaga keasrian alam adalah melalui kegiatan bertaninya dengan sistem huma. Warga hanya boleh panen satu kali dalam satu tahun, dan merawat tanaman hasil buminya dengan tidak menggunakan pupuk kimia.
-
Bagaimana cara Banyuwangi menjaga kelestarian budaya dan alamnya? 'Anugerah Tuhan yang dilimpahkan ke Banyuwangi dengan bentang alamnya yang indah dan unik serta keragaman budayanya ini, akan terus kami lestarikan. Sembari terus kami kelola dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,' ungkap Ipuk.
-
Di mana kampung unik di Tasikmalaya berada? Di Tasikmalaya, terdapat deretan permukiman warga yang memiliki pesona serupa yakni di Sukamekar, Mandalasari, Kecamatan Puspahiang.
Suasana teduh, dengan beberapa bangunan bambu dan rumah tradisional semakin mengukuhkan status kampung budaya yang masih aktif di wilayah Banten.
Sebelumnya, area ini diresmikan pada Januari 2010 lalu sebagai salah satu sanggar seni dengan skala dan konsep yang lebih luas.
Kenalkan 10 Jenis Seni Tradisional Banten
Jika berkunjung ke sini, akan dijumpai hingga 10 jenis kesenian khas Banten yang mungkin sudah jarang diketahui.
Foto: Youtube Kampung Seni Yudha Asri
Menngutip jadesta.kemenparekraf.go.id, kesenian yang masih dimainkan oleh anak-naka hinga orang dewasa adalah Rampak Bedug, Bedug Kerok, Seni Beluk, Seni Dzikir Saman, Seni Bendrong Lesung, Seni Rebana, Terbang Gede, Seni Gambus, Seni Kohkol dan permainan Kentongan.
Dari semua seni ini dikemas menjadi suatu pertunjukan yang menghasilkan perpaduan gerak, musik, visual hingga koreografi dengan nama “ Bangbuskol Bebesanan ” atau hasil dari gabungan semua seni dalam satu pertunjukan.
Ada Tradisi Rasulan
Jika selama ini tradisi Rasulan kesohor di wilayah Kabupaten Gunungkidul, DIY, ternyata budaya panen raya ini juga diadakan di Kampung Seni Yudha Asri, Kabupaten Serang.
Secara makna, Rasulan merupakan tradisi untuk mengucapkan rasa syukur atas melimpahnya hasil panen dari berbagai tumbuhan yang ditanam di desa tersebut.
Kampung Seni Yudha Asri merupakan desa dengan penduduk yang masih mempertahankan tradisi Rasulan, termasuk mengadakannya dengan cara berdoa serta makan-makan bersama diiringi kesenian Sunda Banten.
Warga Kompak Merawat Alam
Dalam bahasa Sunda, merawat alam disebut dengan Ngaruwat Bumi.
Foto: jadesta.kemenparekraf.go.id/
Di Kampung Seni Yudha Asri, warganya masih melaksanakan acara tersebut sebagai salah satu menjaga hutan dan lingkungan sekitar yang telah diberikan oleh Tuhan.
Acara ini dilaksanakan rutin tiap tahun, dan diadakan sebelum masuk masa tanam. Harapannya agar alam mendukung proses pertanian hingga melimpah saat masa panen.
"Tradisi ngaruwat bumi ini rutin dilakukan setiap tahun sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan memohon doa sebelum memasuki masa tanam," terang Ketua sanggar seni Yudha Asri, Rumania, mengutip ANTARA.
Acara dalam Ngaruwat Bumi
Dalam kegiatan Ngaruwat Bumi diisi dengan sejumlah kegiatan, seperti berdoa bersama, syukuran, kemudian menampilkan sejumlah kegiatan budaya seperti wayang golek dan lain-lain.
Untuk tahun ini, acara diadakan selama 7 hari mulai tanggal 24 hingga 30 Juni 2024 mendatang. Ada keterlibatan anak muda dalam tradisi ini dengan menampilkan kemapuan mereka di bidang seni dan budaya Sunda.
"Kegiatan ini berlangsung selama 7 hari mulai dari 24-30 Juni, diisi dengan kegiatan penampilan seni dari masing-masing perwakilan sekolah SMP dan SMA di Kabupaten Serang dan puncaknya di hari Minggu," tambahnya.