Mengunjungi Desa Wisata Perdamaian di Lereng Gunung Ungaran, Jadi Tempat Unjuk Kreatifitas Tonjolkan Nilai-Nilai Pluralisme
Desa ini menonjolkan nilai-nilai perdamaian dalam menyikapi berbagai bentuk perbedaan di tengah masyarakat.
Perbedaan merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun sering kali perbedaan itu bisa menimbulkan potensi konflik bila ada hal-hal yang menjadi penyulutnya. Dalam sejarah Indonesia, konflik yang berangkat dari perbedaan identitas sudah sering sekali terjadi. Belum lagi konflik yang berangkat dari perbedaan ideologi, pandangan politik, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, sikap-sikap dalam menghargai perbedaan penting untuk diwujudkan pada setiap warga negara. Di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Dusun Srumbung Gunung, Desa Poncosuro, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, ada sebuah desa yang menonjolkan nilai-nilai perdamaian dalam menyikapi berbagai bentuk perbedaan di tengah masyarakat.
-
Apa yang ditawarkan desa wisata Gunungsari? Ada beragam daya tarik yang ditawarkan Pokdarwis Setopuro selaku pengelola Desa Wisata Gunungsari. Mulai dari Pasar Pundensari, belajar budaya Jawa, hingga berbagai acara festival.
-
Dimana letak desa wisata Gunungsari? Desa Gunungsari adalah satu desa wisata pertama di Kabupaten Madiun.
-
Bagaimana Desa Wisata Gunungsari dikembangkan? Pokdarwis inilah yang kemudian mengembangkan Desa Wisata Gunungsari.
-
Apa yang unik dari Desa Budaya Pampang? Di Desa Budaya Pampang pengunjung nantinya akan dijelaskan makna dari setiap kesenian yang akan ditampilkan.
-
Apa yang bisa dilakukan di Desa Wisata Huta Tinggi? Ada banyak rangkaian aktivitas wisata yang bisa dinikmati ketika berada di tempat ini.
-
Bagaimana cara wisatawan menikmati budaya di Desa Wisata Kubu Gadang? Menonton Atraksi Budaya Lokal Aktivitas wisata selanjutnya yaitu menonton pertunjukan budaya khas Minangkabau yaitu silek lanyah.
Lalu apa hal menarik yang bisa diekspos dari desa ini?
Sarana Promosikan Perdamaian Dunia
Dusun Srumbung Gunung merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kabupaten Semarang. Desa itu mengusung konsep pengembangan seni dan budaya masyarakat sebagai sarana untuk mempromosikan perdamaian dunia.
Dikutip dari Kemenparekraf.go.id, konsep tersebut bukanlah sebuah konsep yang asing di dunia pariwisata. Apalagi Organisasi Pariwisata Dunia (WTO) sudah menyatakan bahwa pariwisata merupakan bagian dari agen perdamaian. Melalui pariwisata, orang-orang dari berbagai tempat dan latar belakang dipertemukan dalam satu tempat. Di sana mereka saling berbagi pikiran, pengalaman, dan juga pandangan hidup.
Ekspresikan Perdamaian dengan Kesenian
Di Dusun Srumbung Gunung, nilai-nilai perdamaian diekspresikan lewat berbagai bentuk kesenian. Kesenian yang ditonjolkan antara lain pertunjukan kuda lumping, tarian, pertunjukan gamelan, dan lain sebagainya.
Dikutip dari Kemenparekraf.go.id, berbagai pertunjukan kesenian itu disisipkan narasi-narasi perdamaian yang mudah dipahami pengunjung. Warga setempat juga membuat ikon-ikon perdamaian melalui instalasi-instalasi seni yang menyatu dengan potensi alam.
Pihak pengelola juga membuat program-program perdamaian secara berkala seperti acara dialog lintas iman, pelatihan, program live in, peace camp, dan lain sebagainya.
Kembangkan Potensi Desa
Sebelum dikembangkan sebagai desa wisata, masyarakat di Dusun Srumbung Gunung telah memiliki berbagai kegiatan yang berkaitan dengan alam seperti tradisi Nyadran dan bersih-bersih sungai. Selain itu mereka juga memiliki kuliner khas yaitu gecok ayam, daun pace, dan rondo royal.
Dengan adanya program desa wisata, berbagai acara itu bisa dikemas dalam bentuk paket wisata. Dengan adanya paket wisata, potensi wisata itu bisa dimaksimalkan demi meningkatkan perekonomian masyarakat. Pengelolaan paket wisata ini melibatkan seluruh elemen di desa tersebut seperti karang taruna, kelompok ibu-ibu PKK, tim desa kreatif serta pihak-pihak dari luar desa seperti para akademisi dan dinas pemerintah terkait.