Uniknya Tradisi Gotong Domba Khas Jatinangor Sumedang, Terinspirasi dari Interaksi Manusia dan Kambing
Bulu dan tengkorak berasal dari hewan domba Australia asli, sehingga tampak nyata.
Jika berkunjung ke Kampung Kiaraberes, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Anda akan menemukan sebuah tradisi unik bernama Gotong Domba.
Acara tersebut biasanya dilangsungkan secara meriah, dan identik dengan momen tertentu salah satunya perayaan kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang unik dari Domba Garut? Domba Garut merupakan hasil persilangan dari tiga spesies domba. Maka dari itu hewan ini disebut domba dengan sumber genetik ternak terbaik.
-
Kenapa Domba Garut penting bagi budaya Garut? Berperan Penting Terhadap Budaya Dilansir dari bpvpbandungbarat.kemnaker.go.id, Domba Garut ini secara historis memang hewan spesies asli Indonesia.
-
Apa tradisi unik saat jenguk di Sumedang? Warga di pedesaan Sumedang, punya tradisi menjenguk tetangga. Mereka akan mengumpulkan amplop sumbangan berisi uang dan diberikan kepada tetangga yang sakit. Uniknya, uang sumbangan kerap berlebih bahkan bisa untuk membeli kendaraan.
-
Apa ciri khas Manusia Kambing? Makhluk humanoid setinggi tujuh kaki ini memiliki ciri khas memiliki tanduk melengkung yang menyerupai kambing.
-
Kenapa sate domba Garut terkenal? Racikan bumbu rempah yang dicampur kecap kental, menambah rasa gurih dan sedikit manis dari menu sate domba Garut. Saat dicampurkan, antara daging dengan bumbu langsung berpadu sempurna.
-
Apa tradisi unik di Kampung Adat Urug? Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik Kampung Urug di Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, mejadi salah satu permukiman adat yang tersisa di wilayah Jawa Barat.Di sini masyarakatnya masih menjaga tradisi leluhur, salah satunya aktivitas nutu pare yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu setempat.
Warisan budaya ini sudah berlangsung puluhan tahun. Hampir tiap ada acara kebudayaan di Kiaraberes, tradisi tersebut dapat dipastikan tidak pernah absen untuk dihadirkan.
Tradisi Gotong Domba juga dimeriahkan dengan hadirnya iringan musik tradisional dari dokdok (alat pukul serupa kendang), terompet Sunda, dan kecrek yang ditabuh dengan irama cepat.
Menariknya, tradisi ini konon terinspirasi dari interaksi harmonis antara manusia dengan kambing yang biasa terjadi di Kampung Kiaraberes. Penasaran dengan keunikan tradisi ini? Berikut informasi seputar Tradisi Gotong Domba yang jarang diketahui.
Domba Ngamuk yang Diarak
Merujuk buku “Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal” karya Fandy Hutari, penamaan gotong sendiri diketahui berasal dari proses pelaksanaannya. Domba tersebut digotong oleh empat orang dan bisa dinaikki oleh orang yang dianggap penting.
Namun, domba yang dimaksud pun bukan domba sungguhan. Melainkan hanya replika yang terbuat dari kayu dan diberi lapisan kulit serta bulu. Istilah ngamuk juga merujuk pada orang yang menggotong dan menggerak-gerakannya secara spontan, sesuai iringan musik.
“Kepalanya manggut-manggut, digotong oleh empat orang. Serta diikuti oleh pengiring yang memainkan musik,” kata Fandy
Hadirkan Dua Jenis Domba
Domba yang dihadirkan biasanya terdapat dua jenis, yakni berwarna putih dan berwarna hitam. Sebenarnya tidak ada maksud dari perbedaan warna, agar terlihat semarak dan serta lebih meriah saja.
Biasanya, domba juga disesuaikan ukurannya dengan hewan sungguhan agar kuat dinaikki oleh orang-orang. Sepintas tradisi ini mirip dengan sisingaan, namun tidak disertakan atraksi lempar ke atas.
“Dalam gelarannya, sepasang domba berwarna hitam dan putih yang digotong menjadi hal terpenting. Biasanya, domba digotong oleh empat orang,” katanya lagi
Gunakan Bulu dan Tengkorak Domba Asli
Sementara itu, pelestari Gotong Domba, Kang Ayeng, mengatakan bahwa domba yang dibuat harus menggunakan unsur utama kayu. Namun, ada hal terpenting, yakni bulu dan tengkorak kepala yang biasanya berasal dari hewan domba asli.
Bulu berwarna putih dan hitam, memakai bulu dari domba Australia sehingga tampak nyata. Kemudian seluruhnya dibuat menyingkap badan yang dibuat dari bahan kayu.
Setelah jadi, domba bisa ditampilkan dalam tradisi tersebut. Di sini, tidak ada unsur mistis apapun, karena tradisi Gotong Domba mulanya hadir sebagai pemeriah acara pawai desa.
Lahir untuk Meriahkan 17 Agustusan
Sebelumnya, tradisi Gotong Domba sudah dimainkan warga setempat sejak 2001 silam. Ketika itu, warga berinisiatif membuat tradisi ini, untuk memeriahkan pawai kemerdekaan Indonesia yang diadakan di Kiaraberes.
Di awal penampilannya, domba belum digotong dan masih diseret menggunakan tali hingga akhirnya mudah rusak. Akhirnya, warga setempat berupaya memperbaiki dan mengubah konsep dari kesenian ini.
“Saat agustusan 2001, domba-dombaan ini rusak oleh seni kuda lumping yang melompat ke arah domba. Untuk itu, warga bersepakat untuk menyempurnakannya dan menggotongnya saat perayaan 17 Agustus tahun berikutnya,” kata Fandy lagi.
Awalnya Interaksi Warga dengan Domba
Tradisi ini juga awalnya lahir dari interaksi harmonis antara warga Kiaraberes dengan domba. Bukan tanpa alasan, karena mayoritas penduduk merupakan para peternak yang terbiasa memberi makan domba saat ke ladang.
Kang Ayeng menambahkan bahwa saat ini dirinya membentuk komunitas Gotong Domba bernama Gajah Muling. Penamaan ini, berasal dari bahasa Sunda yang artinya gajah ngamuk atau tidak mau diam.
Sampai sekarang, Gotong Domba masih terus lestari dan komunitas tersebut biasa pentas ke luar Kiaraberes. Tak sekadar kesenian, karena Kang Ayeng ingin menyuarakan pesan lingkungan melalui tradisi ini.
“Mungkin saat lahan-lahan itu sudah habis, akar filosofi seni Gotong Domba yang lahir dari masyarakat peternak domba ikut hilang,” kata Kang Ayeng.
- 8 Potret Pernikahan Sederhana Charlie Puth dan Brooke Sansone, Acara Kecil di Rumah dengan Kerabat Dekat
- Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
- Chloe, Anak Asmirandah, Potret Cantik dan Gemesin Seperti Model Cilik di Pantai
- Ultah ke-1, ini Deretan Foto Terbaru Baby Kyle Anak Yeni Inka yang Makin Lucu dan Menggemaskan
- Air Mata Sri Mulyani di Rapat Terakhir DPR: Setiap Orang Ada Peran dan Masanya
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024