Museum Rumah Adat Baanjuang, Wisata Sejarah dan Budaya Tanah Minang di Bukittinggi
Di sini masih sangat kental dengan suasana tradisional. Bentuk bangunannya pun layaknya rumah adat khas Minangkabau.
Di sini masih sangat kental dengan suasana tradisional. Bentuk bangunannya pun layaknya rumah adat khas Minangkabau.
Museum Rumah Adat Baanjuang, Wisata Sejarah dan Budaya Tanah Minang di Bukittinggi
Bagi Anda yang sedang berlibur di Bukittinggi, jangan lupa mampir sejenak ke museum yang satu ini. Sesuai namanya, bentuk bangunan ini seperti Rumah Gadang dan terdapat Rangkiang di halamannya.
Berdiri di lahan seluas 2.798 meter, museum ini berada di kompleks Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan di Jalan Cindur Mato, Bukittinggi.
Penasaran dengan Museum Rumah Adat Baanjuang di Bukittinggi? Simak rangkuman selengkapnya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
-
Apa yang ada di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sebagian besar berasal dari penelitian yang dilakukan di kawasan Banten Lama.
-
Dimana Museum Benteng Heritage berada? Terdapat banyak jejak masa silam komunitas masyarakat Cina Benteng yang dipelihara, salah satunya adalah produk kecap tertua di Indonesia.
-
Dimana lokasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang terletak di Jalan Raya Serang - Jakarta, Kecamatan Serang, Kota Serang.
-
Dimana museum Situs Mamut? Di tengah hutan hijau dan puncak bukit yang indah di Black Hills, South Dakota, Amerika Serikat, terdapat saluran pembuangan besar yang bisa membawa kita kembali ke masa lalu, ratusan tahun lalu.
-
Dimana tempat wisata budaya di Berastagi? Desa Peceren merupakan salah satu desa budaya yang masing memegang teguh tradisi dan budaya suku Karo.
-
Dimana Museum Batik Pekalongan terletak? Museum yang terletak di Jalan Jetayu No.1 Panjang Wetan, Pekalongan buka setiap hari, Senin-Minggu pukul 08.00-15.15 WIB.
Sejarah Berdiri
Mengutip asosiasimuseumindonesia.org, Museum Rumah Adat Baanjuang didirikan oleh seorang berkebangsaan Belanda, yaitu Mondelar Countrolleur pada tahun 1935. Sempat berubah nama menjadi Museum Baanjuang, namun pada tahun 2005 kembali ke nama semula.
Tempat ini sangatlah berbeda dari museum lainnya, karena di sini masih sangat kental dengan suasana tradisional. Bentuk bangunannya pun layaknya rumah adat khas Minangkabau.
(Foto: wikipedia)
Museum Unik
Ada hal unik ketika Anda menyambangi tempat ini. Ya, secara menyeluruh bangunan ini selayaknya rumah adat Minangkabau, adanya anjung di bagian kiri dan kanan rumah.
Selain itu, Anda bisa menggunakan pakaian pengantin khas Minang yang telah disediakan oleh pengelola museum. Jangan lupa untuk mengabadikan momen menggunakan busana tersebut karena pelayanan seperti ini tidak akan Anda jumpai di museum manapun.
Ada Awetan Binatang
Di museum ini, Anda akan melihat banyak sekali binatang yang diawetkan. Perlu diketahui, binatang tersebut berasal dari sisa fosil kebun binatang TMSBK.
(Foto: andalastourism)
Uniknya lagi, seluruh koleksi awetan binatang tersebut adalah yang memiliki keterbatasan fisik. Seperti kambing yang memiliki muka dua, kerbau kepala dua, harimau kepala dua hingga kerbau berkaki delapan.
Selain itu, di Museum Rumah Adat Baanjuang ini menyimpan koleksi miniatur arsitektur tradisional Minangkabau, pakaian adat, perabotan rumah tangga, peralatan kerja, dan peralatan kesenian.
Koleksi Langka
Adapun beberapa koleksi seperti Rumah Gadang, Surau, dan yang paling langka di Sumatra Barat, yaitu rumah makan bergaya Minangkabau. Ada juga peralatan memasak, koleksi pakaian adat mulai dari pakaian pengantin, songket, peci, dan sebagainya.
Anda juga bisa melihat beragam alat musik, alat untuk bertani, berburu, mencari ikan, dan pertukangan yang digunakan oleh Suku Minangkabau. Terdapat pula buku-buku kuno dan Al-Qur'an.