Kisah Menara Air Prujakan, Jadi Ikon Kota Cirebon dan Pernah Berjasa Penuhi Kebutuhan Warga
Menara air ini masih berdiri kokoh dan jadi cagar budaya di Cirebon.
Menara air ini masih berdiri kokoh dan jadi cagar budaya di Cirebon.
Kisah Menara Air Prujakan, Jadi Ikon Kota Cirebon dan Pernah Berjasa Penuhi Kebutuhan Warga
Sebuah menara air di wilayah Prujakan, Kecamatan Pekalipan menjadi ikon lain di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Walau tidak sebesar dan setinggi tandon yang ada di Jalan Tuparev, namun bangunan ini memiliki usia yang lebih tua.
Dulunya, menara air Prujakan pernah berjasa bagi pemenuhan kebutuhan air bersih warga di Kota Cirebon. Bentuknya juga mencolok, karena terbuat dari struktur baja yang besar.
Kini bangunan tersebut sudah tidak difungsikan, dan menjadi salah satu peninggalan sejarah yang menarik untuk diketahui. Berikut selengkapnya.
-
Apa keunikan menara kubah gedung BI Cirebon? Sisi menarik di arsitektur sebenarnya terdapat pada menara kubahnya, di mana bentuk ini adalah satu-satunya di Indonesia dengan kubah tunggal.
-
Kenapa Gedung Balai Kota Cirebon dibangun? Saat itu status Kota Cirebon ditingkatkan untuk kepentingan perekonomian dan pemerintahan dari sebuah kota pelabuhan di Hindia Belanda.
-
Tempat wisata apa di Cirebon yang paling populer? Untuk itu, kami telah merangkum beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang populer dan wajib dikunjungi.
-
Siapa yang menjuluki Cirebon sebagai Kota Pelabuhan Emas? Menurut catatan pemerintah Belanda dalam dal van cheribon dan Gedeng Book van cheribon yang diterbitkan pada pendirian Bergemister van cheribon, menyebut penamaan ini diberikan sesuai hasil rempah yang dibawa ke pasar Eropa dengan kualitas baik.
-
Kenapa Gedung BAT Cirebon jadi tempat wisata populer? Kawasan kota tua Cirebon ini punya banyak daya tarik, termasuk lewat kisah sejarahnya.
-
Apa bentuk khas Gedung Balai Kota Cirebon? Bangunan yang mirip anjungan kapal ini memiliki nilai sejarah yang kuat.
Dibangun tahun 1937
Dikutip dari laman Cirebon History, pembangunan menara air raksasa ini diketahui berlangsung pada tahun 1937.
Saat itu pemerintah kota berupaya untuk menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga setempat, terutama saat musim kemarau.
Selain itu, tandon besar tersebut juga berjasa memenuhi keperluan air di wilayah pelabuhan.
Pembangunannya diprakarsai oleh Gemeente Raad Dewan Kotapraja Cirebon, dan direalisasi oleh dinas pekerjaan umum lokal di masa itu.
Tinggi menara mencapai 25 meter
Seperti terlihat, bangunan menara air Prujakan menjadi yang paling tinggi di Pekalipan. Belum ada bangunan yang menandingi ketinggiannya yang mencapai 25,64 meter.
Strukturnya tersusun atas empat tiang baja berukuran besar, yang diikat secara menyilang dengan baja ukuran sedang.
Di bagian atas, penampung besar beratap piring plat baja dengan diameter 14,80 dan ditempatkan.
Tangki ini diketahui mampu menampung hingga 875 meter kubik air atau sekitar 8.000 liter.
Sumber airnya dari Kuningan
Karena Kota Cirebon berada di pinggir laut Jawa, maka tidak memiliki sumber air bersih. Untuk mengisi tandon tersebut, pengelola mengambil pasokan air dari wilayah Cipaniis di Kabupaten Kuningan. Karena berbahan baja, maka suhu air bisa terjaga dan tetap berkualitas baik saat dialirkan ke masyarakat.
(Gambar: Instagram Disbudpar Kota Cirebon)
Pernah diperbaiki pada tahun 1980 dan 1990
Tandon raksasa ini telah berjasa memenuhi kebutuhan air warga Cirebon sampai sekitar 1960-1980-an. Setelahnya menara sudah tidak difungsikan karena mulai berkarat dan kini menjadi cagar budaya sesuai SK Menteri tgl. 22-06-2010.
Sebagai penggantinya, Pemerintah Kota Cirebon membangun menara air kedua di wilayah Tuparev pada 1961, dengan kapasitas lebih besar hingga 900 meter kubik.
Menara baru tersebut kemudian dikelola oleh PDAM setempat dan jadi ikon selamat datang di Kota Cirebon.