Potret Megah 3 Jembatan Air di Jawa Timur, Berusia Ratusan Tahun Masih Berfungsi hingga Kini
Jembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Jembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Potret Megah 3 Jembatan Air di Jawa Timur, Berusia Ratusan Tahun Masih Berfungsi hingga Kini
Tiga jembatan saluran air di Provinsi Jawa Timur sudah dibangun sejak ratusan tahun silam. Jembatan-jembatan air peninggalan kolonial Belanda itu masih berfungsi hingga kini. Pembangunan jembatan air di beberapa daerah di Jawa Timur itu bertujuan untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir.
Air tersebut sangat bermanfaat untuk mengaliri areal persawahan, perkebunan, hingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga di sejumlah daerah yang rentan kekeringan saat kemarau. Peninggalan Sejarah
Jembatan Air Bululawang
Jembatan Talang Bululawang (Waterbrug te Boeloelawang Malang) terletak di dua desa, yaitu Desa Bululawang dan Desa Krebet Senggrong, Kabupaten Malang.
Jembatan ini dibangun pada tahun 1904/1905 oleh Pemerintah Hindia Belanda.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Di mana jembatan kuno berusia 5.600 tahun ditemukan? Jembatan ini ditemukan di gua Genovesa di Mallorca, Spanyol.
-
Kapan jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun pada tahun 1914.
-
Kapan jembatan itu dibangun? Konon jembatan gantung ini sudah ada sejak tahun 1918.
-
Jembatan apa terpanjang di dunia? Jembatan Besar Danyang-Kunshan, China Panjangnya mencapai 164,8 Km, membentang di atas sungai Yangtze, salah satu sungai terpanjang di dunia.
-
Kapan jembatan terpanjang di dunia dibangun? Daftar resmi dalam hal ini setidaknya menyebutkan lebih dari 300 jembatan di seluruh dunia.
Pembangunan Jembatan Air Bululawang merupakan bagian dari proyek pengembangan Kawasan Irigasi Kedungkandang.
Mengutip situs wearemania.net, Daerah Irigasi Kedungkandang Kota dan Kabupaten Malang memiliki standar luas sawah 5.183 hektare dan suplai air dari Bendungan Kedungkandang Desa Polehan, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dan Kalimeri Suplesi Bendungan Tangkil, Kabupaten Bululawang.
Selain untuk saluran irigasi sawah, air dari jembatan ini juga gunakan untuk mandi dan keperluan lain.
Di kiri dan kanan sungai buatan tersebut terdapat jalan setapak yang hanya bisa dilalui satu orang.
Syphon Metro
Saluran air biasanya dibangun di bawah permukaan air. Hal ini tidak terjadi dengan Syphon Metro di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Saluran air ini berupa sepasang pipa raksasa di atas sungai.
Syphon Metro berbentuk sepasang pipa dengan diameter kurang lebih 1,8 meter di atas sungai metro.
Mnegutip YouTube Niki_Channel, saluran air berbentuk pipa raksasa ini berfungsi untuk menyeberangkan air dari Sungai Molek menuju Talangagung.
Mengutip Prasasti Molek, Syphon Metro dibangun pada tahun 1903. Artinya, saat ini pipa air raksasa ini telah berusia lebih dari satu abad, tepatnya 121 tahun.
Hingga kini, Syphon Metro masih berfungsi sebagai saluran irigasi untuk mengairi area persawahan di sekitarnya.
Saluran air berupa pipa raksasa ini dikelilingi pepohonan rimbun sehingga sangat sejuk.
Peninggalan KolonialJembatan Talang Abang
Jembatan saluran air di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan ini tertutup pepohonan rimbun.
Jembatan yang menghubungkan dua tebing curam ini dibangun pihak kolonial Belanda pada tahun 1881 silam. Kini usianya sudah 143 tahun.
Dulunya, sumber mata air Talang Abang pernah menjadi pemasok air untuk pabrik karet, cengkeh hingga kopi.
Mengutip Youtube Majapahit Study Club, proses pembuatan jembatan ini tak menggunakan semen.
Pembangunan jembatan menggunakan kapur gamping, batu bata serta lem dari getah pohon. Pasalnya, saat itu belum ada semen.