Melihat Saluran Air Peninggalan Belanda Tersembunyi di Tengah Hutan Kendal, Dibangun di Bawah Kuburan
Pada masa Agresi Militer, terowongan itu dimanfaatkan para pejuang sebagai tempat bersembunyi.
Pada masa kolonial, Pemerintah Hindia Belanda membangun berbagai infrastruktur untuk menunjang pertanian. Salah satu infrastuktur yang dibangun saat itu adalah saluran irigasi. Mereka membangun saluran irigasi di berbagai tempat. Apalagi fungsinya penting untuk mengalirkan air dari sungai ke ladang.
Dalam membangun saluran irigasi itu, Belanda memanfaatkan berbagai teknologi pengairan yang sebelumnya diterapkan di negeri mereka. Salah satunya adalah terowongan air.
-
Dimana terowongan aneh ditemukan? Di bawah sebuah kuil di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna di pantai Mesir, para arkeolog menemukan sebuah terowongan luas dan tidak biasa yang oleh para ahli disebut sebagai 'keajaiban geometris'.
-
Dimana terowongan ditemukan? Arkeolog di Prancis menemukan terowongan tersembunyi di dalam sebuah rumah kosong berusia 800 tahun. Terowongan ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di situs arkeologi seluas 65.532 meter persegi.
-
Di mana letak saluran air yang ditemukan? Disebut sebagai Cabang Ahramat (Cabang Piramida dalam bahasa Arab), saluran air kuno ini ditemukan berdekatan dengan 38 piramida yang berbeda.
-
Dimana letak kolam renang peninggalan Belanda? Kolam Bekas Belanda ini berada di Desa Marancar Godang, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan.
-
Di mana terowongan bawah tanah itu berada? Jalur-jalur ini membentang dari Benteng Loreto ke Benteng Guadalupe, dari Benteng Loreto ke distrik San Jose, dan dari Benteng Guadalupe ke Gereja Los Remedios tempat pertahanan melawan pasukan Prancis pada tahun 1862.
-
Dimana lokasi terowongan misterius itu? Ada yang menyita perhatian di pinggir jalan kawasan Pacet selatan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, yakni keberadaan sebuah pintu terowongan.
Di beberapa tempat, terowongan air peninggalan Belanda masih bisa ditemukan. Bahkan terowongan itu masih difungsikan hingga sekarang. Salah satu terowongan air itu berada di Desa Surokonto, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal.
Lokasi terowongan itu benar-benar tersembunyi di tengah hutan. Menurut penuturan warga, terowongan air itu dibangun di bawah area pemakaman. Berikut selengkapnya:
Mencari Terowongan Tersembunyi
Melalui video yang diunggah pada 14 September 2024, pemilik kanal YouTube Vista Holic berkesempatan melihat sendiri terowongan air itu. Sebelumnya ia mengetahui keberadaan saluran air itu dari penuturan warga sekitar.
Untuk menuju ke sana, Vista Holic harus blusukan ke tengah hutan. Pertama-tama ia menemukan sebuah saluran air yang airnya mengalir deras. Ia pun melihat mulut terowongan di kejauhan.
Namun, pemilik akun Vista Holic kebingungan untuk mencapai mulut terowongan itu. Tak ada akses jalan khusus untuk menuju ke sana. Apalagi saluran air itu dibangun di antara tebing yang curam.
Singkat cerita, setelah perjuangan mencari jalur yang aman, mereka akhirnya sampai di mulut terowongan. Berdasarkan penuturan warga, terowongan itu menjadi tempat persembunyian para pejuang Indonesia pada masa Agresi Militer Belanda. Mulut terowongan itu tampak sempit, memanjang dari atas ke bawah, dan untuk masuk ke mulut terowongan terdapat sebuah bambu panjang.
Dibangun di Bawah Kuburan
Saluran air yang jalurnya melewati terowongan itu sebenarnya cukup dangkal. Saat Vista Holic mencoba masuk ke air, ternyata dalamnya cuma selutut. Makin dekat ke mulut terowongan, terlihat cahaya di ujung sana yang merupakan ujung lain dari terowongan ini.
Kondisi yang membuat kesan angker terowongan itu begitu kuat adalah lokasinya yang berada di bawah kuburan. Pemilik akun Vista Holic mencoba masuk terowongan itu. Namun belum ada selangkah menjajakan kaki, nyali pemilik kanal YouTube itu ciut. Ia mengurungkan niat dan memutuskan menuju perkampungan warga terdekat untuk menggali informasi.
“Dulu yang bangun warga sini, tapi yang menyuruh Belanda,” kata Mbah Misih, warga tertua di kampung itu.
Tak ingin berlama-lama, pemilik akun Vista Holic segera menuju ujung selatan dari terowongan peninggalan Belanda itu. Siapa tahu di sana ada informasi lain terkait terowongan tersebut.
Masih Berdiri Kokoh
Berbeda dengan ujung terowongan di sebelah utara, ujung terowongan di sebelah selatan cukup mudah dijangkau. Di mulut terowongan itu ada tulisan “Soerokonto 1932”. “Soerokonto” merujuk nama tempat lokasi terowongan, sedangkan angka “1932” kemungkinan merupakan tahun dibangunnya terowongan itu.
Dari penelusuran itu, diperkirakan panjang terowongan lebih dari 100 meter. Terowongan itu kemungkinan dibangun agar air dari mata air yang dialirkan ke ladang-ladang petani tidak meluber ke permukiman warga.
“Yang saya heran itu ini kan tebing, rawan longsor. Tapi kok bisa Belanda membangun mulut terowongan di bawah tebing ini,” ungkap Mas Nabaksa, salah satu YouTuber yang ikut penelusuran itu, dikutip dari kanal YouTube Vista Holic.
Hingga kini, bagaimana terowongan itu dibuat dan teknologi seperti apa yang digunakan masih menjadi misteri. Yang jelas, hingga di usianya yang menjelang satu abad sekarang, terowongan itu masih tetap berdiri kokoh.
Fungsi Saluran Air Peninggalan Belanda
Sampai sekarang, saluran air peninggalan Belanda yang mengalir melewati Desa Surokonto memiliki peran vital bagi warga sekitar. Desa Surokonto merupakan desa yang subur. Bahkan desa tersebut merupakan satu-satunya desa di Kabupaten Kendal yang dapat menanam padi selama tiga periode dalam setahun.
Tak hanya sebagai saluran irigasi, warga juga memanfaatkan saluran air ini untuk keperluan lainnya. Mereka bergotong-royong membuat pipa-pipa yang bisa mengalirkan air dari saluran itu ke rumah-rumah.
Mengutip situs Kemdikbud.go.id, warga Desa Surokonto menggelar ritual Nyadran sebagai bentuk rasa syukur atas keberadaan saluran irigasi itu. Mereka menggelar ritual tersebut tiga tahun sekali yang diadakan pada hari Jumat Kliwon Bulan Sadran.