Menyusuri Terowongan Peninggalan Belanda di Semarang, Lokasinya Tersembunyi di Antara Semak Belukar
Terowongan ini kini menjadi sarang kelelawar dan bernuansa mistis.
Terowongan ini kini menjadi sarang kelelawar dan bernuansa mistis.
Menyusuri Terowongan Peninggalan Belanda di Semarang, Lokasinya Tersembunyi di Antara Semak Belukar
Di daerah Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, persisnya di dekat PLTA Jelok, terdapat sebuah terowongan tua peninggalan Belanda. Terowongan ini lokasinya cukup tersembunyi di antara lebatnya semak belukar. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama Terowongan Amsterdam.
-
Dimana terowongan ditemukan? Arkeolog di Prancis menemukan terowongan tersembunyi di dalam sebuah rumah kosong berusia 800 tahun. Terowongan ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di situs arkeologi seluas 65.532 meter persegi.
-
Dimana lokasi terowongan misterius itu? Ada yang menyita perhatian di pinggir jalan kawasan Pacet selatan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, yakni keberadaan sebuah pintu terowongan.
-
Dimana terowongan aneh ditemukan? Di bawah sebuah kuil di reruntuhan kota kuno Taposiris Magna di pantai Mesir, para arkeolog menemukan sebuah terowongan luas dan tidak biasa yang oleh para ahli disebut sebagai 'keajaiban geometris'.
-
Dimana letak terowongan peninggalan Belanda di Desa Surokonto? Lokasi terowongan itu benar-benar tersembunyi di tengah hutan.
-
Di mana terowongan bawah tanah itu berada? Jalur-jalur ini membentang dari Benteng Loreto ke Benteng Guadalupe, dari Benteng Loreto ke distrik San Jose, dan dari Benteng Guadalupe ke Gereja Los Remedios tempat pertahanan melawan pasukan Prancis pada tahun 1862.
-
Siapa yang bersembunyi di terowongan? Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pentolan Hamas lainnya diyakini bersembunyi di bawah tanah di dalam terowongan.
Dilansir dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe, Terowongan Amsterdam dibangun sekitar tahun 1920-an. Lantas seperti apa kondisi terowongan itu? Dan apa fungsi dari terowongan itu?
Kondisi lorong terowongan begitu gelap. Tak ada penerangan sama sekali. Lebar dari terowongan itu adalah 170 cm, sementara tingginya 190 cm.
Terowongan Amsterdam diperkirakan punya panjang sekitar 500 meter. Konon saat pembangunan ada seorang pekerja yang meninggal dunia di sana.
Di dalam terowongan itu, ternyata ada mata air yang sangat jernih. Mata air itu terus mengalir deras tiada henti. Keberadaan mata air itu dimanfaatkan oleh warga sekitar.
Banyak kelelawar berterbangan di langit-langit terowongan. Rupanya terowongan itu juga menjadi sarang kelelawar.
Makin ke ujung, lantai terowongan begitu becek tergenang air. Langkah demi langkah dilalui.
Tak terasa tim penelusuran terowongan dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe sampai di ujung terowongan.
Dilansir dari kanal Youtube Jejak Tempo Doeloe, keberadaan Terowongan Amsterdam tak lepas dari pembangunan sebuah pembangkit listrik bernama PLTA Susukan yang dibangun jauh sebelum pembangunan PLTA Jelok.
Adanya Terowongan Amsterdam masih erat hubungannya dengan Bendungan Slomot. Air dari bendungan akan masuk melalui terowongan untuk disalurkan ke sebuah dam.
Dari dam tersebut air akan dialirkan ke terowongan berikutnya yang mana terowongan itu mengolah air menjadi energi listrik.
Tak jauh dari pintu keluar terowongan, terdapat sebuah selokan tua yang sekarang sudah tak berfungsi. Kini dasar selokan itu telah ditumbuhi daun-daun kering yang berguguran.
Mas Taufik, salah seorang warga sekitar, mengatakan banyak cerita mistis yang berkembang di masyarakat seputar terowongan peninggalan Belanda itu. Ia mengatakan, suatu hari seorang warga melihat terowongan seperti ular raksasa yang mulutnya terbuka lebar.
Tak diduga, ternyata ada terowongan lain yang berada di dekat Terowongan Amsterdam. Konon belum ada yang pernah memasuki terowongan ini karena dalamnya sangat gelap dan menakutkan.
Air di lantai terowongan cukup tinggi sekitar 30 cm. Bau kelelawar juga tercium sangat menyengat terlebih jika semakin dalam masuk ke terowongan. Tim Jejak Tempo Doeloe tak bisa melanjutkan penelusuran terowongan kedua ini karena semakin ke dalam, semakin kesulitan untuk bernapas di dalam terowongan.
Dalam perjalanan pulang dan kembali melewati Terowongan Amsterdam, tim melihat ada seekor ular. Tapi untungnya ular itu juga takut pada manusia.