Napak Tilas Kolam Renang Peninggalan Belanda di Tapsel, Lokasinya Dikelilingi Hutan Pinus dan Lahan Sawit
Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
Salah satu jejak peninggalan kolonial Belanda ada di Tapanuli Selatan berupa kolam renang.
Napak Tilas Kolam Renang Peninggalan Belanda di Tapsel, Lokasinya Dikelilingi Hutan Pinus dan Lahan Sawit
Masa penjajahan Belanda tak hanya menyisakan luka bagi para kaum pribumi, tetepi juga meninggalkan bangunan hingga fasilitas yang dulunya digunakan oleh orang-orang Belanda di Indonesia.
Di bumi Sumatra ada beragam bangunan peninggalan Belanda , mulai dari benteng, gedung-gedung pemerintahan, sampai fasilitas yang digunakan oleh orang-orang Belanda. Di Kabupaten Tapanuli Selatan, terdapat kolam renang yang konon dulunya milik Belanda.
Masyarakat sekitar menyebut tempat itu sebagai Bekas Kolam Belanda. Lokasinya jauh dari hiruk pikuk padatnya perkotaan.
Simak napak tilas kolam peninggalan Belanda yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
-
Dimana letak puing rumah Belanda di Situ Patenggang? Mengutip kanal YouTube Jejak Siborik, di tengah hutan kawasan Situ Patenggang terdapat puing-puing bangunan yang diduga sebagai rumah peninggalan Belanda.
-
Di mana perkebunan sawit Belanda pertama di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Apa yang tersisa dari rumah Belanda di Situ Patenggang? Secara tampilan, rumah ini hanya menyisakan bagian tiang bagian bawahnya saja sebagai penumpu dinding. Keberadaan fisiknya secara utuh diperkirakan sudah hilang tak tersisa, sehingga hanya puingnya saja yang masih dapat dilihat.
-
Apa yang dilakukan Belanda dengan kelapa sawit di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Apa fungsi saluran air peninggalan Belanda di Desa Surokonto? Sampai sekarang, saluran air peninggalan Belanda yang mengalir melewati Desa Surokonto memiliki peran vital bagi warga sekitar.
-
Kolam alami di Pagadungan, dimana lokasinya? Kolam ini letaknya masih tersembunyi di perkampungan, dekat gudang minuman teh kemasan. Lokasinya juga belum begitu ramai, dan hanya didatangi oleh warga sekitar.
Dikelilingi Pepohonan
Kolam Bekas Belanda ini berada di Desa Marancar Godang, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Letaknya berada di tengah-tengah rimbunnya pohon pinus.
Lokasi Bekas Kolam Belanda ini juga berdekatan dengan perkebunan sawit dan juga objek wisata lainnya yaitu Air Terjun Silima-Lima.
(Foto: Youtube/JELAS Official)
Sejauh ini, tidak diketahui asal usul terkait sejarah dari kolam tersebut. Lokasinya yang jauh dari dunia luar membuat orang-orang sekitar tak mengetahui adanya bangunan bersejarah ini.
Mirip Resort
Apabila dilihat dari kejauhan, kolam peninggalan Belanda ini bisa disebut salah satu fasilitas yang cukup mewah.
Bahkan, lingkungannya pun layaknya sebuah resort di masa lampau.
Pada bagian sekelilingnya, terdapat pepohonan hijau yang begitu asri dan suasananya yang tenang. Menurut informasi dari cagarbudaya.sumutprov.go.id, konon kolam ini sudah ada sejak tahun 1800-an.
Selain kolam renang, di tempat ini juga ada sebuah bangunan dua lantai yang cukup besar dan menghadap langsung ke kolam. Letak rumah ini berada di tanah yang cukup tinggi.
Kondisinya Terbengkalai
Melansir dari kanal Youtube JELAS Official, kondisi dari kolam peninggalan Belanda ini sudah tak terawat dan terbengkalai begitu saja. Hal ini terlihat dari kolamnya yang sudah ditumbuhi rerumputan.
Di tempat ini rupanya terdapat dua kolam yang bersebelahan. Salah satu kolam tersebut sudah tergenang air hujan dan cukup kotor.
Kemudian, untuk bangunan dua lantai ini pun juga tidak terawat. Di bagian bawah bangunan, terdapat ruangan terbuka dan tertutup. Kondisinya pun sudah cukup usang akibat termakan usia.
Sementara itu, di lantai dua bangunan ini kurang lebih seperti balkon yang luas dan bisa melihat sekeliling tempat tersebut.
Dulunya tempat tersebut ditengarai digunakan oleh orang-orang Belanda untuk bersantai.