Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Tempat Istirahat Bupati Pertama Tuban, Dikelilingi Parit dan Kolam dengan Pemandangan Indah

Mengunjungi Tempat Istirahat Bupati Pertama Tuban, Dikelilingi Parit dan Kolam dengan Pemandangan Indah

Mengunjungi Tempat Istirahat Bupati Pertama Tuban, Dikelilingi Parit dan Kolam dengan Pemandangan Indah

Sebelum menjadi pesanggrahan bupati, tempat ini sangat sepi

Mengunjungi Tempat Istirahat Bupati Pertama Tuban, Dikelilingi Parit dan Kolam dengan Pemandangan Indah

Kolam Renang Bektiharjo di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, jadi salah satu tujuan masyarakat untuk mengisi hari libur. Sekilas kolam renang ini tampak biasa saja, namun ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik disimak.

Keunikan

Objek wisata ini terdiri dari beberapa kolam. Ada kolam buatan dan kolam alami yang bisa digunakan renang oleh anak-anak hingga orang dewasa. Di sini juga dijumpai banyak ikan dan monyet.

Sejarah

Mengutip Serat Babad Tuban, kolam renang Bektiharjo dulunya merupakan tempat istirahat bupati pertama Tuban, R. Dandang Wacana. Tempat istirahat atau pesanggrahan itu dibangun setelah tiga tahun ia dilantik menjadi Bupati Tuban.

Awalnya lokasi ini sangat sepi. Kemudian dimodifikasi menjadi tempat istirahat bupati yang dikelilingi parit dan kolam, ditanami berbagai macam pohon. Lokasi itu pun menjadi rindang dan memiliki pemandangan indah.

Mengunjungi Tempat Istirahat Bupati Pertama Tuban, Dikelilingi Parit dan Kolam dengan Pemandangan Indah

Saat R. Dandang Wacana sedang beristirahat di pesanggrahan tersebut, banyak penggawa dan rakyat berdatangan untuk sembah (mengabekti) kepadanya.

Mengunjungi Tempat Istirahat Bupati Pertama Tuban, Dikelilingi Parit dan Kolam dengan Pemandangan Indah

Pesanggrahan tersebut lalu diberi nama “Bekti”, yang diambilkan dari kata “Pangabekti”. Seiring waktu, nama bekas tempat istirahat bupati pertama Tuban itu menjadi Bektiharjo.

Sejarah Desa

Mengutip situs resmi Pemdes Bektiharjo, asal usul nama desa ini berawal dari pertengahan abad ke-18.

Saat itu peran besar di tanah Jawa baru saja usai, banyak bangsawan dari kerajaan datang ke pesanggrahan yang terletak di atas sumber mata air.

Suatu ketika ada bangsawan beserta pasukannya kalah perang dan meminya perlindungan dengan melarikan diri dari kerajaan menuju Tuban.

Dalam perjalanan ke Tuban para bangsawan dan prajurit tersebut menaiki sebuah perahu. Rombongan ini berhenti dan beristirahat untuk mencari tempat yang aman.

Salah satu tempat peristirahatan bangsawan tentara adalah tempat yang agreng (teduh) yaitu pesangrahan. Dia menghadap pada panebahan untuk ikut ngabekti di padepokan akibat kalah perang.

Momen bangsawan ngabekti di padepokan tersiar luas. Banyak pejabat dari berbagai daerah ikut ngabekti di sana.


Berdasarkan kisah legenda tersebut, keberadaan batu besar menyerupai perahu di kompleks Kolam Renang Bektiharjo dipercaya sebagai bukti peninggalan masa silam.

Adapun salah satu bangsawan yang meninggal dunia di sini ialah Janur Wendo. Makamnya berada di atas sumber mata air dan hingga kini masih ramai dikunjungi peziarah, baik dari Tuban maupun dari luar daerah.

Kolam Renang Bektiharjo

Potret Terkini

Potret Terkini

Hingga kini, Kolam Renang Bektiharjo masih jadi salah satu primadona bagi wisatawan. Objek wisata ini selalu diminati karena airnya sangat jernih dan segar, serta suasana di sekelilingnya masih asri.

Mengenal Sunan Pojok, Bupati Tuban Pertama yang Bukan Keturunan Bupati-bupati Sebelumnya
Mengenal Sunan Pojok, Bupati Tuban Pertama yang Bukan Keturunan Bupati-bupati Sebelumnya

Ia awalnya merupakan pemimpin pasukan yang menyerang Tuban

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Mengunjungi Petilasan Gilanglipuro Bantul, Dulu Dipercaya Jadi Cikal Bakal Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan

Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan

Baca Selengkapnya
Ditangkap! Begini Tampang Pelaku Pembunuhan Perempuan Open BO di Pulau Pari
Ditangkap! Begini Tampang Pelaku Pembunuhan Perempuan Open BO di Pulau Pari

Pelaku diringkus di daerah Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Kamis (18/4) kemarin.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Penatapan Doulu, Menikmati Indahnya Pemandangan Alam Kabupaten Karo dari Ketinggian
Mengunjungi Penatapan Doulu, Menikmati Indahnya Pemandangan Alam Kabupaten Karo dari Ketinggian

Tempat ini awalnya sebuah tempat istirahat atau rest area yang biasa digunakan pengendara beristirahat setelah melewati jalan yang curam.

Baca Selengkapnya
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit

Selain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam

Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.

Baca Selengkapnya