Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje
Desa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam
Desa Wisata Onje menyimpan potensi wisata dari sejarah hingga alam
Disebut Jadi Cikal Bakalnya Kabupaten Purbalingga, Ini Fakta Unik Desa Wisata Onje
Desa Wisata Onje merupakan sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Slamet. Dulunya wilayah ini merupakan wilayah kadipaten. Tapi itu sudah lama sekali, tepatnya pada abad ke-15.
-
Apa yang unik dari Desa Wisata Osing? Desa Wisata Osing Kemiren terkenal unik karena suku Osing memiliki budaya dan bahasa tersendiri yang disebut bahasa (Jawa) Osing.
-
Apa yang unik dari desa ini? Dengan penduduk sekitar 4.000 orang, kisah desa ini sama uniknya dengan arsitekturnya.Kisah menakjubkan ini berawal dari penduduk desa yang mengabaikan keamanan karena keyakinan mereka pada Dewa Shani, yang mereka anggap sebagai pelindung desa.
-
Apa daya tarik utama dari Desa Bantarkuning? Ciri utama dari desa ini adalah jalan kecilnya yang berada di tengah jalan dan diapit oleh area persawahan. Jalannya dibuat dari beton, dan sudah cukup rata serta nyaman dilalui. Menikmatinya cukup dengan bersepeda, berkendara motor atau lebih asyik berjalan kaki. Di ujung, deretan pegunungan juga seolah menjadi pagar yang berderet rapi.
-
Apa daya tarik utama Desa Purwabakti? Desa Purwabakti di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masuk ke dalam 75 kampung wisata terbaik 2023 versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Desa ini memang memiliki banyak keunggulan.
-
Dimana letak Desa Wisata Osing? Desa Wisata Adat Osing Kemiren terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, memiliki luas 177.052 Ha dengan penduduk 2.569 jiwa.
-
Apa yang terkenal di Desa Wisata Banjaroya? Desa ini menjadi salah satu tempat terbaik untuk tumbuhnya durian.
Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, bisa dikatakan kalau Onje adalah cikal bakal dari Kabupaten Purbalingga. Desa ini menjadi tempat para pemimpin Purbalingga masih berasal dari keturunan Adipati Onje II.
Pada abad ke-15 Masehi, Kadipaten Onje muncul sebagai suatu wilayah yang didirikan oleh Tepus Rumput, seorang pengembara yang tengah membuka lahan di lereng Gunung Slamet.
Informasi ini dapat ditemukan dalam Babad Onje, sebuah sumber sejarah yang mencatat peristiwa tersebut.
Selain karena nilai sejarahnya, desa ini memiliki sederet daya tarik.
Makam Tokoh
Salah satu daya tarik tersebut adalah makam beberapa tokoh masa lalu yang sering dikunjungi para peziarah. Salah satunya makam Adipati Onje, seorang pemimpin masa lalu yang memiliki nama besar.
Lalu ada Raden Sayyid Kuning, seorang pemuka agama besar di daerah Onje yang turut menyebarkan nilai-nilai keislaman di daerah tersebut.
Ada pula Masjid Sayyid Kuning yang diperkirakan menjadi masjid tertua di Desa Onje.
Tempuran Tiga Sungai
Hal unik lain yang bisa ditemukan di Desa Onje adalah tempuran tiga sungai yang berada pada satu tempat. Masyarakat sekitar percaya kalau mandi di tempuran itu bisa mendatangkan rezeki atau pangkat.
Tradisi
Setiap tahunnya, berbagai tradisi diselenggarakan di Desa Onje. Salah satunya adalah Grebeg Onje yang diadakan menjelang Ramadhan untuk mengenang sejarah para leluhur.
Di Desa Onje, wisatawan juga bisa melakukan kegiatan alam di antaranya susur sungai dengan river tubing.
Dengan begitu Desa Wisata Onje merupakan salah satu daya tarik yang luar biasa karena selain berwisata, wisatawan juga bisa mempelajari sejarah terbentuknya Kabupaten Purbalingga di sana.
Tidak Boleh Memakai Baju Hijau Gadung
Namun ada ketentuan khusus yang harus ditaati pengunjung yang hendak berkunjung ke Onje. Mereka disarankan untuk tidak memakai baju hijau gadung untuk masuk area makam demi menjaga tata krama.
Potensi Desa Onje sebagai destinasi wisata seiring waktu mulai mendapat perhatian dari pemerintah. Desa itu pun semakin nyaman dikunjungi.
“Banyak wisatawan religi yang datang ke Onje karena wilayah ini sudah mendapat polesan dari Pemkab Purbalingga. Di beberapa tempat, banyak dikunjungi oleh peziarah dari luar daerah,” kata Kepala Desa Onje, Mugi Ari Purwono, dikutip dari Suarajelata.com.