Kisah Situ Lengkong Panjalu di Ciamis, Dahulu Tercipta dari Air Zam-Zam Makkah
Konon, Situ Lengkong Panjalu tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa dari Makkah oleh anak dari raja Hindu yang berkuasa.
Konon, Situ Lengkong Panjalu tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa dari Makkah oleh anak dari raja Hindu yang berkuasa.
Kisah Situ Lengkong Panjalu di Ciamis, Dahulu Tercipta dari Air Zam-Zam Makkah
Situ Lengkong Panjalu merupakan danau wisata yang ada di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Lokasi ini menjadi daya tarik sejak lama lantaran hadirnya sejumlah fasilitas, seperti destinasi air, perahu, hutan lindung serta cagar budaya.
Selain keindahan alam dan fasilitasnya, danau tersebut juga memiliki cerita sejarah yang dipercaya turun-temurun oleh masyarakat sekitar.
-
Di mana situs batu panjang Ciamis berada? Terletak persis di Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, situs batu panjang merupakan peninggalan masa megalitikum yang masih tersisa.
-
Dimana air zamzam berasal? Terletak di Mekkah, sumur Zamzam merupakan sumber air yang telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS dan dikaruniai keberkahan oleh Allah SWT.
-
Apa yang menjadi daya tarik Situs batu panjang Ciamis? Tempat ini sering dikaitkan dengan hal mistis, namun penuh daya tarik untuk dikunjungi.
-
Dimana wisata Situ Janawi Payung? Situ Janawi Payung merupakan salah satu danau eksotis yang terletak di tengah-tengah hutan yang indah di daerah Payung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
-
Mengapa situs batu panjang Ciamis dianggap mistis? Namun sampai sekarang, tak banyak yang paham kisah masa lalu di sini, sehingga area ini dikenal sebagai tempat yang wingit, dan bernuansa misteri.
Konon, lokasi ini tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa langsung dari Makkah oleh anak dari raja Hindu yang berkuasa.
Ini bukti bahwa kerajaan Hindu dan Islam pernah berkuasa di tatar Galuh pada masa lampau.
Sampai sekarang, Situ Lengkong Panjalu masih dipadati wisatawan terutama saat hari libur untuk menikmati keindahannya.
Berikut kisah menarik Situ Lengkong Panjalu yang legendaris.
(Foto: disparbud.jabarprov.go.id)
Diperkirakan Sudah Ada Sejak Abad ke-7 Silam
Mengutip laman Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Sekretariat Daerah (JDIH) Kabupaten Ciamis, Situ Lengkong mulanya merupakan danau buatan para leluhur yang hidup di zaman Kerajaan Hindu Panjalu awal abad ke-7.
Saat itu berdiri sebuah kerajaan bernama Panjalu, keturunan dari raja tersebut lantas membuat sebuah danau bernama Situ Lengkong sebagai sumber utama bagi masyarakat.
Ketika itu, warga sekitar telah memanfaatkan danau ini untuk mengairi persawahan dan memastikan kebutuhan pasokan air untuk minum dan mencuci pakaian.
Selain itu, danau ini juga menjadi sumber pangan dan perekonomian melalui hasil tangkapan ikan yang melimpah.
Tercipta dari Air Zam-Zam
Terkait asal usul bagaimana danau ini tercipta. Konon, santer terdengar bahwa danau ini berasal dari tetesan air zam-zam yang dibawa oleh salah satu anak dari raja Hindu yang berkuasa di Panjalu.
Peristiwa ini terjadi setelah seorang raja Panjalu yang menginginkan putra mahkotanya, Borosngora, untuk memiliki ilmu yang paling ampuh dan sempurna
Kemudian, Borosngora diminta berkelana ke banyak tempat dan diarahkan untuk pergi ke Tanah Suci Makkah yang masih awam baginya.
Karena tujuannya kuat dan didasarkan keyakinan yang muncul selama perjalanan spiritual, ia memberanikan diri berangkat menuju negeri Islam tersebut. Di sana, ia dibimbing banyak ulama dan akhirnya mempelajari agama Islam secara mendalam.
Dirinya kemudian membawa oleh-oleh air zam-zam yang dipercaya ditumpahkan ke sebuah lembah yang saat ini menjadi Situ Lengkong Panjalu.
Membawa Kesuburan Negeri Panjalu
Wilayah kerajaan Panjalu lambat laun berubah menjadi negeri yang subur.
Hal ini membuat Borosngora diangkat menjadi pemimpin, dan mengubah budaya Hindu-Buddha yang kental, perlahan menjadi Islam.
Masyarakat setempat mulai mengenal agama Islam dan keadaan penduduk menjadi tenang dan penuh kedamaian.
Transformasi dari Hindu ke Islam yang dipimpin oleh Borosngora menunjukkan pengaruh mendalam dari perjalanan spiritual dan perubahan keyakinan yang terjadi pada masa itu.
Dijadikan Wisata Favorit Keluarga Belanda
Dalam laman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud Jabar) disebutkan bahwa Situ Lengkong Panjalu merupakan destinasi wisata yang sudah populer sejak zaman Belanda.
Di masa silam, banyak keluarga Belanda dan Eropa di wilayah Priangan yang mencari spot menarik untuk berlibur.
Wisata perahu di Situ Lengkong Panjalu.
Lokasi ini kemudian dipilih lantaran posisinya yang berada di dataran tinggi, dengan keindahan alam yang membuat nyaman.
Menurut, Budayawan Panjalu, Pandu Radea, ketika itu banyak noni Belanda dan anak-anak Eropa yang minta berlibur di sini dan menjadikannya tempat untuk melepas penat bersama keluarga.
Makam Prabu Hariang Kancana
Selain menjadi tujuan wisata, Situ Lengkong juga dikenal sebagai destinasi religi. Orang-orang datang berziarah ke Makam Prabu Hariang Kancana, raja Panjalu, yang disakralkan.
(Foto: jdih.ciamiskab.go.id)
Makam ini terletak di pulau tengah danau yang disebut Nusa Gede, menjadikannya tujuan spiritual yang penting bagi banyak orang.
Wisata religi ini menambah daya tarik pengunjung dari berbagai daerah yang ingin merasakan kejayaan Panjalu di masa lampau.
Keindahan alam sekitar danau, ditambah dengan aura sakral dari makam raja, menciptakan pengalaman wisata yang unik dan mendalam bagi para pengunjung.
Wisata Situ Lengkong Panjalu di Masa Sekarang
Hingga saat ini, Situ Lengkong masih berperan sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat setempat.
Manfaat ekonomi dan sosial yang dihasilkan dari danau ini menjadikannya aset yang tak ternilai bagi komunitas sekitar.
Hingga kini, mitos tersebut tetap hidup di kalangan masyarakat setempat dan menjadi bagian dari cerita yang disampaikan kepada generasi berikutnya.
Melihat tingginya minat wisatawan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis ke depan akan melakukan sejumlah revitalisasi melalui pembangunan sarana dan prasarana yang lengkap.
Diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan menambah kenyamanan dari orang-orang yang berlibur di sana.