Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan
Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan.
Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan.
Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan
Ingin melihat kesenian khas Ciamis yang berbeda? Datanglah ke Desa Winduraja, Kecamatan Kawali. Di sini terdapat kebudayaan warisan Kerajaan Galuh bernama Mengmleng.
Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan. Selanjutnya akan ada seseorang yang bertingkah layaknya kucing besar itu saat ngamuk.
-
Siapa pelaku mutilasi di Ciamis? Tarsum (41) dengan memutilasi tubuh istrinya Yanti (40).
-
Apa keunikan Ketinting Kiluan? Dimensi Kapal Ketinting Kiluan ini memiliki standar ukuran dengan panjang 11 meter dan lebar 60 cm. Perahu ini bahan dasarnya terbuat dari kayu Tabuh utuh yang dilubangi dan diserut menjadi bagian lambung perahu. Kayu Tabuh ini sendiri banyak tumbuh di sekitar Pesisir Kiluan.
-
Apa itu Tradisi Cikibung? Dahulu, tradisi Cikibung lazim dilakukan oleh ayah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk melindungi anaknya. Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari. Warga setempat juga menyebutnya sebagai kasidah air, lantaran pemainnya yang merupakan ayah dan anak laki-laki menepuk-nepuk air hingga menghasilkan nada tertentu mirip kasidahan.
-
Bagaimana tradisi Cembengan dilakukan? Kedua tebu manten “mempelai pria“ dan “mempelai wanita“ diarak hingga menuju Masjid An-Nuur yang berada pada sisi timur PG Madukismo guna melaksanakan akad nikah atau ijab terlebih dahulu. Setelah akad nikah, mempelai pria dan mempelai wanita tebu manten kembali diarak menuju pabrik. Kedua mempelai tebu manten kemudian menjadi “cucuk lampah“, yaitu buah tebu yang menjadi pertama kali atau mengawali untuk dimasukkan ke dalam mesin penggilingan tebu. Hal itu menandakan sudah dimulainya Guling dan Suling Pabrik Gula Madukismo.
-
Dimana Tradisi Cikibung dilakukan? Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
Kesenian ini turut diiringi musik tradisional seperti kendang, gong, dan karinding. Nada yang dimainkan terkesan magis dan menggambarkan sosok macan besar yang menemani anak raja sebelum dikhitan pada masa silam.
Dulunya Teman Anak Raja yang Disunat
Mengutip laman galuhvirtual.ciamiskab.go.id, mengmleng ini memiliki arti kucing besar atau macan yang dahulu jadi teman anak raja Kerajaan Galuh, Pangeran Mahadikusumah, Prabu Maharaja Sakti Kerajaan Sunda yang akan disunat.
Anak tersebut sebelumnya mengajukan permintaan agar dirinya mau disunat, yakni menaiki macan yang besar. Namun pihak keluarga tidak bisa memenuhinya karena sangat beresiko, akhirnya pihak kerajaan membuat tiruannya dari kayu dan kain hingga mirip hewan macan.
Konon, mengmleng ini sudah kental dengan aura magis sejak awal dipentaskan oleh pihak kerajaan tersebut.
Seperti Mengamuk
Dalam kanal YouTube Sundawa TV, ditampilkan kesenian mengmleng yang atraktif sekaligus menghibur. Di sana, terdengar alunan musik tradisional dengan nada yang kelam.
Gong digunakan sebagai bass, dan kendang serta karinding sebagai melodinya. Karinding sendiri merupakan alat musik yang dimainkan menggunakan mulut. Suaranya mirip getaran, dengan nada yang tinggi.
Musik yang mengiringi mengmleng bertempo sedang hingga cepat, dan diikuti oleh gerakan macan seperti kesurupan.
Tak Boleh Dimainkan Sembarangan
Kekuatan magis memang kental di balik kesenian ini. Pementasannya pun konon tak boleh dilakukan sembarangan dan harus diawali melalui ritual serta doa.
Kesenian mengmleng biasa ditampilkan di acara-acara kebudayaan, macam pesta panen, hari jadi wilayah, sampai hajatan khitan.
Mengmleng masih terus dilestarikan oleh warga di Kecamatan Kawali sebagai bagian dari warisan nenek moyang zaman Kerajaan Galuh di masa silam.
Hanya Bisa Ditunggangi Keturunan Raja Kerajaan Galuh
Dalam laman Visit Ciamis, dikatakan bahwa hewan mengmleng yang dipentaskan saat ini tidak boleh sembarangan ditunggangi. Ini terkait fungsi sakralnya di masa silam yang hanya bisa ditunggangi anak raja.
Mengmleng pun sampai sekarang hanya boleh dinaiki oleh keturunan raja dari Kerajaan Galuh di setiap penampilannya.
Karena masih terjaga keasliannya sejak zaman kerajaan, kesenian mengmleng ini bisa masuk ke dalam warisan budaya tak benda (WBTB).
Gambar: galuhvirtual.ciamiskab.go.id