Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat
Tari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Tari Dulang kesenian warisan Kesultanan Langkat ini penuh makna.
Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat
Awal Mula Tari Dulang
Tari Dulang adalah salah satu tarian tradisional milik masyarakat Melayu Langkat. Awal mula munculnya kesenian yang satu ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, Tarian ini sempat bangkit lagi sekitar tahun 1986.
-
Siapa pencipta Tari Sulintang? Melalui tangan dingin Raden Tjetje Soemantri, tari Sulintang ini lahir.
-
Bagaimana cara menampilkan Tari Sulintang? Tari ini biasanya ditampilkan secara tunggal di atas panggung, dan sedikit mirip tari Jaipong.
-
Apa itu Tari Piriang Suluah? Tari Piriang Suluah ini bukanlah tarian biasa. Kesenian ini menggambarkan kehidupan para petani dan juga gerakannya terinsipirasi dari aktivitas ketika bercocok tanam.
-
Apa keunikan Tari Turuk Langgai? Tarian Turuk Langgai merupakan tarian yang gerakannya menyerupai hewan di hutan atau di lingkungan yang mereka tempati. Tarian ini juga menjadi bagian dari sebuah ritual dan juga melibatkan roh-roh halus.
-
Apa itu Tari Sintung? Kesenian ini diperkirakan setua pesantren di kampung Parongpong, Kecamatan Rubaru. Pesantren yang didirikan sekitar abad XVIII. Para santri di pesantren Parongpong, Kecamatan Rubaru ini diajarkan kesenian Sintung.
-
Siapa yang mengembangkan Tari Topeng Kaliwungu? Mbah Nemo adalah tokoh yang berjasa besar dalam mengembangkan tarian ini.
Ungkapan Rasa Syukur
Tari Dulang ini tumbuh dan berkembang saat masa Kesultanan Langkat.
Tarian tersebut lazim dipertunjukkan saat masa selesai masa panen dan sebagai salah satu simbol ungkapan rasa syukur masyarakat setempat kepada Allah SWT atas panen yang melimpah.
Tak hanya itu, Tari Dulang juga bisa dimainkan dengan tujuan untuk menolak bala.
Dulunya, tarian ini tidak bisa sembarang orang memainkannya dan tarian ini biasanya dilakukan di dalam sebuah ruangan. Hal ini yang membedakan dengan tarian-tarian lainnya.
Seiring berjalannya waktu, tarian ini semakin berubah fungsinya. Sekarang, Tari Dulang sudah cenderung mengarah ke kegiatan budaya seperti pesta perkawinan yang dilakukan pada malam berinai. Tak heran jika tarian ini juga disebut Tari Inai.
Untuk saat ini, Tari Dulang tak lagi dilaksanakan di dalam ruangan alias bisa dimainkan di mana saja atau di luar ruangan.
Diadaptasi dari Pencak Silat
Salah satu keunikan dari Tari Dulang adalah setiap pemainnya harus bisa gerakan-gerakan pencak silat. Hal ini dikarenakan setiap unsur gerakan Tari Dulang diadaptasi atau mirip dengan gerakan pencak silat.
Untuk gerakan-gerakan silatnya, Tari Dulang menggunakan silat asli Melayu. Jurus gerakan silat yang ada di Tari Dulang dilakukan dengan lemah gemulai namun tidak menghilangkan unsur gerakan dasar silat tersebut.
Adapun jenis-jenis gerakan yang biasa dibawakan saat Tari Dulang, di antaranya Sekapur sirih, Toreh Mengkuang (gerakan mengupas bengkuang), serangkai cincin dan beberapa gerakan silat lainnya.
Angka Ganjil
Dalam pelaksanaannya, Tari Dulang bisa ditarikan oleh 3 orang, 5 orang, hingga 7 orang. Artinya, pemain Tari Dulang harus bejumlah ganjil. Selain itu, waktu pelaksanaan Tari Dulang lazimnya dilakukan pada malam hari.
Melansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tari Dulang juga diiringi oleh beberapa alat musik khas melayu, seperti gendang, accordion, biola.
Tari Dulang pun sampai sekarang masih terus dilestarikan dan ditampilkan. Hanya saja, tarian ini sangat aktif dibawakan oleh generasi ketiga masyarakat Langkat.
Apabila generasi ketiga sudah habis, Tari Dulang terancam punah dan tidak ada yang melestarikan kesenian yang satu ini. Hal ini disebabkan oleh anak muda zaman sekarang yang sudah terpapar teknologi dan budaya modern.