Dulu Jadi Batas Kerajaan Tarumanegara dengan Mataram Kuno, Ini Fakta Menarik Sungai Bogowonto
Sungai Bogowonto merupakan salah satu sungai besar yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Dulunya sungai itu bernama Watukura

Sungai Bogowonto merupakan salah satu sungai besar yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Sungai ini berhulu di Desa Banyumudal, Wonosobo, yang berada di lereng Gunung Sumbing dan mengalir ke selatan menuju Samudra Hindia. Panjang Sungai Bogowonto adalah sekitar 67 kilometer.
Dilansir dari berbagai sumber, secara administratif sungai ini melewati tiga kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Purworejo. Selain itu, sungai ini juga sarat mitos Jawa kuno karena diyakini sebagai tempat tinggal Nyi Blorong dan Nyi Roro Kidul.
Berikut adalah beberapa fakta menarik terkait Sungai Bogowonto
Jadi Batas Kerajaan Tarumanegara dengan Kerajaan Mataram Kuno

Pada era Kerajaan Hindu-Buddha, Sungai Bogowonto merupakan batas alam antara Kerajaan Tarumanegara di sebelah barat dengan Kerajaan Medang atau Mataram Kuno di sebelah timur. Saat ini, sungai itu merupakan batas alam dari Daerah Istimewa Yogyakarta dengan wilayah Bagelen di Kabupaten Purworejo.
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, dulunya sungai ini bernama Sungai Watukura. Keberadaan sungai ini tertuang dalam naskah Bhujangga Manik sekitar akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Saat ini Desa Watukura sendiri masih ada, letaknya tepat di sisi barat aliran Sungai Bogowonto. Diperkirakan wilayah Watukura pada masa dahulu jauh lebih luas dibandingkan wilayah Desa Watukura sekarang.
Pemanfaatan Sungai Bogowonto

Sungai Bogowonto memiliki debit air yang cukup besar. Besarnya debit air di sana dimanfaatkan untuk pengairan irigasi melalui sejumlah bendungan seperti Bendungan Boro, Bendungan Penungkulan, dan Bendungan Triredjo.
Keberadaan Sungai Bogowonto juga dimanfaatkan penduduk sekitar untuk aktivitas penangkapan ikan dan pencarian batu sungai. Bahkan Sungai Bogowonto merupakan gudang batu di wilayah Purworejo karena di sana terdapat berbagai jenis batu akik seperti batu jesper, pancawarna, kecubung, madu, giok, cempaka, fosil kayu, dan badarbesi.
Aliran Sungai Bogowonto juga cocok untuk kegiatan pariwisata salah satunya adalah arung Jeram.
Saksi Bisu Penangkapan Pangeran Diponegoro

Dikutip dari Liputan6.com, Sungai Bogowonto menjadi saksi bisu tempat penangkapan Pangeran Diponegoro. Tokoh pahlawan perang Jawa itu ditangkap pada abad ke-19 Masehi.
Selain itu, Sungai Bogowonto juga menjadi tempat tinggal Nyi Blorong dan Nyi Roro Kidul. Keberadaan dua sosok inilah yang kerap dikaitkan dengan cerita-cerita mistis bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
Sungai ini juga berperan dalam sejarah perkembangan Kota Purworejo. Hal tersebut karena di aliran sungai ini pernah ditemukan prasasti tentang Kota Purworejo.