Ada Batu yang Tak Boleh Dipindah, Ini Fakta Menarik Puncak Botorono Bukit di Antara Gunung Sumbing dan Sindoro
Di puncak Bukit Botorono, terdapat dua batu yang dikeramatkan penduduk setempat. Sebelum sampai di bukit, pengunjung dianjurkan untuk mengucapkan salam.
Puncak Botorono merupakan sebuah bukit yang terletak di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Temanggung. Bila dilihat dari peta, lokasi bukit itu berada persis di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Untuk menuju ke puncak Bukit Botorono, kita harus melewati jalan cor semen yang menanjak cukup curam.
Melalui video yang diunggah pada 9 Agustus 2024 lalu, kanal YouTube Cerita Desa Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi bukit itu. Tapi begitu sampai di atas bukit, ternyata suasananya cukup sepi dan tampak tidak ada pengunjung lain.
-
Apa yang unik dari Gunung Batutara? Dihimpun dari merdeka.com, fakta menarik yang pertama dari Gunung Api Laut Batutara ini yaitu bisa meletus setiap 20 menit sekali.
-
Dimana Gunung Batutara berada? Gunung Api Batutara yang terletak di Pulau Komba, Laut Flores.
-
Mengapa Puncak Suroloyo istimewa? Puncak Suroloyo adalah tanah tertinggi di deretan Perbukitan Menoreh yang menjadi primadona karena lanskap menawannya dari ketinggian.
-
Kenapa Gunung Batu disebut juga Bukit Moko? Gunung Batu, atau dikenal juga sebagai Bukit Moko, adalah destinasi wisata alam populer di Bandung.
-
Apa yang unik dari Gunung Srobu? Salah satu keunikan gunung ini adalah statusnya yang menjadi situs prasejarah.
-
Apa yang ada di bawah puncak Botak Gunung Ungaran? Sementara di bawah Puncak Botak merupakan lokasi kawah purba dari Gunung Ungaran.
Berikut selengkapnya:
Sejarah Puncak Botorono
Secara bahasa, Botorono berasal dari dua kata berbahasa Jawa yaitu “Boto” yang berarti batu dan “Rono” yang artinya mencari tempat ke berbagai daerah.
Penamaan itu berasal dari sebuah kisah yang konon terjadi pada zaman Kerajaan Majapahit. Waktu itu seorang pria bernama Mbah Brojo sedang melakukan pencarian ke berbagai daerah untuk menghentikan masa pagebluk yang berkepanjangan. Ia kemudian menemukan tempat bersemedi dan melakukan ritual dengan menata batu di tempat tersebut.
Saat menetap di tempat itu, Mbah Brojo memiliki tiga keturunan yaitu Mbah Brojo Sakti, Mbah Brojo Suro, dan Mbah Brojo Bromo.
Batu yang Dikeramatkan
Tempat dulu Mbah Brojo dan keturunannya pernah bermukim disimbolkan dalam bentuk tatanan batu yang terletak di area bukit sisi barat.
Seain Mbah Brojo, di bukit itu juga pernah tinggal Mbah Bergolo. Saat tinggal di sana ia punya keturunan yaitu Mbah Brahmo dan Mbah Brahmo Wijoyo. Tempat Mbah Bergolo pernah bermukim kini disimbolkan dalam bentuk tatanan batu yang terletak di area bukit sisi barat.
Sampai sekarang, keberadaan batu-batu itu dikeramatkan. Batu yang berada di area bukit tidak boleh dipindahkan dan tidak boleh pula digunakan sebagai tempat duduk apalagi tempat buang air kecil. Selain itu tidak boleh buang air kencing di wilayah tersebut.
Punya Pemandangan Alam yang Indah
Dari puncak Bukit Botorono, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang memukau. Di utara ada Gunung Sindoro yang tinggi menjulang, sementara di sebelah selatan ada Gunung Sumbing.
Di puncak bukit itu pula terdapat berbagai wahaya seperti spot selfie, tempat duduk, dan gardu pandang. Dari atas bukit itu pula, wisatawan juga bisa melihat Kota Parakan dari ketinggian.
Dikutip dari Nativeindonesia.com, Puncak Bukit Botorono sendiri memiliki ketinggian 1.300 mdpl. Karena di puncak itu terdapat petilasan, sebelum menjajaki puncak pengunjung dianjurkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu.