Kisah Heroik Ki Arsantaka, Tokoh Leluhur Purbalingga yang Terlupakan
Ia sempat ikut berperang untuk membela Kadipaten Banyumas dalam peristiwa Perang Jenar.
Ki Arsantaka merupakan leluhur para pemimpin Purbalingga. Menurut sejarah, ia menurunkan tokoh-tokoh Bupati Purbalingga. Ia pun sempat ikut berperang untuk membela Kadipaten Banyumas dalam peristiwa Perang Jenar.
Namun seiring waktu, sosoknya makin terlupakan. Para pegiat seni masa kini pun berupaya memperkenalkan sosok Ki Arsantaka kepada masyarakat luas sebagai bagian dari pengenalan sejarah masa lalu.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan GKI Purbalingga didirikan? “Baru Januari kemarin saya ditasbihkan di sini,” kata Pendeta Andya. Pendeta Andya mengatakan, pada 5 Mei 2024 kemarin, gereja itu sudah berusia 81 tahun.
-
Di mana letak makam Kiai Ageung di Purwakarta? Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, makam ulama tersebut berada persis di sebuah pulau kecil Situ Wanayasa yang diberi nama Penclut Pasir Mantri.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan mengikuti arakan karnaval di Kecamatan Kaligondang, Purbalingga yang digelar pada Sabtu (31/8),” kata salah satu pegiat seni yang tergabung dalam Kie Art, Slamet Santosa, seperti dikutip dari ANTARA.
Lalu seperti apa kisah perjalanan hidup Ki Arsantaka? Berikut selengkapnya:
Sosok Ki Arsantaka
Mengutip situs Purbalinggakab.go.id, Ki Arsantaka merupakan putra dari Bupati Onje II, pemimpin Kadipaten Onje (cikal bakal Kabupaten Purbalingga). Saat dewasa Ki Arsantaka berkelana menuju ke arah timur hingga sampai di Desa Masaran (sekarang Kecamatan Bawang, Banjarnegara). Sesampainya di desa itu, ia diangkat menjadi anak oleh Kiai Wanakusuma yang masih anak keturunan Ki Ageng Giring dari Mataram.
Di sana, ia diangkat menjadi seorang Demang. Saat itu banyak riwayat yang menceritakan tentang heroism Ki Arsantaka saat terjadi peristiwa Perang Jenar, yang merupakan bagian dari Perang Mangkubumen antara Pangeran Mangkubumi dengan kakaknya, Pakubuwono II dikarenakan Pangeran Mangkubumi tidak puas terhadap sikap kakaknya yang lemah terhadap kompeni Belanda.
Dalam perang ini, Ki Arsantaka berada di dalam pasukan Kadipaten Banyumas yang membela Pakubuwono II.
Leluhur Purbalingga
Adipati Banyumas, R. Tumenggung Yudanegara, mengangkat anak Ki Arsantaka yaitu Ki Arsayuda menjadi menantunya. Seiring berjalannya waktu, Ki Arsayuda diangkat menjadi pemimpin di Karangwelas bergelar Tumenggung Dipayuda III. Saat ia memimpin, pusat pemerintahan ia pindahkan dari Karangwelas ke Desa Purbalingga yang diikuti dengan pembangunan pendapa Kabupaten dan alun-alun. Sejak saat itulah wilayah Purbalingga makin berkembang dan menjadi wilayah kabupaten sendiri.
Mengutip Purbalingga.go.id, nama Purbalingga sebelumnya sudah banyak dijumpai pada kisah-kisah babad. Adapun beberapa babad yang menyebut nama Purbalingga antara lain Babad Onje, Babad Purbalingga, Babad Banyumas, dan Babad Jambukarang.
Diperingati Lewat Pertunjukan Seni
Guna memperkenalkan masyarakat sekitar tentang tokoh masa lalu, para pegiat seni Purbalingga menghadirkan kembali sosok Ki Arsantaka dalam bentuk pertunjukan seni. Pertunjukan itu sendiri mengangkat cerita Perang Jenar di mana Ki Arsantaka tampil sebagai tokoh utamanya. Selain itu, ratusan gulungan surat juga disebar ke masyarakat luas untuk menceritakan sosok Ki Arsantaka.
“Kami menampilkan sebuah arakan karnaval yang dibalut dengan pertunjukan seni. Pengenalan kembali sejarah masa lalu ini bertujuan untuk dapat memperkenalkan kembali kepada generasi muda dan mengapresiasi para leluhur kita,” kata Slamet Santosa dikutip dari ANTARA pada Senin (2/9).
- Bocah Tenggelam di Area Lomba Layar PON Aceh-Sumut, Begini Kronologi Lengkapnya
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Forum Kreator Era AI Diharapkan Bisa Berbagi Pengalaman Gunakan AI
- Nikita Mirzani akan Diperiksa terkait Kasus Dugaan Aborsi Anaknya Besok
- Kampanye di Kolaka, Cagub ASR Jelaskan Tiga Program Dasar Sejahterakan Rakyat Sultra
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024