Kisah Hidup Ki Juru Martani, Aktor Intelektual di Balik Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Ki Juru Martani dikenal sebagai pengatur strategi yang jitu. Ia menjadi dalang terbunuhnya Arya Penangsang.
Ki Juru Martani dikenal sebagai pengatur strategi yang jitu. Ia menjadi dalang terbunuhnya Arya Penangsang.
Kisah Hidup Ki Juru Martani, Aktor Intelektual di Balik Berdirinya Kerajaan Mataram Islam
Ki Juru Martani atau Kyai Adipati Mandaraka, merupakan seorang patih pertama Kerajaan Mataram Islam dan juga penasihat politik Panembahan Senopati. Sebelum diangkat menjadi patih, ia dikenal sebagai tokoh yang cukup berjasa dalam Kerajaan Mataram Islam.
-
Siapa pendiri Kerajaan Mataram Islam? Panembahan Senapati (Danang Sutawijaya atau Dananjaya) adalah pendiri Kerajaan Mataram Sultanate.
-
Kapan Kerajaan Mataram Islam berdiri? Berdiri sejak tahun 1584, Mataram Islam memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam penyebaran agama Islam, pengembangan budaya Jawa, dan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.
-
Siapa pemimpin pertama Kerajaan Mataram Kuno? Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal. Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan termasyhur yang pernah berdiri di tanah Jawa.
-
Kapan Taru Martani berdiri? Pabrik itu sudah berdiri sejak tahun 1918.
-
Kenapa Kerajaan Mataram Kuno menguasai wilayah Jawa Timur? Pada abad kesembilan, Kanjuruhan mulai mengalami kemunduran karena Mataram Kuno mulai mengembangkan pengaruhnya di Jawa Timur.
-
Mengapa Sunan Gunung Jati memata-matai kerajaan Pajajaran? Saat itu, Sunan Gunung Jati mengutus sejumlah telik sandi atau intel khusus ke negeri Pajajaran, setelah Cirebon memproklamasikan kemerdekaannya dari kerajaan Sunda terbesar itu.
Dilansir dari berbagai sumber, Ki Juru Martani adalah putra dari Ki Ageng Saba dan Nyai Ageng Saba. Ayahnya adalah putra dari Pangeran Made Pandan. Sedangkan ibunya adalah putri dari Ki Ageng Sela.
Foto: YouTube Embara Lensa
Ki Juru Martani, bersama Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi, merupakan tiga serangkai di balik berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
Pada awalnya, Ki Juru Martani membujuk Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi mengikuti sayembara yang diadakan Sultan Adiwijaya untuk membunuh Arya Penangsang.
Setelah dibujuk Ki Juru Martani, Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi mau ikut sayembara itu.
Ki Juru Martani juga mengajak Sutawijaya, putra Ki Ageng Pamanahan yang diangkat anak oleh Adiwijaya.
Ki Juru Martani sendiri tidak terlibat langsung dalam pemberontakan itu. Ia mengambil peran sebagai pengatur strategi.
Dalam menyusun strategi melawan Arya Penangsang, Ki Juru Martani terlebih dahulu menangkap seorang tukang kuda yang dicurigai sebagai mata-mata Arya Penangsang. Tanpa ampun ia melukai telinganya.
Selain itu Ki Juru Martani juga menyampaikan surat tantangan perang tanding dengan Adiwijaya di Sungai Bengawan Sore.
Tukang kuda tersebut berangkat ke Jipang dan menyampaikan tantangan tersebut. Arya Penangsang yang tidak terima atas perlakuan tersebut akhirnya berangkat untuk menuntut pembalasan.
Arya Penangsang tiba di timur Sungai Bengawan Sore untuk menantang Adiwijaya. Namun ia tidak berani menyeberang sungai karena teringat pesan gurunya, Sunan Kudus, untuk tidak menyeberangi sungai itu.
Foto: YouTube Embara Lensa
Namun Ki Juru Martani telah menyusun rencana jitu. Sutawijaya disuruh menunggang seekor kuda betina yang telah dipotong ekornya.
Akibatnya, kuda Jantan yang ditunggangi Arya Penangsang menjadi liar tak terkendali melihat kemolekan kuda betina itu.
Kuda Jantan bernama Gagak Rimang itu kemudian berlari menyeberangi sungai mengejar kuda betina milik Sutawijaya.
Ketika Arya Penangsang baru saja mencapai tepi barat, Sutawijaya segera menusuk perutnya menggunakan tombak Kyai Pleret. Perut Arya Penangsang robek dengan ususnya yang terburai. Tak lama kemudian ia pun tewas.
Seusai pertarungan itu, Ki Juru Martani ikut merintis berdirinya Kerajaan Mataram. Ia diangkat sebagai penasihat politik Sutawijaya atau Panembahan Senopati dengan gelar Adipati Mandaraka I.
Ia mendukung berbagai perjuangan untuk mendirikan Mataram sebagai kerajaan yang berdaulat.
Berdasarkan cerita Babad Tanah Jawi, Ki Juru Martani meninggal dunia karena lanjut usia. Ia dimakamkan di Pasarean Mataram.
Foto: YouTube Embara Lensa