Situs Tersembunyi Ini Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Begini Sejarahnya
Situs itu dulunya menjadi tempat peristirahatan kuda yang dibangun Susuhunan Pakubuwono II
Situs itu dulunya menjadi tempat peristirahatan kuda yang dibangun Susuhunan Pakubuwono II
Situs Tersembunyi Ini Jadi Tempat Deklarasi Berdirinya Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Begini Sejarahnya
Setiap tanggal 13 Maret diperingati sebagai hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan hari lahir itu bertepatan dengan peristiwa bersejarah, yaitu Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat, atau separuh Nagari Mataram.
-
Siapa yang membangun Keraton Yogyakarta? Kemudian pada bulan April 1755, Sultan HB I membangun Kraton Yogyakarta.
-
Dimana Segarayasa di Keraton Kotagede? Memasuki era Mataram Islam, tradisi Segarayasa dimulai lagi dan diterapkan di Keraton Kotagede.
-
Dimana Pesanggrahan Gembirowati berada? Di Desa Girijati, Kecamatan Panggang, Gunungkidul, terdapat sebuah peninggalan Kerajaan Mataram Islam bernama Pesanggrahan Gembirowati.
-
Siapa yang membangun Segarayasa di Keraton Yogyakarta? Saat Pangeran Mangkubumi membangun Keraton Yogyakarta, ia juga membangun dua buah danau buatan dengan sebuah pulau dan istana di tengahnya.
-
Dimana letak Keraton Surakarta Hadiningrat? Ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan beragam budaya kerajaan yang masih berjalan hingga detik ini.
-
Kenapa Pesanggrahan Gembirowati penting? Dilansir dari Gunungkidulkab.go.id, rujukan atas keberadaan tempat ini adalah Serat Rerenggan Kraton.
Dilansir dari Instagram @humasjogja, Peristiwa Hadeging Nagari sekaligus menandai berdirinya negara dan pemerintahan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan segala komponennya meskipun belum punya istana atau ibu kota kerajaan.
“Tepat sebulan setelah Perjanjian Giyanti pada 13 Maret 1755, Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengku Buwono I memproklamirkan Hadeging Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat di Pesanggrahan Garjitowati. Peristiwa bersejarah inilah yang menjadi cikal bakal ditetapkannya hari jadi DIY,” kata KRT Purwowinoto, Penghageng II Tepas Purwoajilaksana Keraton Yogyakarta.
Dilansir dari Wikipedia, Pesanggrahan Garjitowati sendiri merupakan tempat istirahat kereta kuda yang dibangun oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai tempat istirahat kereta kuda yang akan pergi ke Imogiri.
Pada waktu itu, pesanggrahan itu masih berupa hutan beringin yang berada di antara Sungai Winongo dan Sungai Code.
Kini keberadaan pesanggrahan itu hanya menyisakan tempat duduk yang terbuat dari beton sebagai penanda tempat. Lokasinya berada di tengah permukiman penduduk di Kampung Taman, Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta.
KRT Purwowinoto menjelaskan, dengan berbagai macam studi pada zaman itu dan kepiawiannya dalam arsitektur maupun pembangunan perkotaan, Sultan HB I menentukan bahwa Hutan Beringin yang ada merupakan tempat yang paling ideal sebagai ibu kota kerajaan atau keraton.
Setelah pembangunan selesai, pesanggrahan tersebut diubah namanya menjadi Ayodhya yang kemudian dilafalkan menjadi Ngayodhya dan Ngayogya.
Kata inilah yang kemudian berubah menjadi Ngayogyakarta Hadiningrat yang berarti tempat yang baik dan sejahtera yang menjadi suri tauladan keindahan alam semesta.
Dilansir dari Instagram @humasjogja, penetapan 13 Maret 1755 sebagai Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta diputuskan berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Hari Jadi DIY yang telah disetujui bersama oleh Pemda DIY dan DPRD DIY. Dengan disetujuinya Raperda tersebut, maka DIY akan merayakan peringatan Hari Jadi ke-269 pada tahun 2024 ini.