Peringati Ulang Tahun yang ke-477, Begini Sejarah Berdirinya Kota Semarang
Penetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya
Penetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten oleh Sultan Hadiwijaya
Peringati Ulang Tahun yang ke-477, Begini Sejarah Berdirinya Kota Semarang
Pada tanggal 2 Mei 2024 ini, Kota Semarang memperingati ulang tahun yang ke-477. Penetapan hari lahir itu didasarkan pada pembentukan daerah itu menjadi kabupaten pada 2 Mei 1547 oleh Raja Pajang saat itu, Sultan Hadiwijaya.
-
Dimana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
-
Dimana letak Kota Lama Semarang? Lokasinya tak lain berada di pusat kota.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa julukan Kota Semarang karena makanan khasnya? Kota Semarang biasanya disebut dengan Kota Lumpia karena identik dengan makanan khasnya yaitu Lumpia.
-
Kenapa Kota Lama Semarang menarik untuk dikunjungi? Kota Lama menjadi sebuah jendela waktu yang membawa pengunjung kembali ke era kolonial Belanda di Semarang.
Namun sesungguhnya pembentukan Semarang sebagai sebuah kawasan pemukiman penduduk hingga menjadi sebuah kota besar telah terjadi jauh sebelum itu.
Lalu seperti apa sejarah terbentuknya Kota Semarang?
Dilansir dari Wikipedia, sejarah Semarang berawal dari abad ke-6 Masehi. Saat itu, Semarang merupakan sebuah daerah pesisir pantai bernama Pragota. Saat itu, wilayah Pragota merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.
Di kemudian hari, daerah itu berubah nama menjadi Bergota. Pada akhir abad ke-15, seorang wali dari Kerajaan Demak, Pangeran Made Pandan, ditugaskan untuk menyebarkan Islam di daerah Bergota.
Seiring berjalan waktu, daerah itu makin subur. Di tengah kesuburannya, tumbuhlah pohon asem arang di sana. Sejak saat itulah daerah tersebut diberi nama Semarang.
Pangeran Made Pandan kemudian diangkat sebagai pemimpin daerah tersebut dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah diteruskan oleh putranya, Pandan Arang II atau Pandanaran II.
Di bawah pimpinan Pandanaran II, daerah Semarang terus berkembang sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang.
Karena persyaratan peningkatan daerah dapat terpenuhi, maka daerah Semarang menjadi setingkat kabupaten. Pengangkatan itu dilakukan pada tanggal 2 Mei 1547.
Pada tanggal 15 Januari 1678, Amangkurat II dari Kesultanan Mataram menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada VOC sebagai bagian pembayaran hutangnya.
Pada tahun 1705, Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura.
Sejak saat itu, Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang, Semarang dikepalai seorang militer dari Jepang serta dua wakil yang masing-masing berasal dari Jepang dan Indonesia.
Tidak lama setelah kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 15-20 Oktober 1945, terjadilah pertempuran antara pemuda-pemuda Semarang melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada pasukan republik. Peristiwa ini dikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari.
Pada tahun 1946, Inggris atas nama Sekutu menyerahkan Kota Semarang kepada Belanda. Selama masa pendudukan Belanda, tidak ada pemerintahan daerah di Kota Semarang.
Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pengungsian hingga Desember 1948.