Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan termasyhur yang pernah berdiri di tanah Jawa.
Peninggalannya masih dapat dijumpai hingga kini, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan candi-candi megah lainnya yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal. Prasasti itu ditemukan di kompleks Candi Gunung Wukir, Kabupaten Magelang. Prasasti itu ditulis menggunakan Bahasa Sansekerta Huruf Pallawa.

Dikutip dari Wikipedia, Prasasti Canggal menceritakan tentang pendirian Siwalingga atau lambang Siwa di sebuah bukit daerah Kunjarakunja yang terletak di sebuah pulau bernama Yawadwipa atau Jawa.
Prasasti ini juga bercerita bahwa dulu Yawadwipa diperintah oleh Raja Sanna yang bijaksana, adil dalam tindakannya, perwira dalam peperangan, serta bermurah hati kepada rakyatnya. Setelah Raja Sanna meninggal, rakyat negeri berkabung dan kemudian jatuh dalam perpecahan.

Pengganti Raja Sanna adalah putra dari saudara perempuannya. Dia bernama Sanjaya. Menurut Prasasti Canggal, Sanjaya mendirikan kedatuan baru di tengah Pulau Jawa bagian selatan.
Diperkirakan Sanjaya mendirikan kedatuan baru itu pada abad ke-8 Masehi. Para sejarawan mengidentifikasikan nama kedatuan ini sebagai “Mataram”.
Nama “Mataram” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “ibu”. Wilayah kedatuan ini berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, Raja Sanjaya terkenal karena kebijaksanaan, kecakapan, dan kepatuhannya dalam beragama.
Di bawah kepemimpinan Sanjaya, wilayah Mataram Kuno berkembang pesat. Wilayah itu menjadi pusat pembelajaran agama Hindu. Banyak pendeta Hindu yang bermukim di sana.
Selain Mataram, wilayah itu juga dikenal dengan nama “Medang”. Nama “Medang” muncul dalam prasasti Anjuk Ladang, Prasasti Sangguran, Prasasti Paradah, dan beberapa prasasti yang muncul di Jawa Timur.
Para ilmuwan sendiri mengidentifikasi “Medang” merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur yang dulunya berpusat di Jawa Tengah.
Setelah Raja Sanjaya wafat pada pertengahan abad ke-8 Masehi, putranya, Rakai Penangkaran menggantikannya.
Setelah Rakai Panangkaran meninggal, Mataram Kuno mengalami perpecahan dan kerajaannya terpecah menjadi dua bagian, bagian utara Jawa Tengah tetap mempertahankan ajaran Hindu, sementara di bagian selatan beralih ke ajaran Buddha.