Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan termasyhur yang pernah berdiri di tanah Jawa.
Peninggalannya masih dapat dijumpai hingga kini, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan candi-candi megah lainnya yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Siapa pendiri Kerajaan Mataram Islam? Panembahan Senapati (Danang Sutawijaya atau Dananjaya) adalah pendiri Kerajaan Mataram Sultanate.
-
Siapa raja pertama Kerajaan Kanjuruhan? Melalui prasasti ini, diketahui bahwa raja pertama kerajaan ini adalah Dewasimha, yang kemudian digantikan oleh Sang Liswa.
-
Siapa yang pertama memimpin Garuda Mataram? PT Garuda Mataram Motor edisi awal dipimpin Kolonel Sofyar dari Kostrad, dengan komisarisnya Panglima Kostrad Mayor Jenderal Makmun Murod (tempo.co.id, edisi 7 Maret 2023).
-
Siapa yang memimpin Mangir sebelum berdirinya Mataram? Retno Utari, pengelola petilasan tersebut, mengatakan bahwa jauh sebelum berdirinya Kerajaan Mataram Islam, Mangir merupakan daerah perdikan yang dipimpin oleh Ki Ageng Mangir dan keturunannya.
-
Kenapa Kerajaan Mataram Kuno menguasai wilayah Jawa Timur? Pada abad kesembilan, Kanjuruhan mulai mengalami kemunduran karena Mataram Kuno mulai mengembangkan pengaruhnya di Jawa Timur.
-
Kapan Kerajaan Mataram Islam berdiri? Berdiri sejak tahun 1584, Mataram Islam memainkan peran penting dalam sejarah Indonesia, khususnya dalam penyebaran agama Islam, pengembangan budaya Jawa, dan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.
Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal. Prasasti itu ditemukan di kompleks Candi Gunung Wukir, Kabupaten Magelang. Prasasti itu ditulis menggunakan Bahasa Sansekerta Huruf Pallawa.
Dikutip dari Wikipedia, Prasasti Canggal menceritakan tentang pendirian Siwalingga atau lambang Siwa di sebuah bukit daerah Kunjarakunja yang terletak di sebuah pulau bernama Yawadwipa atau Jawa.
Prasasti ini juga bercerita bahwa dulu Yawadwipa diperintah oleh Raja Sanna yang bijaksana, adil dalam tindakannya, perwira dalam peperangan, serta bermurah hati kepada rakyatnya. Setelah Raja Sanna meninggal, rakyat negeri berkabung dan kemudian jatuh dalam perpecahan.
Pengganti Raja Sanna adalah putra dari saudara perempuannya. Dia bernama Sanjaya. Menurut Prasasti Canggal, Sanjaya mendirikan kedatuan baru di tengah Pulau Jawa bagian selatan.
Diperkirakan Sanjaya mendirikan kedatuan baru itu pada abad ke-8 Masehi. Para sejarawan mengidentifikasikan nama kedatuan ini sebagai “Mataram”.
Nama “Mataram” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “ibu”. Wilayah kedatuan ini berada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dilansir dari Goodnewsfromindonesia.id, Raja Sanjaya terkenal karena kebijaksanaan, kecakapan, dan kepatuhannya dalam beragama.
Di bawah kepemimpinan Sanjaya, wilayah Mataram Kuno berkembang pesat. Wilayah itu menjadi pusat pembelajaran agama Hindu. Banyak pendeta Hindu yang bermukim di sana.
Selain Mataram, wilayah itu juga dikenal dengan nama “Medang”. Nama “Medang” muncul dalam prasasti Anjuk Ladang, Prasasti Sangguran, Prasasti Paradah, dan beberapa prasasti yang muncul di Jawa Timur.
Para ilmuwan sendiri mengidentifikasi “Medang” merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur yang dulunya berpusat di Jawa Tengah.
Setelah Raja Sanjaya wafat pada pertengahan abad ke-8 Masehi, putranya, Rakai Penangkaran menggantikannya.
Setelah Rakai Panangkaran meninggal, Mataram Kuno mengalami perpecahan dan kerajaannya terpecah menjadi dua bagian, bagian utara Jawa Tengah tetap mempertahankan ajaran Hindu, sementara di bagian selatan beralih ke ajaran Buddha.