Cerita Sri Maharaja Tarusbawa, Konon Cikal Bakal Raja Sunda yang Terlupakan
Tarusbawa dikenal bertangan dingin karena ia bisa merangkul banyak kerajaan yang dahulu saling berebut kekuasaan di tanah priangan.
Tarusbawa dikenal bertangan dingin karena ia bisa merangkul banyak kerajaan yang dahulu saling berebut kekuasaan di tanah priangan.
Cerita Sri Maharaja Tarusbawa, Konon Cikal Bakal Raja Sunda yang Terlupakan
Jika ditanya, apa kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah Jawa Barat? Jawabannya pasti langsung tertuju pada Pajajaran yang dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.
Namun nyatanya ada banyak sekali kerajaan yang pernah menancapkan tonggak kekuasaan di wilayah barat pulau Jawa, salah satunya Tarumanegara, dengan salah satu raja yang terkenal Sri Maharaja Tarusbawa.
-
Apa peninggalan Kerajaan Tarumanegara? Peninggalan-peninggalan ini dapat memberi pandangan yang menarik tentang peradaban kuno kala itu.
-
Siapa yang memimpin Tarumanegara? Saat dipimpin Purnawarman, pusat pemerintahannya terletak di antara Kecamatan Tugu, Jakarta Utara dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
-
Siapa raja Sriwijaya yang namanya dikaitkan dengan asal usul nama Sumatera? Mengutip Liputan6.com, ada spekulasi tentang nama Sumatra yang diambil dari nama tokoh Raja Sriwijaya bernama Haji Sumatrabhumi atau disebut Raja Tanah Sumatra.
-
Siapa pemimpin Tarawangsa Sunda Lugina? Kehadiran musisi Jawa Barat itu seolah membawa warna baru di panggung tersebut.
-
Siapa raja pertama Kerajaan Kanjuruhan? Melalui prasasti ini, diketahui bahwa raja pertama kerajaan ini adalah Dewasimha, yang kemudian digantikan oleh Sang Liswa.
-
Siapa putra mahkota Keraton Surakarta? Putra mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purbaya menjadi bahan pembicaraan karena ia disebut melakukan tabrak lari.
Kerajaan Tarumanegara agaknya sedikit asing, karena keberadaannya jauh lebih dulu dari Kerajaan Pajajaran. Tetapi kerajaan ini dahulu pernah memiliki peran sangat besar untuk menyatukan nagara-nagara atau wilayah-wilayah kerajaan kecil di Jawa Barat melalui tangan dingin Tarusbawa.
Dikatakan tangan dingin, karena ia bisa merangkul banyak kerajaan yang dahulu saling berebut kekuasaan di tanah priangan. Akhirnya, Tarusbawa mengatur strategi agar daerah di sekeliling Tarumanegara bersatu dan kuat.
Dari sanalah kebijaksanaannya muncul, hingga wilayah Jawa Barat bisa memiliki banyak kerajaan namun minim pertikaian. Konon itu pula juga yang membuat dirinya dikenal sebagai cikal bakal raja Sunda.
Foto: Candi Batujaya Peninggalan Tarumanegara/Kemdikbud
Siapaka Sri Maharaja Tarusbawa?
Menurut Wikipedia, Sri Maharaja Tarusbawa merupakan raja ke-13 dari Kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan ini merupakan pemerintahan tradisional paling awal ketiga di nusantara, setelah Salakanagara di Banten dan Kutai di Kalimantan versi naskah Wangsakerta yang terbit tahun 1600-an.
Tarusbawa merupakan penerus tahta yang memiliki tanggung jawab besar akan kelangsungan dinasti Tarumanegara. Sebab saat dipimpin oleh raja sebelumnya yakni Sri Maharaja Linggawarman, kondisi kerajaan sedang sulit bahkan hampir hancur.
Dari sanalah dirinya memiliki tekat dan mimpi untuk kembali membangun Tarumanegara dan menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di tanah Sunda agar semakin solid.
Menjadi Cikal Bakal Raja Sunda
Sejumlah literatur lawas menyebut jika Tarusbawa merupakan cikal bakal raja Sunda. Ini terlihat dari upayanya menyatukan kerajaan-kerajaan di tatar Sunda dan memindahkan pemerintahan Tarumanegara dari Sundapura yang saat ini dikenal sebagai Bekasi ke Hulu Cipakancilan Pakuan atau saat ini bernama Bogor.
Mengutip Napak Jagat Pasunda, wilayah Pakuan kemudian dikembangkan menjadi kawasan kerajaan besar melalui pendirian lima keraton yakni Sri Kedatuan Bima, Punta, Narayana, Madura dan Suradipati.
Dalam Babad Parahyangan diceritakan bahwa kelimanya menjadi cikal bakal Kerajaan Sunda. Ini turut dibuktikan dengan diubahnya nama Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda dengan sejumlah wilayah kekuasaan hingga wilayah Cirebon.
Sifatnya Arif dan Bijaksana
Serat Pustaka Nusantara II/3 halaman 204/205 memaparkan terkait sifat Raja Tarusbawa yang arif tur bijaksana. Ia tak ingin kekuasaannya menjatuhkan banyak pihak, termasuk tak ingin memaksakan kehendak saat dirinya menjadi pemimpin. Walau demikian, sifat tegas dan berwibawa juga sangat menonjol dengan tujuan melindungi wilayah negaranya dari serangan musuh asing.
Dari sini diketahui bahwa kekuasaannya tidak menyentuh wilayah Galuh (Sukabumi, Ciamis, Cianjur, Tasik sampai Garut) sama sekali. Padahal di sana juga berdiri kerajaan dengan nama sama yakni Kerajaan Galuh.
Karena ia tak ingin ada perpecahan sesama saudara, ia kemudian menghargai berdirinya Kerajaan Galuh dengan pemimpinnya Maharaja Suradarma Jayaprakosa atau Wretikandayun. Cara ini rupanya ditanggapi positif oleh Kerajaan Galuh sehingga keduanya menjadi akrab.
Berdirinya Kerajaan Pajajaran
Di masa akhir Tarusbawa, maka Kerajaan Sunda setelahnya berganti menjadi Kerajaan Pajajaran. Bisa dibilang, Kerajaan Tarumanegara yang berubah nama Menjadi Kerajaan Sunda merupakan pendahulu Kerajaan Pajajaran yang menjadi pusat penyebaran agama Hindu di wilayah Jawa Barat.
Di era Pajajaran, tanah Pasundan semakin maju. Ini dibuktikan melalui peradaban dan tata kota yang semakin rapi. Penataan wilayah yang baik ini tertuang dalam prasasti Huludayeuh yang ditemukan di tengah persawahan kampung Huludayeuh, Desa Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Mengutip berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id, Prasasti Huludayeuh secara umum berisi tentang rasa terima kasih masyarakat kepada Raja Prabu Siliwangi melalui program kerajaannya terkait proyek infrastruktur seperti parit untuk kebutuhan pertahanan ibu kota Pakuan, membuat monumen gunungan, menggencarkan perkerasan jalan hingga menyelamatkan hutan lindung.
Bisa dikatakan bahwa Raja Tarusbawa merupakan perintis awal negara Sunda atau kerajaan besar bernama Sunda yang merupakan cikal bakal Pajajaran.
Gambar: Prasarti Batu Tulis peninggalan Tarumanegara di Pakuan cikal bakal Kerajaan Pajajaran.