Ikonik di Taman Prasasti Jakarta Pusat, Ini Kisah Misteri Patung Perempuan Menangis yang Berakhir Tragis
Patung perempuan menangis menjadi salah satu ikon menarik di Museum Taman Prasasti.
Patung perempuan menangis menjadi salah satu ikon menarik di Museum Taman Prasasti.
Ikonik di Taman Prasasti Jakarta Pusat, Ini Kisah Misteri Patung Perempuan Menangis yang Berakhir Tragis
Museum Prasasti yang berlokasi di Jalan Tanah Abang I No.1, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, merupakan wisata sejarah yang ikonik.
Pengunjung akan melihat berbagai makam juga patung peninggalan masa kolonial. Meski kesan pertama yang timbul adalah rasa seram dan menakutkan, namun di balik itu tiap patung memiliki cerita yang melatarbelakanginya.
Salah satu di antaranya adalah patung perempuan menangis.
-
Di mana patung ditemukan? Tim arkeolog dari Universitas Batman melakukan penggalian di situs bersejarah Kelenderis, terletak di Aydıncık, Provinsi Mersin, Turki.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
-
Dimana patung itu ditemukan? Menurut keterangan Kementerian Kebudayaan Yunani, arkeolog menemukan patung ini di dekat sebuah kuil.
-
Dimana patung ini ditemukan? Patung ini bagian dari koleksi yang dibawa ke Kanada oleh seorang imigran Yunani dari Prancis, Vincent Diniacopoulos. Istrinya, Olga, menyumbangkan koleksi dan arsip artefak ini ke Universitas Concordia Montreal pada 1999 silam.
-
Dimana lokasi Museum Patah Hati Bandung? Lokasinya ada di pusat perbelanjaan Braga City Walk, Jalan Braga, 99-101, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa Museum Patah Hati dibuat? Misi utama yang dibawa Museum Patah Hati adalah mengajak orang-orang yang putuh cinta atau gagal dalam suatu hubungan agar tidak terlalu lama terpuruk di sana.
Jika dilihat sekilas, patung ini memiliki wujud mirip noni Belanda yang tengah menangis. Posisinya sedikit berbaring di kasur dan memiringkan badan, sembari menutupi wajahnya.
Konon patung ini tengah menangisi sang suami yang dikabarkan meninggal dunia. Mirisnya, kejadian itu berlangsung tak lama setelah keduanya menikah, sehingga menampilkan rasa sedih yang mendalam.
Patung perempuan menangis menjadi salah satu ikon menarik di Museum Taman Prasasti. Dengan kisah sedihnya, siapapun yang menyaksikan diajak untuk merenungi, dan merasakan kondisi hatinya yang terluka. Berikut informasi selengkapnya.
Menangisi Sang Suami
Mengutip Indonesia.go.id, patung perempuan menangis menggambarkan kondisi terpuruk dari seorang perempuan yang ditinggal meninggal oleh sang suami.
Patung ini terus menerus menangis, dengan tidak menampakkan wajah dan memilih menutupinya dengan bantal.
Warna putih dari patung itu seolah menggambarkan rasa kedukaan yang sulit disembuhkan.
Suami Meninggal Tak Lama Setelah Mereka Menikah
Dikabarkan, kesedihan yang amat dalam ini dikarenakan keduanya merupakan pengantin baru. Sang suami disebut meninggal tidak lama setelah mereka menikah.
Karena belum sempat merasakan kebahagiaan bersama, ia memilih terlarut dalam kesedihan hingga tergambar dalam patung sekarang.
Adapun sebab kematian sang suami lantaran terkena penyakit malaria yang tak bisa disembuhkan.
Akhirnya Bunuh Diri
Setelah mengalami kesedihan yang berlarut-larut, perempuan ini pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Ia berharap dengan tindakannya dapat membantunya bertemu dengan pasangan yang ia cintai itu.
Posisi patung ini berada di tengah-tengah area museum, dekat pemakaman Belanda dan terletak di bawah pohon.
Walaupun merupakan ukiran batu, banyak yang percaya bahwa kisahnya di masa lalu nyata dialami oleh sosok perempuan Belanda.
Penuh Misteri
Merujuk Youtube Bunda Almira Syakira, dahulu patung ini dibuat untuk merefleksikan seorang perempuan Belanda berdasarkan kejadian yang menimpanya.
Kabarnya, patung ini juga menyimpan kisah misteri yang dipercaya banyak masyarakat sehingga menjadi cerita rakyat Jakarta dari tahun ke tahun.
Konon, di malam-malam tertentu patung ini kerap terdengar menangis. Bahkan, dari wajahnya sering muncul tetesan air serupa air mata.
Walau demikian, cerita ini belum terpecahkan secara logis dan masih menjadi pertanyaan utama.
Museum ini layak dikunjungi untuk menyaksikan sisa-sisa kejayaan masa kolonial.