Simpan Cerita Kelam, Patung Perawan Sunti di Gua Sunyaragi Cirebon Konon Tak Boleh Disentuh oleh Gadis
Konon gadis yang menyentuh patung ini akan sulit mendapat jodoh.
Konon gadis yang menyentuh patung ini akan sulit mendapat jodoh.
Simpan Cerita Kelam, Patung Perawan Sunti di Gua Sunyaragi Cirebon Konon Tak Boleh Disentuh oleh Gadis
Gua Sunyaragi jadi salah satu ikon sejarah tersohor di Cirebon. Lokasinya persis di jalur bypass menuju perbatasan Jawa Tengah. Di salah satu ruangan tersimpan patung yang memiliki kisah kelam dan konon tak boleh disentuh oleh seseorang yang masih gadis.
-
Bagaimana Tari Cokek Si Pat Mo menggambarkan kesucian gadis? Ini bisa terlihat dari pakaian yang dikenakan yakni baju kuning, selendang merah yang diikat di perut dan ikat rambut berwarna senada untuk menggambarkan kemandirian dan keagungan setiap penarinya.
-
Dimana patung perempuan menangis berada? Posisi patung ini berada di tengah-tengah area museum, dekat pemakaman Belanda dan terletak di bawah pohon.
-
Apa yang unik dari patung tersebut? Patung ini sering ditampilkan memegang sepasang obor, kunci, ular, atau ditemani anjing, dan di periode selanjutnya digambarkan bertubuh tiga dan diyakini berasal dari sekitar 2.300 tahun yang lalu.
-
Kenapa Makam Sunan Kalijaga di Tuban dilarang dipopulerkan? Pada masa orde baru makam ini dilarang dipopulerkan karena khawatir menimbulkan konflik dan kebingungan.
-
Kenapa patung itu dikubur? Kesedihan dan kisah sedih seputar barang-barang antik tersebut mungkin mendorong seseorang untuk membuangnya.
-
Dimana patung ditemukan? Patung kepala marmer itu ditemukan saat proyek pengerjaan Mauseloum Augustus dan Piazza Augusto Imperatore di kota Roma, di mana sisi timur area ini sedang dalam pengerjaan.
Mengutip laman disbudpar.cirebonkota.go.id, Senin (4/12), patung itu diketahui bernama Perawan Sunti.
Dahulu keberadaannya terletak di depan salah satu pintu gua, dan kini dipindahkan agar lebih aman.
Patung Perawan Sunti menyerupai sosok perempuan yang tengah duduk setengah bersila, dengan warna abu-abu bercampur putih. Berikut selengkapnya.
Diduga peninggalan abad ke-17
Menurut pengelola Gua Sunyaragi, patung Perawan Sunti diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau persisnya tahun 1604.
Terbuat dari bahan batu utuh (tunggul batu) yang dipahat secara detail, dengan mulut yang terbuka.
Patung Perawan Sunti juga disebutkan sudah tertanam di Gua Sunyaragi, dan jadi patung tertua di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Tak boleh disentuh oleh gadis yang masih perawan
Sampai sekarang patung Perawan Sunti masih menyimpan mitos yang dipercaya oleh masyarakat Cirebon secara turun temurun.
Mitos tersebut adalah seorang gadis perawan atau perempuan lajang konon tak boleh menyentuh patung tersebut lantaran akan sulit mendapat jodoh.
“Jadi patung Perawan Sunti ini kalau disentuh sama perempuan yang masih gadis atau perawan atau yang belum menikah, akan dijauhkan dari jodohnya,” kata salah satu pengelola, Ihsan, mengutip YouTube Eko Ardi Nugraha.
Cerita kelam patung Perawan Sunti
Dikisahkan bahwa patung Perawan Sunti menggambarkan sosok perempuan di zaman dulu yang harus mengalami kondisi hamil, padahal dirinya belum menikah.
Sosok tersebut kemudian melahirkan seorang anak, tanpa diketahui siapa bapaknya, dan tentunya atas seizin Tuhan.
Saat ini patung tersebut tersimpan di sebuah ruangan khusus, dan bukan di area depan seperti sebelumnya.
Bawa pesan kebaikan
Adapun patung ini secara tersirat membawa pesan khusus bahwa perempuan jika memiliki anak harus jelas asal usulnya.
Ini merupakan pesan dari orang tua di keluarga kerajaan zaman dulu kepada anak-anaknya yang akan menikah.
“Ini di zaman dulu membawa pesan bahwa anak yang dilahirkan itu harus jelas asal usulnya, siapa bapaknya dan lain-lain,” terang Ihsan.
Terdapat dua versi sejarah
Ditambahkan pengelola, jika patung Perawan Sunti dikaitkan oleh dua versi cerita yang melegenda secara turun temurun.
Mengutip Liputan6, versi pertama, patung ini menggambarkan sosok keturunan Tionghoa di Cirebon, Putri Ong Tien yang hamil secara misterius.
Ini terlihat dari bentuk wajahnya, dengan mata yang sipit.
Kedua, patung ini menggambarkan sosok Putri Sultan Cirebon pertama yang hingga akhir hayatnya tidak menikah.
Perempuan tersebut fokus belajar ilmu agama, sehingga lupa akan kodratnya sebagai perempuan yang harus menikah dan memiliki anak.