Diduga Lajang hingga Akhir Hayat, Begini Kisah Cinta Sunan Bonang
Ia sangat fokus menjalani perannya sebagai ulama dan seniman sehingga tidak sempat menikah hingga wafat
Ia sangat fokus menjalani perannya sebagai ulama dan seniman sehingga tidak sempat menikah hingga wafat
Diduga Jomblo hingga Akhir Hayat, Begini Kisah Cinta Sunan Bonang
Ada dua versi berbeda yang menceritakan kehidupan asmara Sunan Bonang. Versi pertama menyebut Sunan Bonang pernah menikah dengan seorang perempuan asal Campa. Versi kedua dan lebih banyak dikenal menyebut Sunan Bonang menjomblo hingga wafat.
-
Siapa nama asli Sunan Bonang? Memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim, Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.
-
Kenapa Sunan Bonang disebut adik Sunan Kalijaga? Mengutip artikel Mistik Sunan Bonang karya Rokhmah Ulfah(UIN Walisongo, 2013), Sunan Bonang menyebut Sunan Kalijaga sebagai adiknya.
-
Apa itu wirid favorit Sunan Bonang? Semasa hidupnya, Sunan Bonang memiliki wirid favorit berupa surah Al-Fatihah 50 kali, Al-Ikhlas 50 kali, dan selawat 300 kali.
-
Bagaimana cara dakwah Sunan Bonang? Salah satu cara dakwah yang dilakukan oleh Sunan Bonang adalah melalui seni dan budaya Jawa yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal.
-
Apa yang dilakukan Sunan Bonang di Kediri? Ia pernah ditolak warga Kediri karena berdakwah dengan cara kekerasan. Kedatangan Awalnya, Sunan Bonang datang ke Kediri dengan niat tulus untuk menyebarkan ajaran Islam.
-
Bagaimana Sunan Bonang berdakwah di Tuban? Mengutip artikel Merdeka.com, selama berdakwah di Tuban, Jawa Timur, Sunan Bonang mengajarkan tembang-tembang yang berisikan ajaran Islam di dalam Masjid Astana.Sepulangnya dari masjid, masyarakat menghafalkan tembang itu di rumah. Sanak saudara mereka pun turut menyanyikan tembang itu karena tertarik akan kemerduan lagunya.Demikianlah cara Sunan Bonang berdakwah sehingga santrinya tersebar di berbagai penjuru Nusantara.
Versi Pertama
Kitab berjudul “Tarikh Auliya’” yang ditulis oleh Kiai Bisri Mustofa asal Rembang menjelaskan bahwa Sunan Bonang merupakan menantu Raden Jakandar dari Madura. Ia dinikahkan dengan anaknya yang bernama Dewi Hirah. Pernikahan Sunan Bonang dan Dewi Hirah dikaruniai satu anak yang diberi nama Dewi Ruhil.
Mengutip Instagram @tuban_bercerita, kitab karangan Kiai Abul Fadhol Senori Tuban juga menyebut Sunan Bonang memiliki anak bernama Dewi Ruhil.
Konon, makam istri Sunan Bonang yang berasal dari negeri Champa berada di kawasan Pasujudan Sunan Bonang di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Versi Kedua
Versi kedua menyatakan Sunan Bonang melajang hingga akhir hayat, didukung oleh beberapa bukti.
Pada gapura paduraksa pertama (Gapura Regul) pintu masuk menuju makam Sunan Bonang dijumpai inskripsi pendek. Inskripsi itu ditulis menggunakan dua aksara, bagian menggunakan aksara Arab dan bagian bawah memakai aksara Jawa.
Inskripsi bagian atas terbaca ‘sirru at-tauhid al-syaikhu al-wahdat’, dan bagian bawah terbaca ‘rasa tunggal pandita wahdat’.
Mengutip Suluk Wijil, Sunan Bonang disebut sebagai Ratu Wahdat, yang sama artinya dengan selibat (tidak beristri). Suluk ini menyebut Sunan Bonang dengan nama Pangeran Makhdum Ibrahim bergelar Sunan Wahdat Anyakrawati.
Selain itu, dugaan Sunan Bonang menlajang hingga akhir hayat juga dilatar belakangi konteks di kawasan makamnya.
Di sana, ada lima makam, makam Sunan Bonang sebagai makam utama berada di tengah. Kemudian dua makam di sisi kanan dan dua makam di sisi kiri merupakan makam para Adipati Tuban. Sementara itu, tidak dijumpai makam Istri atau anaknya.
Alasan Tidak Menikah
Mengutip skripsi Kontroversial Perkawinan dan Keberadaan Makam Sunan Bonang karya Munawaroh (UIN Sunan Ampel, 2020), berdasarkan catatan Sadjarah, Sunan Bonang diceritakan tidak pernah menikah
alias membujang sampai akhir hayatnya.
Versi Cerita Lasem juga menjelaskan bahwa Sunan Bonang ketika tinggal di Lasem hingga tinggal di Tuban sama sekali tidak pernah menikah. Cerita yang sama juga dijelaskan dalam buku Babad Tanah Jawi.