Berawal dari Niat Merampok, Pertemuan Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga di Tengah Hutan Berujung Haru
Dua anggota Wali Songo ini punya hubungan emosional yang dalam.
Dua anggota Wali Songo ini punya hubungan emosional yang dalam.
Berawal dari Niat Merampok, Pertemuan Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga di Tengah Hutan Berujung Haru
Salah satu kisah menarik tentang Wali Songo ialah pertemuan Sunan Bonang dengan Brandal Lokajaya alias Raden Syahid yang kelak dikenal sebagai Sunan Bonang. Keduanya pertama kali bertemu di tengah hutan, saat itu Sunan Kalijaga berniat merampok tongkat emas Sunan Kalijaga.
-
Siapa nama asli Sunan Bonang? Memiliki nama asli Raden Makdum Ibrahim, Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila.
-
Apa gelar Sunan Bonang? Mengutip Suluk Wijil, Sunan Bonang disebut sebagai Ratu Wahdat, yang sama artinya dengan selibat (tidak beristri).
-
Apa yang dilakukan Sunan Bonang di Kediri? Ia pernah ditolak warga Kediri karena berdakwah dengan cara kekerasan. Kedatangan Awalnya, Sunan Bonang datang ke Kediri dengan niat tulus untuk menyebarkan ajaran Islam.
-
Kenapa Sunan Bonang diusir warga Kediri? Kedatangan Awalnya, Sunan Bonang datang ke Kediri dengan niat tulus untuk menyebarkan ajaran Islam. Saat itu, kedatangannya disambut dengan sikap skeptis karena sebagian besar penduduk Kediri masih memegang teguh agama Buddha dan Hindu. Apalagi ditambah dakwah Sunan Bonang saat itu memakai cara kekerasan, salah satunya sering menghancurkan arca yang dipuja masyarakat setempat.
-
Mengapa Sunan Bonang menandingi upacara agama Tantrayana? Dalam misi penyiaran agama Islam di Singkal Nganjuk, Sunan Bonang mengadakan upacara kenduri menandingi upacara agama Tantrayana dilakukan oleh petinggi-petinggi Majapahit.
-
Mengapa Sunan Bonang diduga jomblo? Ia sangat fokus menjalani perannya sebagai ulama dan seniman sehingga tidak sempat menikah hingga wafat.
Pertemuan Pertama
Hari itu, dalam perjalanan dari Lasem, Rembang, Jawa Tengah, menuju ke timur, Sunan Bonang mengalami gangguan saat melewati hutan Lokajaya.
Brandal Lokajaya mengganggu dan hendak merampas tongkat Sunan Bonang. Saat itu, sang Brandal tergoda melihat genggaman tongkat Sunan Bonang terbuat dari emas.
Brandal Lokajaya berupaya merampas tongkat itu dengan terus mengajak bicara Sunan Bonang.
Perbincangan keduanya justru membuat Brandal Lokajaya mengubah pandangan hidupnya. Selama ini Brandal Lokajaya menghidupi orang miskin dari hasil merampok.
Pertemuannya dengan Sunan Bonang membuat ia paham apa yang lakukannya selama ini bukan kebenaran hakiki.
Murid dan Guru
Brandal Lokajaya memiliki keinginan berguru pada Sunan Bonang. Ia lalu dikenal sebagai murid yang sangat patuh pada gurunya.
Salah satu kisah yang terkenal ialah saat Sunan Bonang memintanya menunggu di tepi sungai. Brandal Lokajaya sama sekali tak beranjak dari tepi sungai sampai sang guru datang. Kepatuhan tersebut membuat ia dijuluki Sunan Kalijaga.
Hubungan Keluarga
Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga ternyata tidak hanya sebatas murid dan guru, melainkan sepupu.
Ibu Sunan Bonang, Nyai Ageng Manila adalah saudara kandung R. Wilatikta. Keduanya merupakan buah hati Arya Teja, Adipati Tuban ke-7.
Tak berhenti sebagai sepupu, kelak adik bungsu Sunan Bonang, Dewi Sarah menikah dengan Sunan
Kalijaga.
Mengutip artikel Mistik Sunan Bonang karya Rokhmah Ulfah
(UIN Walisongo, 2013), Sunan Bonang menyebut Sunan Kalijaga sebagai adiknya. Sunan Kalijaga sangat menghormati Sunan Bonang.