Mengunjungi Petilasan Warok Singobowo, Tokoh Penting dalam Sejarah Reog Ponorogo yang Tak Banyak Dikenal Orang
Ia adalah gurunya para warok terkenal di Ponorogo.
Ia adalah gurunya para warok terkenal di Ponorogo.
Mengunjungi Petilasan Warok Singobowo, Tokoh Penting dalam Sejarah Reog Ponorogo yang Tak Banyak Dikenal Orang
Esksistensi kesenian Reog Ponorogo tak bisa dilepaskan dari sosok Singowo, salah satu prajurit Kerajaan Demak sekaligus pengawal Raden Bathoro Katong yang menjadi guru bagi para warok. Salah satu muridnya yang terkenal adalah Warok Suromenggolo.
-
Siapa yang melestarikan Reog Ponorogo? 'Kita yang melestarikan permainan ini rata-rata anak keturunan Jawa. Jadi mungkin anggapan orang-orang Indonesia, Malaysia ini semuanya orang Melayu. Tapi bukan, di sini juga ada orang Jawa. Dan yang memainkan permainan ini hanya orang keturunan Jawa,'
-
Dimana Reog Ponorogo dipertunjukkan? Kami banyak dapat undangan untuk acara-acara perkawinan, sunatan, potong rambut, kenduri, dan sebagainya,' kata Pak Din
-
Bagaimana Reog Ponorogo diwariskan? Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.
-
Siapa tokoh terkenal dari Desa Pocong? Dua tokoh terkenal dari Desa Pocong ialah Nyai Pocong dan anaknya, Ke' Lessap.
-
Dimana Ronggowarsito dimakamkan? Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten, merupakan kampung halaman Ronggowarsito.
-
Siapa pendiri Kabupaten Ponorogo? Bathara Katong, pendiri kabupaten Ponorogo menipu musuhnya dengan cara cerdik.
Sosok Singobowo
Singobowo memiliki nama asli Singosari. Ia datang pertama kali ke daerah Ponorogo membersamai Bathoro Katong. Saat itu, Bathoro Katong bersama 40 prajurit Kerajaan Demak pergi menuju bekas Kerajaan Wengker dan menetap di sana.
Mengutip Facebook PonorogoKu, Ki Singosari bertugas menjadi telik sandi untuk Bathoro Katong. Selain itu, ia juga diberi tugas untuk babat alas Singosaren.Konon, nama desa Singosaren muncul berkat kejadian yang menimpa Ki Singosari. Pada suatu hari, Ki Singosari sedang tidur di bawah pohon asam, tiba-tiba jasadnya hilang. Desa ini kemudian diberi nama Singosaren. Artinya Ki Singo yang sedang tidur.
Hingga kini, pohon asam tempah Ki Singo tidur ini tidak bisa berbuah.
Pada masa tua setelah undur diri dari tugas di Kadipaten Ponorogo, Ki Singosari menyingkir ke wilayah pegunungan Wilis. Di sana, ia jadi sosok yang dituakan dan dihormati dengan gelar Ki Ajar Wilis atau Ki Ajar Singobowo.
Warok SingobowoGurunya Para Warok
Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Ki Singobowo merupakan gurunya para warok Ponorogo yang fenomenal. Muridnya antara lain warok Surohandoko, warok Honggojoyo, dan warok Suromenggolo.
Singowo turun dari lokasi semedinya di pegunungan Wilis untuk mendamaikan dua muridnya yang tengah bertikai, yakni warok Surohandoko dan warok Suromenggolo. Sejak saat itu, ia menetap dan menjadi penasihat di Kadipaten Ponorogo.
Ziarah
Hingga kini, petilasan Warok Singobowo masih sering jadi tujuan ziarah. Mereka datang dari berbagai daerah di Ponorogo dengan beragam tujuan, mulai ngalap berkah hingga meminta turun hujan.