Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang
Hingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.
Hingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana
Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang
Di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, terdapat sebuah gunung yang sering digunakan orang untuk bertapa. Namanya Gunung Kendali Sodo. Konon, dahulu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan Presiden Soeharto pernah bertapa di sana.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Kenapa Soekarno bertapa di Pulau Mintin? Soekarno pernah melakukan pertapaan di pulau ini. Meskipun begitu, tidak diketahui pasti kapan presiden pertama Indonesia itu menyambangi Pulau Mintin.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
-
Di mana Soekarno tinggal di Bandung? Soekarno memang pernah tinggal cukup lama di Kota Bandung.
-
Apa yang Soekarno lihat di Palangka Raya? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
Gunung Kendali Sodo letaknya berada di sebelah timur Gunung Ungaran. Dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube Jejak Tempo Doeloe pada 19 Juli 2023, mereka melakukan penjelajahan di gunung bersejarah itu dengan didampingi Pak Rabin.
Ia tak lain adalah sang juru kunci Gunung Kendali Sodo. Ia sudah 30 tahun menjadi juru kunci di sana.
Perjalanan menuju tempat pertapaan dilakukan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak di antara pepohonan yang masih asri.
Untuk menuju tempat pertapaan itu, penjelajah Jejak Tempo Doeloe harus melewati sebuah jembatan bambu.
Jembatan itu dibuat oleh warga setempat untuk melewati bekas longsoran yang memotong akses jalan setapak. Semakin dekat ke lokasi pertapaan, jalan semakin menanjak.
“Inilah gapura masuk di Kerajaan Kendali Sodo,” kata Pak Rabin sambil menunjuk sebuah batu besar yang menyatu pada gundukan tanah.
Setelah melewati perjalanan menanjak yang melelahkan, sampailah mereka pada sebuah bangunan terbuka beratap seng. Bagian lantai semennya dilapisi karpet berwarna hijau agar pengunjung bisa nyaman duduk di sana.
Tepat itulah lokasi pertapaan Kendali Sodo. Pak Rabin bercerita, berdasarkan penuturan kakeknya, sebelum jadi Presiden Soekarno dan Soeharto pernah melakukan laku atau bertapa di sana. Bahkan hingga hari ini, beberapa pejabat masih melakukan pertapaan di sana.
Pak Rabin mengatakan, sebelum melakukan pertapaan, biasanya para petapa akan terlebih dahulu melakukan pensucian diri. Tempat itu bernama Sendang Cupumanik Astagina. Letaknya berada di bawah, sebelum melewati jalan setapak menanjak menuju pertapaan.
Ukuran sendang itu hanya menyerupai kolam yang ukurannya kecil. Air di sana berwarna kekuningan dan suhunya hangat. Orang yang hendak melakukan pertapaan di Kendali Sodo biasanya akan melakukan penyucian diri terlebih dahulu di sendang tersebut.