Mengunjungi Bukit Menumbing, Tempat Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia di Bangka Belitung
Bukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Bukit Menumbing menjadi saksi bisu pengasingan tokoh-tokoh pejuang.
Mengunjungi Bukit Menumbing, Tempat Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia di Bangka Belitung
Profil Singkat Bukit Menumbing
Bukit Menumbing terletak di dataran tinggi Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung. Bukit ini memiliki ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dan bagian dari Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Menumbing. Tak hanya meninggalkan jejak sejarah, tempat ini juga terdapat berbagai macam flora dan fauna yang beragam seperti kucing hutan hingga pohon pala raksasa berusia 150 tahun.
-
Bagaimana Bengkulu menjadi tujuan wisata? Wisata Bengkulu memiliki daya tariknya tersendiri di antara wisata di berbagai daerah di Indonesia.
-
Apa yang terkenal di Bengkulu? Provinsi Bengkulu terkenal dengan Bunga Rafflesia Arnoldii, yang menjadi keunikan utama wisatanya.
-
Dimana Museum Benteng Heritage berada? Terdapat banyak jejak masa silam komunitas masyarakat Cina Benteng yang dipelihara, salah satunya adalah produk kecap tertua di Indonesia.
-
Apa obyek wisata utama di Bedugul? Pura Ulun Danu Beratan, atau sering juga disebut Pura Bratan, adalah sebuah pura Hindu Shaivite besar di Bali yang terletak di tepi Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul.
-
Dimana lokasi Museum Kenangan Semeru? Museum yang terletak sebelah barat Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, itu merupakan penghormatan bagi para korban erupsi.
-
Dimana letak Bengkulu? Bengkulu adalah provinsi yang terletak pantai barat Pulau Sumatra.
Tempat Pengasingan
Mengutip indonesia.go.id, Bukit Menumbing menjadi tempat pengasingan bagi tokoh-tokoh nasional pada saat Agresi Militer Belanda II pada 1948. Para tokoh yang ditangkap dan diasingkan saat itu ada Soekarno, Sutan Sjahrir dan Agus Salim. Kemudian, menyusul Mohammad Hatta, Ali Sastroamidjojo, Mohammad Roem, Ass'at, Soerjadi Soerjadarma, dan AG Pringgodigdo diasingkan ke Muntok.
Moh Hatta dan kawan-kawan kemudian dibawa ke Bukit Menumbing dengan menempuh jalur darat yang dikelilingi hutan lebat. Sebuah bangunan di Bukit Menumbing digambarkan berlantai dua dan terdapat Bungalow yang belum rampung dicat. Di lantai dua terdapat sejumlah kamar dan atapnya berbentuk datar mirip sebuah ruang terbuka yang dipakai para pemimpin bangsa yang diasingkan untuk menghangatkan badan sembari memandangi Kota Muntok dari segala sisi.
Tetap Berjuang
Meski mereka diasingkan dan jauh dari manapun, mereka tetap berusaha keras dengan memperjuangkan kemerdekaan dari dalam rumah di Bukit Menumbing tersebut. Di sana mereka menyiapkan konsep untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia dari tangan Belanda.
Menjadi Museum
Bukit Menumbing saat ini menjadi tempat sejarah dan museum perjuangan tokoh-tokoh Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada 2010, tempat ini menjadi salah satu benda, situs atau kawasan cagar budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tak hanya itu, kastil peninggalan masa kolonial juga dijadikan cagar budaya peringkat nasional. Sejumlah peninggalan-peninggalan penting juga dipamerkan di Pesanggrahan Menumbing. Mulai dari tempat tidur, surat-surat Soekarno saat di kamar pengasingan. Kemudian ada meja, buku-buku bacaan para pemimpin bangsa yang diasingkan ke lokasi tersebut. Paling legendaris adalah mobil sedan hitam buatan Amerika tahun 1938 menambah kesan kembali ke masa lalu tepatnya pasca kemerdekaan.