Penuh Mitos dan Misteri, Pulau di Kalimantan Ini Pernah Jadi Tempat Pertapaan Bung Karno
Pulau di Kalimantan ini cukup terkenal dengan mitos menjadi tempat tinggal naga dan buaya.
Pulau di Kalimantan ini cukup terkenal dengan mitos menjadi tempat tinggal naga dan buaya.
Penuh Mitos dan Misteri, Pulau di Kalimantan Ini Pernah Jadi Tempat Pertapaan Bung Karno
Namanya Pulau Mintin
Pulau Mintin terletak di Desa Mintin, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulau Pisau, Kalimantan Tengah. Tempat yang satu ini terkenal dengan mitos dan legenda yang dipercaya masyarakat setempat.
Pulau ini berada di tengah-tengah Sungai Kahayan dan sebagian besar wilayahnya dipenuhi hutan lebat. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Pulau Mintin adalah tempat tinggal naga dan buaya. Selain itu, ada juga mitos yang menyebut di pulau tersebut ada penghuni mahluk halus dengan perawakan tinggi dan besar.
-
Di mana pulau legenda Si Kantan berada? Lokasi Pulau Si Kantan berada di wilayah Labuhan Batu, atau berjarak sejauh 20 menit dari Labuhan Bilik. Pulau ini berada di bagian tengah antara Tanjung Serang Elang dengan Labuhanbatu.
-
Dimana contoh mitos di Indonesia? Berikut contoh mitos di Indonesia, antara lain: Ayam Jantan Berkokok di Sore & Malam Hari
-
Apa cerita rakyat mitos di Sumatera Utara? Legenda Danau Toba adalah salah satu cerita rakyat yang paling terkenal dari Sumatera Utara. Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda yatim piatu bernama Toba yang suatu hari menangkap ikan mas raksasa di sungai.
-
Apa yang Soekarno lihat di Palangka Raya? Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
Melansir dari Antara, pada zaman dahulu di tengah pulau tersebut terdapat sebuah menara yang di atasnya ada sebuah batu merah.
Tidak diketahui siapa yang membangun, diperkirakan menara ini sudah ada sejak zaman Temanggung Darung Bawan.
Pada zaman dahulu, pulau tersebut ramai dikunjungi oleh masyarakat yang bernazar atau meminta sesuatu.
Apabila permintaannya terkabul, mereka harus membayar dengan babi sebagai makanannya.
Di ujung utara pulau, ada lubang di bawah permukaan air yang diceritakan sebagai tempat tinggal naga. Masyarakat setempat percaya ketika ada pusaran air, naga tersebut sedang kembali atau keluar dari tempat tinggalnya.
Buaya Kuning dan Rumah Keramat
Pulau Mintin juga memiliki istilah yang diberi nama "Djata" oleh masyarakat setempat, yaitu seekor buaya berwarna kuning yang konon hidup di pulau ini. Bahkan, warga setempat sempat diperlihatkan penampakan buaya kuning tersebut.
Selain itu, di Pulau Mintin terdapat rumah keramat yang tidak diketahui siapa yang membangun tempat tinggal di tengah hutan tersebut. Banyak warga setempat yang datang ke rumah ini untuk meminta peruntungan dan mengajukan berbagai permohonan.
Gugusan Pulau Tak Terlihat
Pulau ini tak sendiri, ada beberapa gugusan pulau seperti Pulau Mintin Kecil, Tengah, dan juga Busung. Nah, pulau Busunglah yang cukup menyeramkan.
Pasalnya, pulau ini tak terlihat bentuknya alias berada di dalam air. Pulau Busung dipercaya adalah bagian teratas dari menara yang jatuh ke dalam air. Letaknya berada di antara Pulau Minting Besar dan Pulau Minting Tengah.
Cerita yang berkembang di masyarakat adalah batu merah yang ada di atas menara bisa membuat air asin yang masuk dari luat berubah menjadi air tawar. Penuh kekuatan magis bukan?
Tempat Soekarno Bertapa
Di balik cerita dan mitosnya yang menyeramkan, Pulau Mintin rupanya pernah disambangi oleh beberapa tokoh besar nasional Indonesia, seperti Ir Soekarno dan pahlawan Kalimantan Tengah Tjilik Riwut.
Soekarno pernah melakukan pertapaan di pulau ini. Meskipun begitu, tidak diketahui pasti kapan presiden pertama Indonesia itu menyambangi Pulau Mintin.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pahlawan asal Kalimantan Tengah, Tjilik Riwut yang menjadikan Pulau Mintin sabagai tempat pertapaannya.