Mengenal Sosrodiningrat, Anak Bangsawan Solo yang Terkenal Cerdas dan Visioner
Ia adalah tokoh lokal dan nasional yang terkenal kharismatik
Sosrodiningrat lahir di Solo Jawa Tengah pada 1 Desember 1902. Semasa kecil, ia kerap dipanggil Raden Mas Sawarno atau Sosrosawarno. Sosrodiningrat lahir di keluarga bangsawan. Ayahnya adalah seorang Pepatih Dalem Sri Paduka Pakubuwono V dan Pakubuwono XI.
Mengutip esi.kemdikbud.go.id, Sosrodiningrat kecil masuk sekolah Europeesche Lagere School (ELS) di Solo, sekolah dasar zaman Kolonial Hindia Belanda. Lulu dari ELS, Sosrodiningrat masuk Hogere Burger School (HBS) V Semarang dan lulus pada tahun 1913.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi pada jurusan Technische Hoogeschool di Delft Belanda pada tahun 1913.Pada tahun 1914, Perang Dunia I meletus. Hal ini membuat Sosrodiningrat belum sempat menyelesaikan pendidikannya di jurusan teknik.
Pada tahun 1918 setelah Perang Dunia I usai, Sosrodiningrat menuruti keinginan ayahnya untuk kuliah pada jurusan Indische Administratieve Dienst (Ilmu Pemerintahan) di Leiden, Belanda. Sosrodiningrat menyelesaikan kuliahnya selama tiga tahun dan lulus pada tahun 1921 dengan predikat cumlaude.
Sosrodiningrat sempat tinggal di Belanda selama satu tahun usai lulus kuliah. Ia baru pulang ke Tanah Air pada tahun 1922.
Pulang ke Indonesia
Setibanya di Indonesia, Sosrodiningrat bekerja sebagai pegawai pemerintahan di bidang pelayanan umum. Selama masa dinasnya Sosrodiningrat kerap berpindah-pindah tugas dari tempat satu ke tempat lain.
Pada tahun 1927, Sosrodiningrat diangkat menjadi Bupati Anom di Keraton Surakarta dengan gelar Raden Mas Tumenggung Sosrowadono.
Pada 1932, Sosrodiningrat melanjutkan pendidikan pada jurusan ilmu Indologie (disiplin ilmu yang membahas seputar sejarah, sastra dan filsafat Indonesia) di Universitas Leiden.
Sepulangnya ke Tanah Air Sosrodiningrat ditugaskan di wilayah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Puncak kariernya sebagai abdi dalem yakni saat dia diangkat menjadi Pepatih Dalem Surakarta, menggantikan ayahnya pada tahun 1939. Di sini, gelar Sosrodiningrat berubah menjadi Kanjeng Raden Mas Adipati (KRMA) Sosrodiningrat V, gelar yang melekat hingga saat ini.
Visioner
Di kancah nasional, Sosrodiningrat dikenal sebagai salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) yang dibentuk Jepang pada 29 April 1945.
Tak hanya itu, Sosrodiningrat yang terkenal cerdas dan berpengalaman juga menjalani karier sebagai dosen di sejumlah kampus, terutama yang berada di wilayah Solo.
Mengutip Instagram @museumradyapustakasurakarta, Sosrodiningrat dikenal sebagai sosok visioner yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pelestarian budaya Jawa. Salah satunya dengan mendirikan Paheman Radyapustaka.
Selain Paheman Radyapustaka, Sosrodiningrat juga orang di balik keberadaan Taman Sriwedari, Panti Tunawisma Wangkung, Rumah Sakit Pantiroga, dan membangun jembatan penghubung desa di wilayah Surakarta saat itu.
Ia berjasa dalam pembangunan di area Surakarta. Berkat dedikasinya, Surakarta tumbuh menjadi kota yang memiliki identitas kuat sebagai pusat budaya Jawa.
Tokoh pergerakan nasional yang dikenal cerdas dan kharismatik ini wafat pada 8 Februari tahun 1967. Jasadnya dikebumikan di Astana Imogiri Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).