Mengenal Soebandi Dokter Pejuang Kemerdekaan yang Gugur Ditembak Belanda, Tak Banyak yang Tahu Kisahnya
Namanya diabadikan jadi nama rumah sakit hingga kampus di Jember.

Namanya diabadikan jadi nama rumah sakit hingga kampus di Jember.

Mengenal Soebandi Dokter Pejuang Kemerdekaan yang Gugur Ditembak Belanda, Tak Banyak yang Tahu Kisahnya

Raden Mas (RM) Soebandi merupakan seorang dokter sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia pada era Agresi Militer I dan Agresi Militer II. Pejuang asal Jember ini gugur saat usianya masih cukup muda akibat diberondong peluru Belanda, yakni 31 tahun.
Profil
Mengutip Instagram @infojember, Soebandi lahir di Lumajang pada 17 Agustus 1917. Berasal dari keluarga yang dihormati, Soebandi beruntung bisa merasakan bangku sekolah pada masa penjajahan Belanda. Ia sekolah mulai pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikan
Soebandi termasuk sosok yang gigih belajar. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatannya mengenyam bangku pendidikan di masa sulit pendudukan kolonial Belanda.
Lulus dari Holland Inlandsche School (HIS), ia melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah pertama yakni Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).
Kemudian, mengenyam pendidikan menengah atas atau Algemeene Middelbare School (AMS).
Lulus pendidikan tingkat SMA, Soebandi belajar pada lembaga pendidikan tinggi bidang kesehatan dan kedokteran yakni Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) dan Ika-Daigaku.


Soebandi juga mendapatkan pendidikan militer melalui Pembela Tanah Air (Peta)
Perjuangan
Sehari-hari, dokter Soebandi sering mengobati para pejuang kemerdekaan yang terluka akibat pertempuran melawan Belanda. Letkol dr. Soebandi menjabat sebagai kepala RS DKT Jember yang pertama ketika didirikan tahun 1946.
Akhir Hayat
Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.Mirisnya, jenazah Soebandi baru ditemukan dan dievakuasi 13 bulan sejak kematiannya, tepatnya 23 Maret 1950.
Jasadnya lalu dimakamkan pada 26 Maret 1950 di Taman Makam Pahlawan Patrang, Kabupaten Jember.
Mereka hanya mengetahui kejadian penembakan, tetapi tidak tahu ke mana kemudian jenazah dokter Soebandi dibawa pihak kolonial Belanda. Sehingga proses pencariannya butuh waktu panjang.

Namanya Abadi
Nama dokter Soebandi diabadikan menjadi nama sebuah jalan di Kabupaten Jember. Selain itu, nama beliau diabadikan menjadi nama rumah sakit di Kabupaten Jember, yakni Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi.
Pada tahun 2013 namanya diabadikan menjadi nama perguruan tinggi, yakni Stikes dr. Soebandi. Pada tahun 2020 lalu, perguruan tinggi ini berubah nama menjadi Universitas dr. Soebandi.
