Jonas Andreas Latumeten, Dokter Ahli Jiwa Generasi Pertama Asal Maluku yang Aktif Berpolitik
Tokoh asal Ambon ini berperan penting dalam dunia medis dan mengabdi kepada negara untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia dan tanah kelahirannya.
Tokoh asal Ambon ini berperan penting dalam dunia medis dan mengabdi kepada negara untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia dan tanah kelahirannya.
Jonas Andreas Latumeten, Dokter Ahli Jiwa Generasi Pertama Asal Maluku yang Aktif Berpolitik
Prof. dr. Jonas Andreas Latumeten atau dikenal dengan J.A. Latumeten, lahir di Ambon, Maluku pada 15 Mei 1888. Ia lahir dari kalangan keluarga Nelayan di sebuah desa bernama Rutong dan sejak kecil ia kerap ikut ayahnya mencari ikan.Dari pekerjaannya ini, Latumeten dikenal sebagai anak yang tidak mudah patah semangat dan handal perihal menangkap ikan. Tak tanggung-tanggung, ia tidak pernah mengeluh membawa hasil tangkapannya untuk dijual dengan berjalan kaki berkilo-kilo meter. (Foto:Wikipedia) Namun ketika dirinya menjadi nelayan kerap mendapat perlakuan tidak enak dari pihak Belanda. Meski diperlakukan demikian, ia tidak trauma atau timbul kebencian di dalam jiwanya.
Perjuangan hidupnya tidak sia-sia, ia berhasil menjadi dokter ahli jiwa generasi awal di Tanah Air dan ikut serta dalam pergerakan nasional Indonesia.
Sekolah STOVIA
Berkat semangat juangnya yang tidak pernah luntur, Latumeten mendapat kesempatan belajar di sekolah kedokteran STOVIA yang ada di Batavia. Kemudian, ia terbang ke Utrecht, Belanda untuk mendalami dunia ilmu kejiwaan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas peningkatan layanan JKN di Maluku? BPJS Kesehatan bersama Pemerintah Provinsi Maluku dan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Maluku juga tengah melakukan advokasi untuk mengajukan pemenuhan dokter dan dokter gigi karena masih terdapat beberapa puskesmas yang tidak memiliki dokter umum dan dokter gigi.
-
Bagaimana JOMO bisa menolong kesehatan mental? JOMO membuat kita lebih bersyukur, positif, dan damai dengan keadaan kita .
-
Siapa yang mempromosikan skrining kesehatan jiwa? Dia mencontohkan, Kementerian Kesehatan mempromosikan skrining kesehatan jiwa dan menyediakan konseling bagi yang membutuhkan.
-
Apa kontribusi dr. Soetomo di bidang kesehatan? Ia punya kontribusi besar menangani wabah lepra di Kota Surabaya dengan memberikan pengobatan gratis di kliniknya.
-
Siapa Menteri Kesehatan Pertama RI? Presiden Soekarno menunjuk langsung Boentaran sebagai Menteri Kesehatan Pertama RI Kabinet Presidensial. Itu karena Soekarno melihat latar belakang dan kemampuan intelektualnya di bidang kesehatan.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang kesehatan mental? Penelitian ini dilakukan oleh Health Collaborative Center (HCC), Fokus Kesehatan Indonesia (FKI), dan Yayasan BUMN, yang menunjukkan bahwa saat berada di lingkungan sekolah, responden lebih memilih untuk berkonsultasi dengan teman sebaya daripada dengan guru mengenai masalah kesehatan mental mereka.
Selama mengenyam pendidikan ia pernah praktik di salah satu klinik di Kota Utrecht. Ia sempat berkonflik dengan petugas medis setempat karena meninggalkan pasien yang sedang dirawat.
Pada tahun 1925, Latumeten berhasil mendapatkan gelar doktoralnya. Selama melakukan praktik di Belanda, ia kerap sekali mendapatkan perlakuan yang tidak baik dengan kata-kata rasis. Meski demikian, hal tersebut membuat dirinya semakin membenci orang-orang Belanda.
Profesi Dokter
Ketika dirinya sudah mendapatkan gelar doktor, Latumeten pernah menolak pernyataan dari seorang dokter Belanda soal sifat orang pribumi. Momen ini menjadi salah satu bentuk perlawanannya terhadap Belanda di bidang kesehatan jiwa.
Tahun 1927, Latumeten melanjutkan kariernya menjadi pengawas Rumah Sakit Jiwa di Sabang. Dikutip dari berbagai sumber, ia juga bekerja di Rumah Sakit Jiwa Lawang, Jawa Timur dan merawat pasien dengan penuh kesabaran.
Dari pendudukan Jepang hingga kemerdekaan, Latumeten tetap bersikeras untuk berkutat di dunia kejiwaan dengan cara perawatan yang lebih manusiawi ketimbang orang-orang Eropa.
Ikut Berbagai Organisasi
Di samping menjadi seorang dokter, Latumeten juga berperan aktif dalam organisasi pergerakan nasional. Ia sempat bergabung dengan Asosiasi Dokter Hindia Belanda dan menjadi ketua pada tahun 1924.
Kemudian, Latumeten bergabung dengan anggota organisasi Jong Ambon, Perhimpunan Indonesia, pergerakan pemuda Tanah Air di Belanda yang bercita-cita meraih kemerdekaan Indonesia.
Dalam pergerakan nasional, ia sempat dibuang ke Pulau Weh, Sabang karena menjadi salah satu motor penggerakan perlawanan rakyat Pribumi terhadap para penjajah.
Meninggal di Penjara
Sebelum akhir hayat, Latumeten sempat dipercaya menjadi inspektur rumah sakit jiwa di Kementerian Kesehatan Indonesia. Ia juga ditunjuk Soekarno untuk menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Agung.
Sebelum itu ia sudah dipanggil sang khalik. Latumeten banyak mendapatkan penyiksaan di penjara, luka dalam yang dialaminya tidak pernah diobati. Jonas Andreas Latumeten meninggal pada 30 Mei 1948 di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Djakarta pada usia 60 tahun.