Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Harsono merupakan buah hati dari pernikahan HOS Tjokroaminoto dengan Suharsikin. Anak ketiga dari lima bersaudara ini lahir di Madiun pada 24 April 1912. Perjalanan hidupnya sedikit banyak mirip sang ayah, HOS Tjokroaminoto. Keduanya sama-sama pernah jadi guru hingga tokoh politik yang berperan besar bagi kemerdekaan Indonesia.Pendidikan dalam Keluarga
Tjokroaminoto dan istrinya punya kesepakatan menyelenggarakan pendidikan dalam keluarga. Tjokroaminoto sering mengajak anak-anaknya termasuk yang indekos di rumahnya untuk berdiskusi. Ia dan istrinya juga memberikan teladan moralitas, salah satunya sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Mengutip jurnal Garuda Kemdikbud RI, berbagai aturan yang bersifat mendidik diterapkan dalam rumah.
-
Bagaimana Tjokropranolo membantu Soedirman? Selama hidupnya, Bang Nolly pernah menjabat sebagai ajudan pribadi Soedirman dan turut menyelamat nyawanya dari serangan tentara Belanda yang mencoba ingin membunuhnya.
-
Siapa orang tua Jeje Soekarno? Untuk yang belum mengetahuinya, Jeje adalah anak Donna Harun dari pernikahannya dengan Hendra Rahtomo, cucu Soekarno.
-
Siapa yang membantu Hermanto Tanoko meraih kesuksesan? Ayah empat anak itu mengakui bahwa kesuksesannya saat ini berkat sang istri. Bagi Hermanto, keberadaan sang istri membuat dirinya lebih kuat menghadapi berbagai masalah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto singgung tentang sosok pemimpin yang dibantu keluarga? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal sosok pemimpin yang dibantu oleh keluarga. Menurut Hasto, generasi perintis bukan mendapat fasilitas dari ayah dan pamannya.
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
Tjokroaminoto menggunakan seni sebagai media untuk mendidik dan menanamkan cinta budaya kepada anak-anaknya, termasuk anak kost. Dia sangat suka seni tari dan menabuh gamelan. Saat Harsono masih berusia 5 atau 6 tahun, ia ingat ayahnya menyelenggarakan latihan rutin menari bersama anak-anak indekos. Latihan itu digelar setiap sepekan sekali atau sepekan dua kali di Taman Seni Panti Harsoyo Kota Surabaya. Gaya pendidikan dalam keluarga inilah yang berperan penting membentuk sosok Harsono.
Perjalanan Karier
Pada zaman kolonialisme Belanda, Harsono pernah menjadi guru Kweekschool PSII (Partai Sjarikat Islam Indonesia) dan pengawas sekolah wilayah PSII Sulawesi Utara.
Harsono juga memimpin berbagai surat kabar dan majalah berhaluan Islam-politik, serta mengarang brosur, terutama yang bercorak politik dan ke-Islam-an. Pada zaman pendudukan Jepang, ia sempat bekerja pada kantor berita milik kekaisaran Jepang, Domei, yang berlokasi di Jakarta.
Disekap
Salah satu pengalaman pahit Harsono adalah disekap kempeitai, polisi rahasia Kekaisaran Jepang. Ia ditangkap karena ikut dalam gerakan pemuda Indonesia yang hendak meruntuhkan pemerintahan Jepang.
Tokoh Bangsa
Pada tahun 1946, Harsono dipercaya menjadi wakil Menteri Negara dalam Kabinet Natsir. Selanjutnya, pada tahun 1955, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri dalam Kabinet Burhanuddin Harahap. Pada zaman revolusi fisik, Harsono menjadi penasihat pribadi PangIima Besar Soedirman dan ikut bergerilya bersamanya. Selanjutnya, ia menjadi anggota Panitia RIS RI untuk mengembalikan bentuk Negara Kesatuan RI, memimpin misi baik Indonesia ke negara-negara Islam. Bahkan, ia didapuk menjadi presiden Kongres Pemuda Islam se-Dunia.
Pada tahun 1972-1975, Harsono ditunjuk sebagai duta besar RI untuk Swiss. Kemudian, pada tahun 1976-1978 ia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung RI. Ia juga pernah menjadi rektor Universitas Tjokroaminoto.
Kisah Harsono TjokroaminotoAkhir Hayat
Harsono meninggal dunia pada 22 April 1992 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Keesokan harinya, jenazah Harsono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.