Mengenal Sosok Adnan Kapau Gani, Pahlawan Nasional Bergelar Dokter Kelahiran Sumatra Barat
Sosok Adnan Kapau Gani, pahlawan nasional asal Sumatra Selatan bergelar Dokter.
Sosok Adnan Kapau Gani pahlawan nasional Indonesia yang memiliki gelar dokter asal Sumatra Barat.
Mengenal Sosok Adnan Kapau Gani, Pahlawan Nasional Bergelar Dokter Kelahiran Sumatra Barat
Adnan Kapau Gani atau biasa disebut A.K Gani semasa hidupnya dikenal cerdas dan politikus handal saat masa kemerdekaan.
Meski dikenal sebagai pahlawan nasional, latar belakang A.K Gani sendiri cukup berseberangan lantaran dirinya bergelar Dokter. Namun, jiwa dan semangatnya sangat besar untuk politik Indonesia membuat dirinya beralih profesi.
Simak ulasan sosok Adnan Kapau Gani yang dihimpun oleh merdeka.com berikut ini.
Masa Pendidikan
Adnan Kapau Gani lahir di Palembayan, Agam, Sumatra Barat pada 16 September 1905.
Ia menempuh jalur pendidikan di Bukittinggi pada tahun 1923, lalu pindah ke Batavia untuk mengampu pendidikan menengah dan mengambil sekolah kedokteran.
Pada tahun 1927, Adnan sempat sekolah tinggi kedokteran STOVIA namun tutup.
Setelah itu ia terpaksa melanjutkan sekolah di AMS (SMA zaman Belanda) dan lulus pada tahun 1928.
Setahun Kemudian pria dari delapan bersaudara itu masuk di Sekolah Tinggi Kedokteran Geneeskundige Hoge School/GHS di Jakarta dan lulus tahun 1940.
Bertemu dengan Soekarno
Jiwa politik Adnan mulai tumbuh saat dirinya kerap mengikuti kegiatan sosial dan politik di daerahnya, seperti Jong Java dan Jong Sumatra. Namanya juga dikenal sebagai pedagang.
Adnan terlibat langsung dalam Kongres Pemuda tahun 1928. Ia menyaksikan secara langsung Sumpah Pemuda beserta lagu kebangsaan Indonesia pertama kali dinyanyikan dan dikumandangkan.
Pada tahun 1931, ia mulai terjun ke dunia politik untuk pertama kalinya dan bergabung bersama Partindo. Disinilah ia akhirnya bisa bertemu dan berkenalan dengan Ir. Soekarno.
Dilantik Menjadi Menteri
Saat masa penjajahan Jepang, A.K Gani sempat mendekam di penjara karena menolak bekerja sama dengan Jepang. Pasca kemderdekaan, A.K Gani mendapat banyak dukungan politik dari rekan-rekannya.
Selain besar di politik, A.K Gani juga tersohor di dunia perdagangan dan memiliki koneksi dengan perusahaan Belanda dan Cina. Berkat pengalamannya itu, A.K Gani dilantik menjadi Wakil Perdana Menteri Sutan Syahrir pada tahun 1946-1948.
Ia meninggal pada tahun 1968 dan dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Siguntang, Palembang. Meninggalkan seorang istri tanpa anak.