Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Laksamana Wanita Pertama di Indonesia, Ini Sosok Malahayati yang Jarang Diketahui

Laksamana Wanita Pertama di Indonesia, Ini Sosok Malahayati yang Jarang Diketahui<br>

Laksamana Wanita Pertama di Indonesia, Ini Sosok Malahayati yang Jarang Diketahui

Malahayati dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 9 November 2017 berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 115/TK/Tahun 2017.

Nama Malahayati kurang begitu populer di sejarah pahlawan wanita Indonesia. Padahal dirinya ternyata memiliki peran penting dalam dunia militer khususnya Angkatan Laut.

Malahayati menjadi salah satu contoh emansipasi di luar RA Kartini, Cut Nyak Dien, ataupun Cut Nyak Meutia. Nyali besarnya ketika melawan kolonialisme di Indonesia menjadi bukti bahwa wanita juga memiliki karakter yang kuat dan berani.

Simak ulasan sosok Malahayati yang dihimpun oleh merdeka.com berikut ini

Keluarga Angkatan Laut

Dunia kemiliteran khususnya Angkatan Laut sudah tidak asing bagi Malahayati. Ayahnya adalah seorang Laksamana bernama Mahmud Syah atau Panglima Angkatan Laut Kesultanan Aceh.

Apabila menarik lebih jauh tentang silsilah keluarga Malahayati, ia merupakan cicit dari Sultan Salahuddin Syah atau raja kedua di Kesultanan Aceh yang memerintah pada tahun 1530 sampai 1539.

Wanita kelahiran Aceh, 1 Januari 1550 itu sudah tidak asing lagi dengan dunia kemiliteran. Jiwa patriot sudah tumbuh di dalam dirinya sejak kecil berkat keluarganya sebagai pengarung Samudera. Selain itu, rasa keinginan Malahayati untuk meneruskan peran keluarganya juga begitu besar.

<b>Masa Pendidikan</b><br>

Masa Pendidikan

Saat usia remaja, Malahayati tak seperti remaja wanita lainnya yang menghabiskan waktu bermain bersama teman-temannya. Ia menghabiskan masa remaja hidup di lingkungan istana.

Selain itu, Malahayati juga mengikuti pendidikan militer Angkatan Laut Kesultanan bernama Mahad Baitul Maqdis.

Pada 1585, dirinya dipercaya menjabat sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Rahasia dan menjadi Panglima Protokol Pemerintah saat masa Sultan Alauddin Riayat Syah Al-Mukammil.

Perang Pertama

Malahayati pertama kali terjun ke medan perang melawan Portugis pada tahun 1586 di Perairan Teluk Haru dekat Selat Malaka. Perang ini dipimpin oleh suaminya sendiri, Tuanku Muhammad bin Said Al-Latief.

Perang tersebut dimenangi oleh pihak Kesultanan Aceh yang berhasil memukul mundur kapal-kapal Portugis. Namun, kemenangan itu harus dibayar dengan gugurnya Tuanku Muhammad bin Said Al-Latief di pertempuran tersebut.

Malahayati pun sangat terpukul atas kejadian tersebut. Ia berjanji akan membalaskan dendam kepada tentara Portugis. Posisi suaminya itu lantas digantikan oleh Malahayati sendiri.

Dengan mengisi jabatan suaminya, mengutip dari indonesia.go.id, Malahayati dinobatkan sebagai Laksamana wanita pertama di Indonesia bahkan di dunia pada saat itu.

Membentuk Pasukan

Perannya sebagai Laksamana Muda Wanita tak hanya sebatas jabatan semata. Namun, dirinya juga membentuk sebuah pasukan yang terdiri dari prajurit wanita berstatus janda yang diberi nama Inong Balee.

Jumlahnya tak main-main, sekitar 2.000 prajurit wanita dilatih oleh Malahayati agar menjadi pasukan yang disegani pada saat itu. Hanya berbekal pengetahuan di Mahad Baitul Maqdis, ia sukses melatih seluruh prajurit yang tangguh.

Tentara Inong Balee sendiri langsung diterjunkan ke medan perang melawan Belanda dan Portugis. Medan perang mereka tak hanya di Selat Malaka saja tetapi sampai Pantai Timur Sumatra dan Malaysia.

Membunuh Petinggi Belanda

Saat berperang menghadapi Belanda, Malahayati ditugaskan untuk mengusir dua kapal yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman.

Dua kapal dagang itu bertempur melawan satu kapal milik Kesultanan Aceh pada 1599.

Pasukan Kesultanan Aceh berhasil menghancurkan dua kapal tersebut. Laksamana Malahayati berhadapan langsung dengan Cornelis de Houtman. Dengan penuh semangat membara, Malahayati berhasil membunuh Cornelis menggunakan senjata Rencong.

Malahayati wafat pada 1615 dan dimakamkan di dekat bentengnya di Desa Lamreh, Krueng Raya.

Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 9 November 2017 berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 115/TK/Tahun 2017.

Malam Apresiasi Nusantara di IKN, Jokowi Terima Buku Peta Jalan Indonesia Emas
Malam Apresiasi Nusantara di IKN, Jokowi Terima Buku Peta Jalan Indonesia Emas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Malam Apresiasi Nusantara di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Jumat (22/9).

Baca Selengkapnya
Jokowi Ucapkan Selamat ke Shinta Kamdani: Perempuan Pertama yang Memimpin Apindo
Jokowi Ucapkan Selamat ke Shinta Kamdani: Perempuan Pertama yang Memimpin Apindo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik terpilihnya Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani.

Baca Selengkapnya
Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya
Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya

Acara Munas Ahmadiyah rencananya diadakan pertengahan November mendatang dengan mengundang ribuan peserta seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Presiden Jokowi Tunjuk Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK
Presiden Jokowi Tunjuk Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan.

Baca Selengkapnya
Ikut Tugas Ayahnya, ’Anak Kolong’ Ini SD di Palembang-SMP di Papua, Kini Jadi Orang Kepercayaan Presiden
Ikut Tugas Ayahnya, ’Anak Kolong’ Ini SD di Palembang-SMP di Papua, Kini Jadi Orang Kepercayaan Presiden

Pria yang lahir pada tanggal 5 November 1954 di Surakarta, Jawa Tengah, itu merupakan anak keempat dari delapan bersaudara

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya

Hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Gerindra Bakal Perhitungkan Gibran Jika Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Dikabulkan MK
Gerindra Bakal Perhitungkan Gibran Jika Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Dikabulkan MK

Internal Koalisi Indonesia Maju juga ada yang mengusulkan nama putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Baca Selengkapnya
Potret Langka Para Jenderal TNI AD Kumpul Sebelum Tragedi G30S PKI, Presiden Soekarno Hadir
Potret Langka Para Jenderal TNI AD Kumpul Sebelum Tragedi G30S PKI, Presiden Soekarno Hadir

Para petinggi TNI hingga jajaran pejabat nampak hadir di lokasi.

Baca Selengkapnya