Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya
Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Portugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Ratu Kalinyamat Resmi jadi Pahlawan Nasional Asal Jepara, Begini Sosoknya
Pada Hari Pahlawan 2023 ini, satu lagi tokoh asal Jepara ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Dia adalah Ratu Kalinyamat.
Dengan demikian, kini Jepara punya dua tokoh pahlawan nasional.
Sebelum Ratu Kalinyamat, ada nama RA Kartini dan dr. Cipto Mangunkusumo.
Lalu siapa sebenarnya Ratu Kalinyamat?
-
Apa yang membuat Ratu Kalinyamat dikenal? Ratu Kalinyamat merupakan penguasa Jepara. Ia seorang yang patriot, pemberani, dan ahli strategi perang.
-
Siapa Ratu terkenal di Jawa? Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima.
-
Bagaimana Ratu Kalinyamat naik tahta? Puteri ketiga dari Sultan Trenggono (1521-1546) Kerajaan Demak. Ia bernama asli Retna Kencana. Ratu Kalinyamat ini kemudian menikah dengan Pangeran Hadiri atau Hadlirin.
-
Apa saja yang ada di Museum RA Kartini di Jepara? Museum ini berisi sejumlah peninggalan Kartini berupa benda dan karya tulis. Selain itu, juga terdapat koleksi dan dokumentasi benda-benda bersejarah dan budaya yang tersebar di daerah Jepara.
-
Siapa Ratu terakhir Majapahit? Dewi Suhita adalah ratu terakhir Majapahit yang naik takhta saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja.
-
Siapa raja perempuan pertama di Jawa Timur? Sri Isyana Tunggawijaya merupakan sosok berkepribadian kuat yang menjadi raja perempuan pertama di Jawa Timur.
Mengutip Wikipedia, Ratu Kalinyamat adalah putri raja Demak, Sultan Trenggono. Nama aslinya adalah Retna Kencana. Pada usia remaja, ia dinikahkan dengan Pangeran Kalinyamat.
Pada awalnya Pangeran dan Ratu Kalinyamat memerintah bersama di Jepara. Namun Pangeran Kalinyamat tewas dikeroyok anak buah Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat berhasil lolos dari peristiwa pembunuhan itu.
Ratu Kalinyamat kemudian bertapa di Gunung Danaraja. Ia bersumpah hidup prihatin sampai Arya Penangsang yang membunuh suaminya dihukum mati.
Ratu Kalinyamat kemudian menjadi bupati Jepara setelah kematian Arya Penangsang pada tahun 1549. Ia bersikap anti terhadap Portugis.
Pada tahun 1550, ia mengirim 4.000 tentara Jepara dalam 40 buah kapal memenuhi permintaan Sultan Johor untuk membebaskan Malaka dari Portugis.
Dalam penyerangan itu, 2.000 prajurit Jepara tewas. Namun Ratu Kalinyamat tidak pernah jera. Pada tahun 1565 ia memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan bangsa Portugis terhadap kaum Hative.
Pada tahun 1573, sultan Aceh meminta bantuan pada Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka kembali. Ia mengirim 300 kapal berisi 15.000 prajurit Jepara. Pasukan yang dipimpin oleh Ki Demang Laksamana itu tiba di Malaka pada Oktober 1574. Pada saat itu Pasukan Aceh sudah dipukul mundur oleh Portugis.
Pasukan Jepara yang terlambat datang langsung mendarat di Malaka dan membangun benteng pertahanan. Namun pertahanan itu dapat ditembus Portugis. Sebanyak 30 kapal Jepara terbakar.
Pihak Jepara mulai terdesak, tapi tetap menolak perundingan damai karena terlalu menguntungkan Portugis.
Pihak Jepara semakin lemah dan memutuskan pulang. Dari jumlah awal yang dikirim Ratu Kalinyamat, hanya sepertiga saja yang dikirim ke Jawa.
Meskipun dua kali mengalami kekalahan, namun Ratu Kalinyamat menunjukkan bahwa dirinya merupakan wanita yang gagah berani. Bahkan Portugis mencatatnya sebagai “Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani.”
(Foto: Indonesia.go.id)