Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis
Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Kisah Raden Ario Soerjo, Gubernur Pertama Jawa Timur yang Dibunuh Secara Tragis
Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948. Sebelumnya ia menjabat sebagai Bupati Magetan pada tahun 1938-1943. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Timur? Gubernur pertama Jawa Timur merupakan salah satu tokoh penting di Bojonegoro. Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dikenal dengan sebutan kota banjir ini merupakan wilayah penting bagi Jawa Timur sejak dulu. Bupati Bojonegoro Usai Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar 1945 pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh PPKI dibentuklah Provinsi dan ditentukan Gubernurnya.R.M.T. Soerjo yang kala itu menjabat Residen Bojonegoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur yang pertama.
-
Siapa yang menjadi gubernur pertama Jawa Timur? Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang dikenal dengan Gubernur Suryo punya rekam jejak panjang di dunia pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi gubernur pertama Jawa Timur, ia pernah menjabat Bupati Magetan dan Su Cho Kan Bojonegoro.
-
Dimana Gubernur Suryo dibunuh? Pada 10 September 1948, mobil RM Suryo dicegat orang tak dikenal di tengah hutan Peleng Kabupaten Ngawi.
-
Siapa Gubernur Jawa Barat pertama? Dr. Soetardjo Kertohadikusumo, Anggota Volksraad yang Menjabat Gubernur Jawa Barat Pertama
-
Kapan Soetardjo menjabat Gubernur Jawa Barat? Setelah kemerdekaan dikumandangkan, adanya pembentukan sistem pemerintahan daerah maka Soetardjo ditetapkan menjadi Gubernur Jawa Barat berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945.
-
Kenapa Soetardjo jadi Gubernur Jawa Barat? Setelah Indonesia merdeka, mulai dibentuklah suatu pelaksanaan pembagian daerah yang pada saat itu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan pembagian daerah menjadi 8 provinsi. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang terbentuk atas perundingan PPKI mengenai pemerintahan daerah di Indonesia. Masih bersifat sementara, gubernur Jawa Barat diampu oleh Dr. Soetardjo Kertohadikusumo.
Raden Mas Soerjo lahir di Magetan, 9 Juli 1898, anak kedua dari sepuluh bersaudara yang berasal dari kalangan keluarga pegawai Pamongpraja. Sang ayah merupakan pejabat Wedana Punung, sementara sang ibu adalah adik dari Bupati Madiun.
Riwayat Pendidikan
Mengutip dari berbagai sumber, Raden Mas Soerjo merupakan lulusan Opledings School Voor Inlandsche Ambtenaren atau yang disingkat dengan OSVIA.
Sekolah ini semacam pendidikan pamongpraja untuk Pribumi dan pemuda Indonesia saat itu.
Ketika Soerjo muda, ia juga pernah mendapatkan kesempatan untuk belajar di Politie-School atau sekolah polisi yang berada di Sukabumi, Jawa Barat.
Selain itu ia juga sempat merasakan sekolah di Bestuursschool atau Bestuurs Academie atau Departemen Dalam Negeri di Batavia.
Melihat riwayat pendidikannya, Soerjo muda sudah cukup familiar dengan hal-hal yang berkaitan dengan sistem pemerintahan dalam negeri.
Karier Pemerintahan
Dikutip dari cagarbudayajatim.com, karier di bidang pemerintahan dimulai ketika diangkat menjadi Gediplomeerd Inlandsch Ambtenaar di Ngawi pada tahun 1918. Kemudian, tahun 1933 ia menjadi Wedana Porong, Sidoarjo.
Pada tahun 1938, ia kemudian mulai menjabat sebagai Bupati Magetan. Atas dedikasi dan kecakapannya, Raden Mas Soerjo diangkat menjadi Syucokan (Residen) Bojonegoro dan menjadi salah satu "Syu" atau setara dengan Gubernur.
Pasca kemerdekaan, namanya pun diangkat menjadi Gubernur Jawa Timur pertama yang diangkat oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia dari keputusan hasil sidang istimewa PPKI.
Gelorakan Semangat Juang
Ketika Raden Mas Soerjo mulai menjalankan tugas sebagai seorang Gubernur, ia lantas memiliki pekerjaan yang cukup berat yakni menggelorakan semangat juang dan menanamkan jiwa nasionalis untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Saat pihak penjajah kembali datang ke wilayah Indonesia, salah satunya Jawa Timur, Raden Mas Soerjo pun membuat sebuah perjanjian gencatan senjata namun berujung gagal dan menyebabkan kematian Jenderal Mallaby.
Pihak Inggris yang meng-ultimatum pasukan Pribumi di Surabaya dipaksa untuk menyerahkan senjata kepada pasukan Inggris maksimal pada tanggal 9 November 1945. Kemudian, pertempuran dua belah pihak tidak terhindarkan selama tiga hari.
Kota Surabaya pun berubah menjadi kota mati, akhirnya Raden Mas Soerjo meninggalkan Surabaya dan membangun pemerintahan darurat di Mojokerto. Kemudian tanggal 12 Oktober adalah cikal bakal hari lahirnya Jawa Timur.
Meninggal dengan Tragis
Dihimpun dari berbagai sumber, tepat tanggal 18 September tahun 1948 PKI mulai melancarkan pemberontakan di Madiun. Tak hanya itu, mereka juga berhasil menguasai beberapa kota lainnya.
Pada tanggal 30 September kota Madiun berhasil dipeluk oleh orang-orang yang Pro-pemerintah. Dalam kondisi ini, ia pun berangkat dari Yogyakarta menuju Madiun pada tanggal 10 November 1948.
Saat hendak menuju Madiun, tanda-tanda buruk sudah mulai terlihat. Soerjo pun tidak percaya akan hal itu meskipun ban mobilnya pecah dan kehabisan bahan bakar saat perjalanan.
Soerjo tiba di daerah Surakarta pada sore hari, lalu ia ditahan oleh Sudiro dari Residen Surakarta untuk tidak melanjutkan perjalanan dan bermalam baru diteruskan esok hari.
Namun, pada keesokan harinya ia diperingatkan untuk tidak melanjutkan perjalanan, tapi dia tetap keras kepala.
Benar saja, mobil yang ia ditumpangi berpapasan dengan sisa-sisa komplotan PKI. Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
Empat hari setelah kejadian, jenazah Soerjo ditemukan di kali Kakah, Dukuh Ngandu, Desa Bangunrejo.