3 Fakta Bojonegoro Kota Penting bagi Jawa Timur Sejak Dulu, Pernah Jadi Ibu Kota Provinsi
Gubernur pertama Jawa Timur merupakan salah satu tokoh penting di Bojonegoro.
Gubernur pertama Jawa Timur merupakan salah satu tokoh penting di Bojonegoro.
3 Fakta Bojonegoro Kota Penting bagi Jawa Timur Sejak Dulu, Pernah Jadi Ibu Kota Provinsi
Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dikenal dengan sebutan kota banjir ini merupakan wilayah penting bagi Jawa Timur sejak dulu.
-
Apa yang istimewa dari Grogolan Bojonegoro? Sumber mata air ini tak pernah kering meski musim kemarau panjang. Bahkan, volume airnya tak pernah surut meski cuaca panas ekstrem seperti saat ini.
-
Kenapa Cianjur jadi Ibu Kota Jawa Barat? Walau demikian, statusnya masih sebagai ibu kota Jawa Barat, karena dianggap strategis dan dekat dengan pelabuhan Cirebon, Batavia serta Jawa Tengah (sisi selatan).
-
Dimana Cianjur menjadi Ibu Kota Jawa Barat? Statusnya masih sebagai ibu kota Jawa Barat, karena dianggap strategis dan dekat dengan pelabuhan Cirebon, Batavia serta Jawa Tengah (sisi selatan).
-
Kenapa Banten Girang diduga sebagai ibu kota? Dilansir dari Indonesia.go.id, dari temuan sumber-sumber Portugis, Banten Girang sebenarnya merupakan ibu kota kerajaan tua.
-
Siapa Gubernur pertama Jawa Timur? Tokoh penting yang pertama kali menjabat sebagai seorang Gubernur Jawa juga dinobatkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Apa yang membuat Jombang terkenal? Terkenal sebagai Desa Paling Romantis di Jombang, Asal Usul Desa Pacarpeluk Ternyata Bukan Perkara Cinta
Bupati Bojonegoro
Usai Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Dasar 1945 pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh PPKI dibentuklah Provinsi dan ditentukan Gubernurnya.
R.M.T. Soerjo yang kala itu menjabat Residen Bojonegoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur yang pertama.
R.M.T. Soerjo yang dilantik sebagai Gubernur Jawa Timur pada 5 September 1945. Meski demikian, sampai 11 Oktober 1945 ia masih menjabat sebagai Bupati Bojonegoro untuk menyelesaikan tugas-tugasnya di sini.
Pada 12 Oktober 1945 R.M.T Soerjo pindah ke Surabaya, Ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kepindahannya menandai dimulainya Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Ibu Kota Jawa Timur
Mengutip Instagram @maliogorostory, Kabupaten Bojonegoro pernah menjadi ibu kota Provinsi Jawa Timur di masa silam.
Ada sejumlah daerah yang sempat menjadi Ibu Kota Jawa Timur selain Kota Surabaya. Daerah-daerah ini menjadi pusat pemerintahan Jatim sejak 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949. Salah satunya Kabupaten Bojonegoro.
Pemindahan Ibu Kota Jawa Timur, selama kurun waktu 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949, terjadi berkali-kali karena serangan dan intervensi oleh sekutu.
Perpindahan Ibu Kota ini juga hanya terjadi secara defacto. Pasalnya, saat itu tokoh-tokoh pemerintahan Jawa Timur berpencar dan tidak hanya berpusat pada satu daerah.
Bojonegoro
Sejarah
Mengutip PPID Bojonegoro, kabupaten ini berada dalam kekuasaan kerajaan Majapahit sampai abad XVI. Setelah Majapahit runtuh, Bojonegoro menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Demak. Kemudian, pada tahun 1568, Bojonegoro menjadi bagian dari Kerajaan Pajang.
Pangeran Benawa, putra Sultan Pajang, Adiwijaya tidak mampu melawan Senopati yang telah merebut kekuasaan Pajang 1587.Senopati memboyong semua benda pusaka kraton Pajang ke Mataram, sehingga Bojonegoro kembali bergeser menjadi wilayah kerajaan Mataram.
Sementara itu, daerah Mataram yang telah diserahkan Sunan Amangkurat kepada VOC berdasarkan perjanjian, adalah pantai utara Pulau Jawa. Hal ini merugikan Mataram.
Perjanjian tahun 1677 merupakan kekalahan politik berat bagi Mataram terhadap VOC. Status kadipaten pun diubah menjadi kabupaten dengan wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Toemapel juga merangkap sebagai Bupati I yang berkedudukan di Jipang pada 20 Oktober 1677.
Pada tahun 1725 Susuhunan Pakubuwono II naik takhta. Ia memerintahkan Raden Tumenggung Haria Mentahun I memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Jipang dari Padangan ke Desa Rajekwesi.
Lokasi Rajekwesi ± 10 Km di selatan kota Bojonegoro. Sebagai kenangan pada keberhasilan leluhur yang meninggalkan nama harum bagi Bojonegoro, nama Rajekwesi tetap dikenang di dalam hati rakyat Bojonegoro sampai sekarang.